Presiden Putin atau Vladimir Putin menjadi sosok di balik invasi skala besar atau operasi militer khusus Rusia ke Ukraina. Presiden Rusia yang menjabat sejak tahun 2000 itu, menjadi presiden dengan masa jabatan terlama di Eropa selain Alexander Lukashenko yang merupakan Presiden Belarus.
Mengaku sebagai orang yang terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, kini sosoknya disegani dan ditakuti oleh banyak orang. Bahkan kita bisa melihat dari sikap dan tindakannya serta keputusannya untuk segera melancarkan invasi dan tekadnya membangun Uni Soviet Reunion.
Berikut profil dari Vladimir Putin, presiden Rusia sekaligus politikus paling berpengaruh dan populer.
Lahir di keluarga biasa
Pemilik nama asli Vladímir Vladímirovich Pútin itu lahir pada 7 Oktober 1952 di Leningrad, Republik Sosialis Federatif Soviet Rusia, Uni Soviet (sekarang Saint Petersburg, Federasi Rusia). Melansir dari laman resmi biografi presiden Rusia, Putin mengaku bahwa ia berasal dari keluarga biasa, hidup sebagai orang biasa dan normal.
Ibu Vladimir Putin, Maria Shelomova seorang buruh pabrik, sedangkan ayahnya Vladimir Spiridonovich Putin, bekerja sebagai satpam pada tahun 1950, yang kemudian bekerja sebagai mandor di bengkel kereta. Ayah Putin juga pernah berpartisipasi dalam awal Perang Dunia II, bertugas dalam batalion penghancur NKVD, kemudian dipindahkan ke angkatan darat regular.
Dalam kehidupan pribadinya, Putin memiliki dua orang putri dari hasil pernikahannya dengan Lyudmila Shkrebneva, yang kini telah menjadi mantan istrinya sejak 2014.
Pembuat onar yang suka judo
Pada 1 September 1960, Putin masuk Sekolah No. 193 di Gang Baskov, dekat rumahnya. Putin adalah salah satu dari beberapa murid di sebuah kelas yang berisi 45 murid yang tidak menjadi anggota Pionir. Ia juga menyukai judo dan sambo, walau sempat ditentang ibunya. Putin remaja bercita-cita menjadi karakter perwira intelijensi seperti yang ditampilkan pada layar lebar Soviet.
Putin belajar bahasa Jerman di SMA Saint Petersburg 281, yang membuatnya dapat berbicara dalam bahasa Jerman. Sekolah menengahnya adalah sebuah sekolah magnet yang berfokus pada kimia di bawah naungan institut teknologi, ia menyelesaikan studinya di sana pada tahun 1970.
Selama bersekolah, guru Putin mengatakan bahwa ia merupakan pembuat onar alih-alih seorang perintis. Namun, ia memiliki ingatan yang sangat baik dan pikiran yang gesit. Hidupnya berubah ketika ia menemukan prioritas baru melalui olahraga judonya. Di kelas enam, ia mulai sadar untuk lebih giat belajar. Putin juga bergabung dengan organisasi Pionir Muda, dan segera menjadi kepala detasemen Perintis di kelasnya.
Bercita-cita menjadi perwira intelijen
Sebelum menyelesaikan sekolahnya, Vladimir Putin ingin bekerja di bidang intelijen. Dia pergi ke kantor penerimaan umum Direktorat KGB untuk mencari tahu bagaimana menjadi seorang perwira intelijen.
Di sana, dia diberitahu bahwa pertama-tama, dia harus bertugas di ketentaraan atau menyelesaikan kuliah, lebih disukai dengan gelar sarjana hukum. Oleh karena itulah, ia melanjutkan pendidikan dengan belajar hukum di Universitas Negeri Saint Petersburg dan lulus pada 1975. Setelah lulus dari Universitas Negeri Leningrad, Putin ditugaskan untuk bekerja di badan keamanan negara.
Dia pertama kali diangkat ke sekretariat Direktorat, kemudian divisi kontra intelijen, di mana dia bekerja selama sekitar lima bulan. Setengah tahun kemudian, dia dikirim ke kursus pelatihan ulang personel operasi. Putin menghabiskan enam bulan lagi bekerja di divisi kontra intelijen.
Saat itulah dia menarik perhatian petugas intelijen asing. Kemudian Putin kembali lagi ke Moskow untuk belajar di Institut Spanduk Merah Andropov, di mana ia dilatih untuk perjalanannya ke Jerman. Setelah menyelesaikan studinya di Institut Andropov, Vladimir Putin berangkat ke Jerman Timur pada tahun 1985 dan bekerja di sana hingga tahun 1990.
Cita-cita terkabul, Putin bahkan dipromosikan dua kali di Jerman
Pada 1985-1990, Vladimir Putin bekerja di Jerman Timur. Dia bertugas di kantor intelijen lokal di Dresden. Selama masa dinasnya, ia dipromosikan menjadi letnan kolonel dan menjadi asisten senior kepala departemen. Pada tahun 1989, ia dianugerahi medali perunggu yang dikeluarkan di Republik Demokratik Jerman, dengan penghargaan “For Faithful Service to the National People’s Army”.
Setelah kembali ke Leningrad dari Jerman pada tahun 1990, Vladimir Putin menjadi asisten rektor Universitas Negeri Leningrad yang membidangi hubungan internasional. Pada tahun 1996, ia dan keluarganya pindah ke Moskow. Di sini lah karier politiknya dimulai.
Karier politik Putin berawal dari Dewan Kota
Tak berapa lama bekerja di Universitas Leningrad, karier politik Putin juga semakin maju. Ia segera menjadi penasihat ketua Dewan Kota Leningrad. Pada Juni 1991, Putin mulai bekerja sebagai Ketua Komite Hubungan Internasional di Balai Kota St Petersburg, dan sejak 1994, ia merangkap jabatan sebagai Wakil Ketua Pemerintah Kota St Petersburg.
Setelah mulai bekerja di Balai Kota, Putin mengirimkan pengunduran dirinya dari KGB. Setelah pindah ke Moskow pada 1996, Putin ditawari jabatan Wakil Kepala Direktorat Pengelolaan Properti Kepresidenan.
Karier politiknya meningkat pesat. Pada Maret 1997, ia diangkat sebagai Wakil Kepala Staf Kantor Eksekutif Presiden dan Kepala Direktorat Pengendalian Utama. Disibukkan dengan pekerjaan, ia masih menyempatkan diri untuk mempertahankan tesis doktoralnya di bidang ekonomi di St Petersburg State Mining Institute.
Pada Mei 1998, Putin diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Pertama Kantor Eksekutif Kepresidenan. Lalu pada Juli 1998, ia diangkat sebagai Direktur Layanan Keamanan Federal. Sejak Maret 1999, ia juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia. Pada Agustus 1999, Putin kembali diangkat sebagai Perdana Menteri Pemerintah Rusia. Jabatan itu ditawarkan kepadanya oleh Presiden Boris Yeltsin saat itu.
Gantikan Boris Yeltsin, Putin jadi Presiden Federasi Rusia
Pada 31 Desember 1999, Vladimir Putin menjadi Penjabat Presiden Federasi Rusia. Karena Presiden Yeltsin menyatakan pengunduran dirinya. Vladimir Putin secara resmi terpilih sebagai Presiden Rusia pada 26 Maret 2000 dan dilantik pada 7 Mei 2000.
Dalam pidato pelantikannya dia berkata, “Kami memiliki tujuan bersama, kami ingin Rusia kami menjadi negara yang bebas, makmur, berkembang, kuat dan beradab, negara yang dibanggakan warganya dan dihormati secara internasional.”
Dia menambahkan bahwa dia akan dibimbing semata-mata oleh kepentingan negara. “Mungkin tidak mungkin untuk menghindari kesalahan, tetapi yang bisa saya janjikan dan yang saya janjikan adalah saya akan bekerja secara terbuka dan jujur”, kata Putin.
"Saya menganggap itu sebagai tugas suci saya untuk menyatukan rakyat Rusia, untuk mengumpulkan warga di sekitar tujuan dan tugas yang jelas, dan untuk mengingat setiap hari dan setiap menit bahwa kita memiliki satu Tanah Air, satu orang dan satu masa depan." - Vladimir Putin
Presiden dengan masa jabatan terlama di Eropa
Vladimir Putin terpilih kembali untuk masa jabatan presiden kedua pada 14 Maret 2004. Dalam pidatonya di Majelis Federal pada 26 Mei 2004, Putin mengatakan, memiliki tujuan utama untuk meningkatkan standar hidup rakyat, kehidupan yang aman, bebas dan nyaman bagi negara. Ia menginginkan demokrasi yang matang dan masyarakat sipil yang maju, serta memperkuat posisi Rusia di dunia.
Karena secara konstitusional memandatkan batas-batas masa jabatan, Putin tidak maju untuk masa jabatan presiden berturut-turut pada 2008. Sebagai gantinya, pada tanggal 8 Mei 2008, Vladimir Putin diangkat sebagai Perdana Menteri Rusia dengan perintah eksekutif presiden.
Ia kembali menjabat sebagi Presiden Rusia pada 4 Maret 2012. Hal itu sesuai dengan persetujuan dari para delegasi di kongres partai ke-12 Rusia Bersatu yang memperbolehkan Vladimir Putin sebagai kandidat mereka dalam pemilihan Presiden.
Pada hari Presiden menjabat, 12 Mei 2012, ia menandatangani 11 perintah eksekutif yang dirancang untuk mengatasi masalah paling penting dan sensitif yang dihadapi warganya, termasuk:
- meningkatkan gaji pegawai sektor publik
- meningkatkan kualitas perawatan kesehatan
- pendidikan dan layanan sosial
- meningkatkan perumahan, termasuk untuk keluarga dengan banyak anak dan mereka yang tinggal di gedung yang tidak layak
- merampingkan pekerjaan badan dan organisasi pemerintah yang menyediakan layanan kota dan pemerintah
Menjabat hingga saat ini dengan masa jabatan dari 2018-2024 nanti, Presiden Putin menjadi Presiden dengan masa jabatan terlama di Eropa setelah Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
Jadi tokoh paling berpengaruh hingga lancarkan invasi ke Ukraina
Sepanjang kariernya sebagai pejabat publik dan Presiden Rusia, Putin menjadi tokoh yang paling dikagumi oleh rakyatnya dan juga dinilai paling berpengaruh. Putin mendapatkan tingkat persetujuan domestik dan asing yang sangat tinggi sepanjang kariernya.
Pada 2007, ia diangkat menjadi Tokoh Tahun Ini oleh Majalah Time. Pada 2015, ia ditempatkan pada urutan #1 dalam Daftar Tokoh Paling Berpengaruh menurut Majalah Time. Pada 2013, 2014, dan 2015, ia menempati urutan #1 pada Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia menurut Forbes.
Ekonomi Rusia pun bertumbuh di masa pemerintahan pertamanya selama delapan tahun. Dalam bidang politik pun ia berhasil membangun banyak kerja sama, membuat beberapa wilayah menjadi bagian dari Federasi Rusia, seperti yang terjadi pada Krimea tahun 2014 silam.
Ia juga banyak melakukan program-program untuk mendukung Rusia maju. Namun, tentu ia tak luput dari tentangan dan kontra pada beberapa pihak. Meski demikian, citranya sebagai pemimpin yang disenangi tidak luntur. Ia juga menjadi salah satu politisi paling populer di seluruh dunia.
Putin akan menjabat sebagai presiden Rusia hingga 2024 nanti. Dua tahun sebelum masa jabatannya berakhir, ia mengejutkan publik internasional dengan memerintahkan militernya untuk melakukan operasi militer khusus Donbas ke wilayah Donbas yang kini malah melebar ke berbagai wilayah Ukraina.
PBB hingga negara-negara lainnya serta perkumpulan negara lainnya menyerukan Putin untuk menyudahi invasi tersebut. Namun, dengan tak gentar, Putin bahkan memperingati negara lain untuk tak ikut campur terhadap operasi militer atau invasi yang ia lakukan itu atau mereka akan terkena imbasnya yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Tentu masyarakat dunia menjadi cukup khawatir dengan operasi ini karena memungkinikan untuk memantik Perang Dunia III. Belum lagi di situasi pandemi COVID-19 yang juga belum berakhir.
Itulah profil Vladimir Putin, Presiden Rusia sekaligus politikus paling berpengaruh dan populer di dunia internasional.