Tidak lama lagi kita akan segera menyambut Bulan Suci Ramadan. Umat muslim di seluruh dunia, khususnya Indonesia sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk menyambut Ramadan tahun ini. Berdasarkan perkiraan Ramadan tahun ini akan jatuh pada tanggal 22 Maret hingga 21 April 2023.
Tahu nggak, sih, Bela? Bahwa The Trade Desk bersama lembaga riset YouGov telah melakukan survei terhadap perilaku masyarakat di Indonesia dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan? Salah satu hasilnya adalah sebanyak 88% masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja di Ramadhan tahun ini, dan perempuan millennial menjadi penyumbang pembelanja terbesar, lho.
Riset tersebut disampaikan dalam acara ‘Ramadhan Success with The Trade Desk’ bersama dengan MuslimPro, Tokopedia, dan Vidio yang digelar di The Langham Hotel, Jakarta, Rabu, (11/1/2023).
Selain itu The Trade Desk juga memaparkan hasil riset lainnya, seperti apa? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Perempuan milenial pembelanja terbesar
Dari angka 88% tadi ternyata perempuan milenial lah yang diprediksi menjadi pembelajar terbesar. Dalam hasil riset yang dikeluarkan, The Trade Desk membagi ke dalam 3 kategori, yakni perempuan milenial, laki-laki, serta Gen-Z.
Perempuan milenial dikatakan menjadi pembelanja terbesar tahun ini. Secara khusus mereka akan membelanjakan untuk produk kosmetik dan parfume (49%), kesehatan dan perawatan pribadi (52%), serta pakaian dan aksesoris (61%).
Sedangkan untuk laki-laki mereka mendominasi pembelian kebutuhan spiritual dan produk digital, untuk Gen-z sendiri mereka lebih banyak membeli produk kesehatan dan perawatan diri, nih.
2. Alasan perempuan milenial lebih suka belanja online
Selain melihat kategori produk paling banyak dibeli. The Trade Desk juga memaparkan perilaku masyarakat Indonesia dalam berbelanja online. Berdasarkan riset tren belanja online di masa Ramadan cenderung meningkat.
Dalam paparannya, Purnomo Kristanto selaku General Manager, Indonesia, The Trade Desk, mengungkap alasan perempuan milenial lebih suka belanja online.
"Untuk perempuan Milenial itu mereka 70% akan melakukan pembelanjaan secara online karena promo dan diskon," papar Purnomo saat menjelaskan tren belanja Ramadhan 2023.
Sementara untuk laki-laki 47% setuju bahwa belanja online adalah pilihan berbelanja yang praktis dan cepat, sedangkan untuk Gen-z sendiri sebanyak 45% setuju bahwa dengan belanja online mereka dapat melakukan perbandingan harga dengan lebih mudah.
3. Puncak belanja H-7 jelang lebaran
Masih seputar berbelanja, Purnomo Kristanto juga menyampaikan bahwa 1 sampai 2 minggu jelang Lebaranlah terjadinya puncak berbelanja bagi masyarakat Indonesia.
Aktivitas belanja daring ini didukung dengan adanya pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) jelang Hari Raya Idul Fitri. Faktanya lagi, peningkatan terjadi karena lebih dari 53% masyarakat memilih untuk membelanjakan THR mereka dibandingkan untuk menabungkannya, Bela. Kamu juga seperti itu, kah?
4. Apa yang paling banyak dibeli?
Ramadan identik dengan momen kebersamaan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Di bulan Ramadan juga biasa digunakan oleh masyarakat untuk saling memberi. Survei dilakukan terhadap 2.000 penduduk Indonesia, dan menghasilkan 88% masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja di Ramadan tahun ini.
Mayoritas masyarakat berbelanja untuk kebutuhan pribadi dan meningkat pula untuk pembelian hadiah atau hampers. Selain itu, mereka juga menggunakan uang untuk membeli berbagai vitamin, serta kebutuhan untuk beribadah, Bela.
5. Konten religi meningkat
Selain tren berbelanja, selama bulan Ramadan nanti konsumsi konten religi juga mengalami peningkatan, lho. Survei ini menunjukkan bahwa dua dari tiga masyarakat Indonesia melakukan kegiatan keagamaan secara daring, meningkat 39%, dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.
“Masyarakat Indonesia yang melek digital banyak beralih ke aplikasi dan saluran digital lainnya untuk mendukung aktivitas Ramadhan mereka. Jumlah pengguna dan tingkat aktivitas pada saluran dan perangkat digital tumbuh secara signifikan selama Ramadan,” tambah Purnomo.
Satu dari tiga masyarakat Indonesia berencana untuk mengonsumsi konten streaming video sebagai bentuk hiburan utama sepanjang Ramadan. Aktivitas digital juga akan meningkat selama bulan Ramadan, yakni pada awal sahur, dan kembali meningkat jelang berbuka puasa.
Terkait pilihan konten, masyarakat Indonesia cenderung fokus pada konten religi saat sahur, sedangkan konten yang lebih ringan seperti komedi dan film lebih populer menjelang buka puasa.
