Nama Toy Thanapat ramai diperbincangkan warganet, terlebih para penggemar drama Thailand. Toy dikenal setelah membintangi serial berjudul Why R U? dan telah banyak berwari-wiri di dunia hiburan Thailand. Namun, kali ini berita panas bukan datang dari kariernya melainkan skandal yang menyangkut dirinya.
Aktor 21 tahun itu dikabarkan telah membunuh kekasihnya dengan 20 tusukan di sekujur tubuh. Ia akhirnya ditangkap polisi di Townhouse, Bangkok, Thailand, pada Jumat dini hari (6/8/2021). Pakaian yang dikenakannya saat ditangkap pun sama dengan pakaiannya di unggahan terakhir unggahan Instagramnya.
Toy dan kekasihnya yang juga sesama selebritas bernama Chatsaran Suwannakit, dikenal sebagai pasangan selebritis dengan banyak penggemar. Sebelum peristiwa tersebut terjadi, diketahui keduanya sempat bertengkar. Penuh dengan amarah, insiden tersebut akhirnya terjadi. Berikut kronologi selengkapnya dan informasi terbaru terkait kasus pembunuhan Toy Thanapat.
Sempat minum bir bersama
Dalam pernyataannya, Toy mengatakan bahwa ia bersama Pim (nama panggilan kekasihnya) sempat minum bir di lantai satu townhouse hingga pukul 22.00 malam pada Kamis (5/8/2021). Setelahnya mereka naik ke area kamar di lantai dua dan berbincang, hingga akhirnya bertengkar soal pekerjaan. Korban saat itu meminta Toy untuk mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan rumah serta terus mencaci maki pelaku.
Ditemukan meninggal bersimbah darah dengan 20 luka tusuk
Masih menurut pengakuan Toy, saat pertengkaran itu, sang kekasih pergi ke dapur dan kembali membawa pisau. Karena ia takut Pim akan menikam dirinya, Toy mencoba merebut pisau itu. Namun naasnya, dipenuhi amarah, Toy malah menikam dada kekasihnya itu berkali-kali dan akhirnya terbunuh di tempat. Dalam kejadian itu juga, Toy mengklaim bahwa Pim beberapa kali telah menusuk diri sendiri.
Pihak kepolisian dan forensik tiba di TKP pada dini hari, tepatnya pada Jumat (6/8/2021) pukul 01.45 dan menemukan Pim dalam keadaan terbaring kaku di sebuah kamar di lantai dua. Ditemukan setidaknya sekitar 20 tusukan di area dada dan di bagian lain tubuhnya. Sebuah pisau berukuran 5 inci ditemukan di TKP dalam keadaan bersimbah darah.
Akui kesalahan
Toy menunggu datangnya pihak polisi dan ditangkap dalam keadaan panik. Ia masih mengenakan baju yang sama seperti yang terakhir kali ia unggah di Instagramnya yang kini telah ditutup kolom komentarnya. Setelah interogasi panjang, akhirnya ia mengaku telah melakukan perbuatan kejam tersebut dengan gelap mata dan penuh amarah.
Pengadilan tolak permohonan bebas dengan jaminan
Pihak kepolisian memproses kasus tersebut dan berlanjut ke meja hijau. Toy dibawa ke Pengadilan Min Buri pada hari Sabtu (7/8/2021). Pengacaranya mengajukan pembebasan dengan jaminan kepada pengadilan, sementara polisi meminta pengadilan untuk menolak permintaan jaminan tersebut. Pengadilan akhirnya mengambil keputusan untuk menolak permintaan, dengan alasan kejahatan yang dilakukan membawa hukuman berat dan tersangka dapat melarikan diri jika dibebaskan.
Pengacara terus melanjutkan untuk mengajukan permintaan ke Pengadilan Banding. Namun, Pengadilan Banding juga menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan keputusan pengadilan wilayah Min Buri sebelumnya telah benar. Toy ditahan di Penjara Min Buri dengan periode 12 hari pertama, yaitu dari 7 hingga 18 Agustus 2021.
Curhatan korban menyorot perhatian
Warganet ramai menyoroti sebuah curhatan dari korban di laman media sosial dalam akun miliknya. Curhatan pilu tersebut diunggahnya di Instagram pada 3 Juni 2021, namun karena berisi konten tentang kekerasan maka unggahan disembunyikan oleh Instagram.
Di akun Facebooknya pun ia juga bercerita hal yang sama. Dalam unggahan 8 Juli 2021 lalu, Pim mengaku mengidap bipolar sejak dua tahun lalu dan berjuang keras untuk menghadapi penyakit mentalnya. Bahkan, Pim kerap merasa ingin bunuh diri dan menyakiti dirinya sendiri. Unggahan yang melampirkan foto wajahnya yang penuh luka itu ditambahkan dengan caption pilu. Berikut curhatan Pim yang berhasil dikutip dari akun media sosialnya.
“Inilah kehidupanku, aku dilecehkan oleh orang-orang yang aku cintai baik dulu maupun sekarang. Itu adalah awal dari depresi dan penyakit bipolar yang aku derita selama lebih dari 2 tahun ini.
Penyakit yang tidak diinginkan siapapun. Penyakit yang sebagian orang tidak mengerti. Penyakit yang membuatku ingin bunuh diri puluhan kali. Penyakit yang menghancurkan hampir semua kehidupanku.
Aku telah berjuang melawan penyakit ini, berusaha untuk sembuh. Tapi semua berakhir karena aku menghancurkan hidupku sendiri. Aku selalu mencintai seseorang lebih dari diriku sendiri sampai mereka menghancurkan hidupku.
Banyak orang berkata padaku bahwa aku punya segalanya dan mengapa tidak berhenti saja menjadi seperti ini? Pernahkah kalian mendengar ungkapan 'memiliki segalanya tapi tidak bahagia?'
Orang bertanya apakah aku tidak mencintai diriku sendiri atau orang di sekitarku. Aku mencintai mereka, tapi apakah kamu tahu jika otakku tidak normal, proses berpikirnya tidak seperti orang normal? Aku ingin pengalamanku menjadi contoh agar orang lebih memahami pasien dengan kondisi seperti diriku, terutama jika ia orang yang kamu cintai.
Obat terbaik untuk pasien seperti ini adalah cinta dan pengertian sejati. Aku tahu bahwa merawat orang sepertiku memang melelahkan. Tapi mungkin kamu adalah alasan terakhirnya untuk tetap hidup.
Jangan melihat ini sebagai lelucon. Jangan melihat bahwa penderita penyakit ini hanya ingin diperhatikan. Karena mungkin jika suatu saat ia berhasil bunuh diri, kamu tak akan lagi bercanda tentangnya.
Jangan meremehkan rasa sakit seseorang jika kamu tak tahu apa yang mereka alami. Apa yang aku alami ini memang berat. Terlalu berat bagi seorang wanita untuk menghadapinya. Dan aku tak tahu sapai kapan penderitaan ini akan berakhir."
Kini unggahan itu pun telah banjir ungkapan dukacita dari warganet.
Itulah kronologi dan perkembangan terbaru dari kasus tuduhan pembunuhan yang dilakukan oleh aktor Thailand, Toy Thanapat.