Profil Apriyani Rahayu, Atlet Bulu Tangkis Peraih Emas SEA Games 2021

Spesialis ganda putri dan ganda campuran

Profil Apriyani Rahayu, Atlet Bulu Tangkis Peraih Emas SEA Games 2021

Apriyani Rahayu kembali sabet emas untuk cabang olahraga bulu tangkis. Kali ini bersama rekan barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, mereka berhasil membawa emas untuk Indonesia di ajang SEA Games 2021. Medali emas berhasi dibawa pulang Apriyani dan Siti setelah mengalahkan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard pasangan ganda putri Thailand pada final SEA Games 2021, Minggu (22/5/2022) siang WIB.

Berlaga di Lapangan 1 Bac Giang Gymnasium, Vietnam, Apriyani/Siti menang dua game langsung dengan skor 21-17 dan 21-14 dalam tempo 43 menit di final bulu tangkis SEA Games 2021. Apriyani sendiri sudah kerap kali memboyong emas di berbagai pertandingan.

Salah satu yang fenomenal adalah saat ia bersama Greysia Polli berhasil membawa medali emas Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Berikut profil dan perjalanan karier Apriyani Rahayu, atlet bulu tangkis peraih emas di SEA Games.

Atlet berdarah Tolaki

Profil Apriyani Rahayu, Atlet Bulu Tangkis Peraih Emas SEA Games 2021

Apriyani Rahayu lahir pada 29 April 1998 di desa Lawulo, sebuah pemukiman terpencil di Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Atlet berdarah Tolaki ini merupakan anak bungsu dari seorang buruh tani bernama Ameruddin Pora dan istrinya, Sitti Jauhar.

Saat kecil, Apri sering berkelahi dengan tetangganya yang merupakan anak laki-laki. Hal itulah yang membawa Apri justru mengenal bulu tangkis. Ayahnya mendorongnya untuk mencurahkan energinya untuk bulu tangkis sebagai gantinya.

Menurut sepupu Apri, ayahnya menjabat sebagai pelatihnya, dengan program pelatihan termasuk lari 10 kilometer ke kompetisi dan berlatih di lapangan buatan sendiri di belakang rumahnya yang ditumbuhi pohon pinang.

Raketnya pun dibuat dari kayu buatan sendiri dengan tali pancing, sampai ayahnya mampu menjual cukup banyak sayuran untuk membeli raket asli. Sang ibu, Sitti Jauhar adalah pemain bulutangkis, tenis meja dan bola voli yang antusias dan mendorong Apri untuk tangguh dan kompetitif.

Pada tahun 2007, pada usia 9 tahun, ia mewakili Kabupaten Konawe dalam kompetisi regional dan dibina. Pada tahun 2011, pada usia 13 tahun, ia direkrut ke klub Jakarta untuk bermain tingkat internasional. Sitti Jauhar meninggal pada 2015 saat Apriyani mengikuti kejuaraan di Peru, tetapi dia tetap bermain setelah mendengar berita itu, dan memenangkan dua medali.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved