Sebagai orang Indonesia kita pasti sudah tak asing dengan dukun atau ‘orang pintar’. Masih banyak masyarakat Indonesia—di pedalaman maupun di kota besar sekalipun—yang percaya dengan hal gaib, mistis, dan pergi ke dukun untuk mendapatkan sesuatu.
Tapi tahukah kamu, bahwa tak hanya di Indonesia saja yang memiliki kepercayaan pada dukun dan hal gaib lainnya. Bahkan di negara Eropa sekalipun, mereka masih memercayai alam gaib dengan segudang misteri dan kuasanya.
Berikut ada 8 negara yang percaya pada dukun atau shaman beserta fakta menarik tentangnya.
1. Thailand
Negeri Gajah Putih ini juga cukup terkenal dengan kepercayaannya dan magisnya. Di Thailand, sebutan yang merujuk pada dukun desa adalah phram. Sosok Phram bertindak melakukan pengusiran setan (exorcism) dan memandu upacara pernikahan. Selain itu, ada juga mo phi, yaitu dukun yang melakukan ritual.
Mo phi diklaim mampu memanggil arwah orang yang sudah meninggal. Ia melakukannya dengan menanam empat batang kayu dengan jarak yang sama di tanah dekat kuburan atau tempat kremasi. Lalu, seutas benang diikatkan di setiap batang kayu, ibarat membentuk kotak pelindung dan mo phi akan duduk di tikar yang dibentangkan di tengahnya.
Di depannya, terdapat guci terakota berisi abu dan tulang orang yang sudah meninggal. Di samping guci, disediakan sepiring nasi sebagai persembahan. Mo phi juga membawa jimat untuk melindunginya dari nasib buruk.
2. Jepang
Masih di Asia, Jepang juga punya dukun atau shamannya sendiri. Di Negeri Matahari Terbit itu terdapat itako atau ichiko, yaitu perempuan buta yang dilatih untuk menjadi medium spiritual. Untuk bisa berkomunikasi dengan kami (roh Shinto) dan arwah orang mati, mereka harus menjalani proses pertapaan yang panjang.
Populasi itako semakin menurun seiring waktu dan diperkirakan hanya tersisa 20 itako di Jepang, di mana semuanya berusia di atas 40 tahun. Selain itu, orang Ainu juga mempunyai dukun yang bertindak sebagai pemimpin sosial serta memberikan ramalan dan penyembuhan.
Mengutip Cultural Survival, dukun Ainu di zaman kuno dipercaya bisa terbang, berubah menjadi binatang, bisa mengendalikan roh, hingga membantu berburu, memancing, dan berperang. Laki-laki maupun perempuan di suku Ainu bisa menjadi dukun.
Biasanya, dukun laki-laki memimpin upacara dan pengorbanan, sementara dukun perempuan menjadi perantara dan berhubungan dengan roh. Tetapi, setelah abad ke-17, perdukunan tradisional Ainu juga mengalami penurunan.
3. Meksiko
Negara di Amerika Utara ini juga percaya pada dukun. Berdasarkan buku berjudul Mesoamerican Healers yang ditulis oleh James W. Dow, dukun dalam konteks Meksiko adalah penyembuh magis yang bekerja dalam tradisi dan budaya penduduk asli Amerika. Tapi, tidak semua penyembuh adalah dukun.
Amerika Latin, termasuk Meksiko mengenal curandero, yakni penyembuh atau dukun tradisional. Mereka bekerja menggunakan ramuan sederhana seperti air dan lumpur untuk penyembuhan.
Beberapa bahkan menambahkan unsur Katolik seperti air suci dan gambar para santo. Curandero menghubungkan penyakit dengan roh jahat. Mereka dipercaya bisa memasuki dimensi yang berbeda untuk menemukan solusi atas penyakit atau masalah seseorang.
4. Italia
Italia menjadi salah satu negara di Eropa yang percaya pada dukun dan memiliki desa khususnya sendiri. Bernama Paroldo, desa di Italia ini menjadi rumah bagi sekelompok dukun perempuan yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan. Mereka dijuluki masche dan digambarkan sebagai penyihir putih yang baik.
Menurut Romano Salvetti dalam CNN Travel, masche dipanggil untuk turun tangan dan menyembuhkan orang sakit ketika pengobatan tradisional gagal. Bahkan, masche diklaim bisa meningkatkan rasa masakan dengan sihirnya!
Tetapi, masche cenderung tertutup dan penyendiri. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Angela Puca dari Leeds Trinity University di tahun 2020, masche dan anggota komunitasnya enggan berbicara tentang praktik dan ritual yang mereka jalani.
5. Afrika Selatan
Beranjak ke benua Afrika, selama ribuan tahun, masyarakat Bantu di pedesaan Afrika Selatan mengenal sangoma atau inyanga. Ini adalah istilah untuk menyebut dukun, tabib, dan pendeta. Tetapi, karena westernisasi, praktik spiritual semakin terkikis dengan cepat.
Menurut studi berjudul South African Indigenous Healing: How it Works di tahun 2013 oleh David Cumes, sebagian besar masyarakat Afrika sub-Sahara percaya pada arwah leluhur untuk memandu peristiwa. Namun, pengetahuan tersebut di ambang kepunahan karena hanya dituturkan secara lisan dan sangat sedikit yang didokumentasikan dengan tulisan.
Sementara, dilansir Public Broadcasting Service (PBS), sangoma dipercaya mampu berkomunikasi dengan orang yang sudah mati untuk membantu yang masih hidup. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 250.000 penyembuh tradisional dan dukun di Afrika Selatan yang sudah didata oleh pemerintah setempat.
6. Tiongkok
Orang Hmong, sebagai orang Tiongkok kuno dengan sejarah 5.000 tahun, masih terus mempertahankan dan mempraktikkan bentuk perdukunan yang dikenal sebagai Ua Neeb. Menjadi dukun Hmong adalah panggilan, tugas utama mereka adalah membawa keharmonisan bagi individu, keluarga mereka, dan komunitas mereka di dalam lingkungan mereka dengan melakukan ritual, biasanya melalui trance.
Orang Hmong dan dukun Hmong sangat menjunjung tinggi pengorbanan hewan telah menjadi bagian dari praktik perdukunan mereka. Orang Hmong percaya bahwa semua hal di Bumi memiliki jiwa (atau banyak jiwa), dan jiwa-jiwa itu diperlakukan sama dan dapat dianggap dapat dipertukarkan.
Ketika seseorang sakit karena jiwanya hilang, atau ditangkap oleh roh liar, perlu untuk meminta dan mendapat izin dari hewan itu, apakah itu ayam, babi, anjing, kambing, atau hewan lain yang diperlukan, untuk menggunakannya untuk ditukar dengan jiwa orang yang menderita itu untuk jangka waktu 12 bulan.
Pada akhir periode itu, selama Tahun Baru Hmong, dukun akan melakukan ritual khusus untuk melepaskan jiwa hewan itu dan mengirimkannya ke dunia luar. Sebagai bagian dari pengabdiannya kepada umat manusia, jiwa hewan dikirim untuk bereinkarnasi menjadi bentuk hewan yang lebih tinggi, atau bahkan menjadi anggota keluarga dewa (ua Fuab Tais Ntuj tus tub, tus ntxhais) untuk menjalani kehidupan kemewahan, bebas dari penderitaan sebagai binatang.
7. Korea
Kamu yang sering menonton drama Korea pasti tidak jarang menemukan adanya praktik perdukunan yang kerap masih dipercaya. Bahkan di Korea Utara sendiri masih ditemukan adanya praktik shamanisme walau sangat sedikit.
Di selatan, dukun perempuan disebut mudang, sedangkan dukun laki-laki disebut baksoo mudang. Seseorang dapat menjadi dukun melalui gelar turun-temurun atau melalui kemampuan alami. Dukun dikonsultasikan dalam masyarakat kontemporer untuk keputusan keuangan dan perkawinan.
Perdukunan Korea telah dipengaruhi oleh Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme. Perdukunan Korea telah memengaruhi beberapa agama baru Korea, seperti Cheondoisme dan Jeungsanisme, bahkan sayangnya beberapa gereja Kristen di Korea menggunakan praktik yang berakar pada perdukunan.
Ada beragam jenis dukun di Korea—mulai dari yang dirasuki maupun tidak, termasuk dengan penggunaan alat-alat ritual tertentu. Mereka bisa berbicara dengan suara dewa yang dipanggil, meramal masa depan, memuja dewa, dan memahami pesan ilahi yang disampaikan.
8. India
Masyarakat India banyak yang masih memiliki kepercayaan pada sihir. Di India, penyihir atau dukun sering disebut sebagai dayan yang dipercaya merupakan keturunan dari Dewi Yunani Diana, seorang dewa pemburu.
Di pedesaan India, jika ada warganya yang dicap sebagai dayan, maka ia akan menerima banyak siksaan bahkan hingga dibunuh. Perbuatan ini dengan dalih ingin menyembuhkan dayan dari penyihir yang telah menguasai jiwa orang tersebut.
Selain itu, ada juga sihir hitam yang disebut tantriks, yang sering didatangi oleh orang India pedesaan untuk berobat, mendapatkan berkat, atau bahkan menyembuhkan jiwa yang kerasukan. Para tantra ini akan meminta sejumlah besar uang dan pelanggan harus membayar karena takut dikutuk oleh tantra.
Fakta unik dukun atau shaman
1. Shamanisme/pedukunan merupakan sebuah metode penyembuhan tertua dan paling luas keberadaannya. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa teknik dukun setidaknya berusia 20.000 tahun, yang terlihat dalam lukisan gua di selatan Prancis
2. Praktik dukun sangat mirip di beberapa negara, mulai dari Asia, Australia, Afrika, Amerika (Selatan, Tengah, dan Utara), dan bahkan di Eropa. Umumnya, praktik dukun erat berkaitan dengan penyembuhan
3. Dukun dipercaya adalah perantara atau pembawa pesan antara alam dan dunia roh. Mereka diklaim bisa mengobati penyakit dan penyakit dengan memperbaiki jiwa, mengurangi trauma yang mempengaruhi jiwa dan roh memungkinkan tubuh fisik mengalami keseimbangan dan keutuhan
4. Dukun bisa seorang laki-laki atau perempuan
5. Dalam banyak budaya, faktor keturunan memainkan peran kecil dalam menentukan dukun dalam sebuah suku, namun ada juga yang datang dengan sendirinya yang mengaku dipilih oleh roh tersebut
6. Ada semacam pemanggilan arwah dan ritual yang mengarah ke keadaan kesadaran yang berubah, yang dilakukan dukun, dan sering kali termasuk juga orang yang membutuhkan penyembuhan. Mereka bisa melakukan berbagai cara seperti puasa selama berhari-hari atau berminggu-minggu, mengekspos tubuh ke suhu ekstrem, meracik dan meminum ramuan psikotropika atau racun, atau aktivitas fisik yang ekstrim misalnya, mendaki gunung selama berhari-hari tanpa henti
7. Bagian penting dari ritual perdukunan adalah persiapan tempat suci, gendang, kostum, pakaian kuratif khusus, dan benda-benda ritual
8. Saat dalam keadaan berubah, dukun akan melakukan perjalanan melalui berbagai alam, semacam perjalanan mental atau astral, menggunakan tubuh energik yang sama seperti mereka yang mengalami pengalaman Keluar dari Tubuh
9. Apa yang membuat dukun berbeda dari mistikus dan visioner lainnya adalah perjalanan yang disengaja—atau pelarian jiwa—ke dunia roh. Dukun memulai kontak dengan masuk langsung ke dunia roh
Itulah fakta unik seputar dukun dan shaman serta 8 negara yang masih percaya dengan dukun atau shaman.