Dunia maya sedang diramaikan dengan kehadiran tarzan Indonesia, Andrew Kalaweit. Influencer yang juga tarzan Indonesia ini membagikan kesehariannya yang tinggal jauh di pedalaman hutan Kalimantan untuk memberi informasi serta edukasi pada masyarakat tentang kehidupan alam.
Ia semakin diincar warganet setelah datang ke podcast Deddy Corbuzier dan mengajari Deddy menghadapi binatang buas di hutan. Andrew juga menjadi sorotan karena secara tak langsung menyindir artis yang memelihara satwa liar di rumah yang menurutnya hal tersebut adalah perbuatan yang salah.
Selain wajahnya yang rupawan, ternyata Andrew juga sosok yang bikin bangga. Berikut ada 11 hal yang perlu kamu tahu tentang Andrew Kalaweit, tarzan Indonesia.
1. Hidup di tengah hutan Kalimantan
Si tarzan Indonesia ini hidup bersama keluarganya di tengah hutan Kalimantan. Tepatnya ia tinggal di Pararawen, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Andrew tinggal bersama ayahnya, yang merupakan seorang aktivis lingkungan asal Prancis, Aurelien Francis Brule dan ibunya Nur Pradawati. Ibu Andrew Kalaweit berasal Suku Dayak yang tinggal di hutan Kalimantan.
Saat ini Andrew berusia 18 tahun dan ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Enzo Kalaweit dan sering bersamanya membuat video blog menyusuri hutan. Mengutip perkataan Andrew di podcast Deddy Corbuzier, jarak rumahnya dari Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah cukup jauh. Ia harus naik mobil dahulu selama 8 jam dan dilanjutkan dengan naik speedboat menyusuri sungai.
2. Tak mau berburu hanya untuk konten
Andrew sangat menyayangi binatang. Ia dengan tegas mengatakan tak akan memburu atau membunuh binatang hanya untuk konten karena itu tindakan yang tidak mendidik dan tak berguna. Saat menginap di tengah hutan pun, dalam konten YouTubenya, ia mengatakan telah membawa persediaan makan sendiri dari rumah.
Jika memang diharuskan membuat konten survival, mungkin ia hanya akan memancing ikan untuk menjadi makanannya, tapi tak akan berburu binatang lain di hutan. Andrew sendiri sudah dari umur 5 bulan diperkenalkan dengan hutan dan satwa liar. Ia juga bercerita bisa satu hari penuh bersama ayahnya untuk mempelajari satwa-satwa liar beserta kehidupan mereka di hutan.
3. Tanpa tetangga dan mengandalkan satelit
Hidup di tengah hutan, Andrew tidak banyak bersosialiasi. Ia dan keluarga bersosialisasi saat megajarkan penduduk setempat terkait konservasi dan rehabilitasi yang mereka bangun di hutan tersebut. Meski begitu, Andrew mengaku masih memiliki teman karena saat SD dahulu ia sempat sekolah di sekolah biasa.
Ia bertemu temannya hanya 1 hingga 2 kali dalam setahun. Ia dan adiknya juga melanjutkan pendidikan dengan homeschooling. Untuk internet dalam belajar atau aktivitas lainnya yang mendesak, Andrew dan keluarganya mengandalkan satelit yang dipatok kuota dengan biaya jutaan rupiah.
Tetangga Andrew pun adalah para satwa liar. Tak jarang ia menemukan ular piton di pekarang rumah, hingga monyet-monyet yang ‘nongkrong’ di sekitar area rumahnya sambil melihatnya dan keluarganya beraktivitas.
4. Seorang paramotor rider yang mengawasi hutan
Menjadi anak seorang aktivis lingkungan, Andrew kerap diajak oleh ayahnya mengawasi, menjaga, dna memelihara hutan serta satwa liar. Ia setiap hari mengelilingi hutan dengan paramotor yang tersedia untuk melihat apakah ada hal atau orang-orang yang berpotensi menganggu kehidupan di hutan.
Andrew sendiri sangat menyayangkan beberapa figur publik yang terang-terangan memelihara satwa liar atau satwa langka yang seharusnya tidak boleh dan hidup di hutan. Menurutnya itu tindakan yang salah dan sama saja mengekang kehidupan para binatang tersebut.
5. Tak suka hidup glamor dan berpesta, lebih suka kebebasan dan di hutan
Saat ditanya apakah Andrew suka berpesta dan hidup mewah, dengan cepat Andrew berkata tidak. Ia tak pernah pesta bahkan tak tertarik dengan games. Ketika disuruh memilih tinggal di Jakarta dengan kehidupan mewah atau di Kalimantan seperti sekarang, ia lebih memilih di Kalimantan seperti saat ini.
Ia mengatakan lebih suka kebebasan dan hutan. Baginya, cara bersenang-senang adalah dengan memanjat pohon dan bersantai dengan hammock di atas. Atau kegiatan lainnya yang tak jauh dari alam.
6. Bercita-cita jadi pembuat film
Andrew amat menyukai film dokumenter bertema alam. Ia juga bercita-cita menjadi pembuat film suatu hari nanti, oleh karenanya ia ingin melanjutkan pendidikannya di jurusan tersebut.
Kini ia juga berfokus untuk membuat konten YouTube bertemakan alam untuk mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat lebih peduli dan menjaga lingkungan. Beberapa videonya di YouTube adalah hasil rekamannya sendiri. Ia melakukan aktivitas di kontennya sendiri, merekam sendiri dengan kamera dan drone, hingga mengeditnya sendiri.
Menurut penuturannya, terkadang ia suka malas, lupa karena terlalu menikmati perjalanan, perfectionis, hingga merasa kesulitan untuk membuat video sendiri, akhirnya ia sempat beberapa waktu vakum. Namun, kini ia sudah bertekad merekrut kru untuk bisa membuat video yang lebih baik lagi.
7. Ajari tips menghadapi binatang buas
Karena dekat dengan alam dan binatang, ia menjadi tak takut dengan binatang buas. Meski rasa waspada ada, tapi ia memahami cara menghadapi mereka. Andrew memberi tips untuk menghadapi binatang buas, seperti jangan berjalan atau berkemah di area jalan setapak di hutan, karena bisa jadi itu juga merupakan area yang dilewati mereka.
Ia juga membagikan, asal kita tidak menggangu dan menghormati binatang-binatang tersebut, seharusnya tidak akan terjadi apa apa, karena semua sudah di penuhi oleh alam itu sendiri. Ia bahkan mengatakan bahwa binatang buas pun tahu bahwa manusia bisa lebih berkuasa daripada mereka, karena hanya manusia yang bisa menangkap mereka.
Menurut Andrew, tidak ada untung nya untuk buaya, beruang, atau harimau seklaipun menyerang manusia. karena dia punya mangsa yg lebih aman untuk dimakan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan alam.
8. Pilih tinggal di Indonesia dibanding di Prancis
Ayah Andrew adalah keturunan Prancis sementara ibunya adalah orang Kalimantan asli. Namun, ayah Andrew sendiri sudah berkewarganegaraan Indonesia dan Andrew lahir serta tinggal di Indonesia sehingga kewarganegaraannya pun Indonesia.
Meski begitu, Andrew beberapakali sempat ke Prancis untuk mengunjungi keluarga di sana. Memilih antara Indonesia atau Prancis, Andrew akan tetap memilih Indonesia dan berkewarganegaraan Indonesia. Satu hal yang membuat Andrew bosen dengan Indonesia hanyalah musimnya, karena hanya ada musim hujan dan musim panas.
9. Tak kenal takut
Menjadi tarzan Indonesia, Andrew benar-benar tak kenal takut. Ia mengatakan pernah digigit ular piton tapi itu tak membuatnya takut berhadapan dengan ular atau binatang lainnya. Ia juga kerap melakukan challenge di kanal YouTubenya, seperti 24 jam di danau yang ada buayanya, 24 jam sendiri di hutan, 3 hari di hutan hujan Borneo, dan 24 jam camping dengan adik dan hewan peliharaannya di hutan.
10. Menolak jadi pemain sinetron
Memiliki paras yang menawan, banyak yang menghubungi Andrew dan memintanya bermain sinetron atau FTV. Tapi Andrew menolak karena merasa passion dan keinginannya bukan di situ. Ia mungkin akan berkata iya, jika produser mengajaknya membintangi film dokumenter.
Menurutnya, saat ini TV Indonesia cukup krisis dalam program edukasi, khususnya tentang alam dan satwa. Ia berharap di tahun ini ia bisa berkesempatan untuk memiliki acara dokumenter sendiri yang seru dan penuh petualangan. Kita doakan semoga tercapai, ya, Bela.
Namun, di sisi lain, ia juga memiliki pemasukan sendiri dari saluran YouTube hingga endorse di media sosialnya. Tak semua diambil, Andrew juga memilah mana endorsement yang sesuai dengan ia dan tujuannya.
Itulah 10 hal yang pelru kamu ketahui tentang tarzan Indonesia, Andrew Kalaweit. Semoga mimpi dan harapan Andrew bisa terwujud, kita terus nantikan karya Andrew selanjutnya!