Persaingan dunia kerja saat ini tidak hanya diperuntukkan di dalam negeri saja, melainkan sudah banyak orang-orang Indonesia mencoba peruntukkan mencari pekerjaan di tingkat internasional. Persaingan yang ketat mengharuskan calon karyawan memiliki dokumen aplikasi yang kuat, seperti Curriculum Vitae (CV) dan Cover Letter.
CV adalah alat yang digunakan seseorang untuk “memasarkan” dirinya dalam dunia pekerjaan. Dokumen yang pertama kali akan dilihat oleh perusahan dan akan menjadi kesan pertama perekrut atau pemberi kerja terhadap calon karyawannya.
Perusahaan besar menggunakan sistem pelacakan pelamar (ATS) untuk menyaring CV kandidat. Untuk lolos ke tahap proses rekrutmen berikutnya, CV-mu perlu disesuaikan dengan peran dan pemberi kerja yang dapat dilakukan dengan berfokus pada bagian pengalaman, kualifikasi, dan keterampilan. Ada beberapa hal yang seharusnya tidak boleh ada di CV internasional, nih. Apa saja?
1. Memberikan informasi pribadi yang tidak relevan
Detail pribadi yang harus disertakan dalam CV akan berbeda-beda di berbagai negara. Penting untuk mempertimbangkan informasi apa yang relevan kepada pemberi kerja.
Di Inggris,misalnya sebaiknya hindari CV yang memuat foto, tanggal lahir, kewarganegaraan, dan status perkawinan. Demikian pula, jika memiliki akun media sosial di Twitter, Instagram, Snapchat, dan Facebook untuk penggunaan pribadi, kamu tidak perlu membagikannya, ya.
Sesuaikan CV dan Cover Letter dengan kebutuhan spesifik perusahaan tersebut. Tunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset tentang perusahaan dan memahami bagaimana kamu dapat berkontribusi.
Misalnya, ketertarikan pada pameran akan berguna jika ingin bekerja di sektor seni; kegiatan keterlibatan komunitas akan cocok jika ingin bekerja di sektor amal; keterlibatan dalam kegiatan olahraga akan bermanfaat jika ingin berkarir di bidang olahraga. Kamu juga dapat menyoroti aktivitas lain yang menunjukkan keterampilan yang menunjang terhadap pekerjaan yang kamu pilih.
2. Kesalahan ejaan, tanda baca dan tata bahasa
Pastikan untuk selalu periksa kembali ejaan di CV-mu. Pastikan menulis dalam tense yang benar dan jika menggunakan orang ketiga, pertahankan penggunaan tersebut di seluruh dokumen.
Jika kesulitan menemukan kesalahan, mintalah sosok profesional, mentor, atau teman untuk memeriksa CV, atau gunakan perangkat lunak pemeriksa ejaan, ya.
3. Highlight pengalaman internasional
Jika kamu memiliki pengalaman kerja atau studi di luar negeri, sorotkan hal ini pada bagian pengalaman. Ini dapat menunjukkan adaptabilitas dan kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan multikultural.
4. CV yang panjang dan tidak jelas
Jaga CV-mu agar tetap ringkas dan to the point. Tidak boleh lebih dari 2 halaman A4 kecuali kamu melamar posisi akademis/penelitian. Fokus pada pengalaman dan pencapaian terkini dan paling relevan.
Gunakan format yang bersih, rapi, dan mudah dibaca. Perusahaan internasional mungkin menerima banyak aplikasi, jadi pastikan CV-mu menonjol dengan menyajikan informasi dengan jelas dan ringkas. Perusahaan ingin membaca CV yang disesuaikan dengan fokus pada pengalaman, keterampilan, dan prestasi yang dapat direalisasikan.
5. CV dengan format buruk
Saat ini CV-mu kemungkinan besar akan dibaca di layar sebelum dicetak karena tentu kita akan mengirimnya dalam format soft file. Oleh karena itu, formatlah CV-mu agar mudah dibaca di layar.
Gunakan font seperti Calibri atau Arial dengan ukuran font 11 atau 12. Gunakan huruf miring, teks tebal, dan warna dengan hemat dan hindari batas dan kotak karena semua ini dapat mengalihkan perhatian dari konten.
Jika mengunggah CV sebagai dokumen Word, perusahaan mungkin memiliki versi yang berbeda, dan ini dapat membuat format dokumen terlihat buruk. Ada baiknya kamu mengunggahnya dalam bentuk PDF, ya.
Namun, jika mungkin perlu mengirimkan CV melalui formulir web. Kemungkinan besar formulir web ini akan menghapus format dokumenmu. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah memastikan bahwa CV ditata dan diformat agar terlihat bagus tanpa huruf 'tebal', subjudul, dan bahkan poin-poinnya.
6. Perkenalan yang tidak berarti
Apakah kamu masih menulis kalimat perkenalan seperti ini,” Saya manajer yang dinamis, antusias, berorientasi pada penjualan, melek IT, berorientasi pada hasil dengan pengalaman manajemen sumber daya manusia selama beberapa tahun, mencari peluang baru yang menarik dan menantang dalam bla bla bla…”
CV harus menarik perhatian perekrut. Jadi paragraf pembuka yang mengatakan segalanya dan tidak mengatakan apapun pada saat yang sama tentu tidak akan berhasil, Bela.
Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk membuat judul yang singkat, sederhana, dan berfokus pada manfaat tentang diri. Misalnya, “Pustakawan Senior dengan pengalaman 10 tahun mengelola sumber daya online di sektor kesehatan.”
7. Menambah referensi pada CV
Kamu mungkin berpikir, “Apa? Mengapa tidak? Referensi dalam CV tentunya merupakan praktik standar?” Biasanya, pemberi kerja hanya akan meminta referensi jika mereka menawari pekerjaan tersebut.
Jadi, tidak ada gunanya menambahkannya ke CV, dan hanya menghabiskan ruang. Menurut StandOut CV, “manfaat tidak mencantumkan referensi di CV jauh lebih besar daripada manfaat mencantumkannya.”
8. Riwayat pendidikan dan pengalaman kerja yang terlalu lama
Jika kamu memiliki pengalaman kerja yang relevan, fokuskan pada itu daripada menuliskan riwayat pendidikan yang terlalu lama. Detail pendidikan yang tidak relevan untuk posisi yang dilamar sebaiknya dihindari.
Fokuskan pada pengalaman kerja yang paling relevan dan penting. Pengalaman yang terlalu lama atau tidak relevan dapat membuat CV terlalu panjang dan mengurangi daya tariknya.
9. Menyembunyikan celah dalam riwayat kerja
Jika memiliki celah dalam riwayat pekerjaan, misal sempat menganggur selama 1 tahun, jangan mencoba menyembunyikannya, ya. Jelaskan dengan jujur di CV atau siapkan penjelasan yang rasional jika pertanyaan muncul saat wawancara.
10. Menggunakan istilah yang tidak dikenal
Hindari penggunaan istilah atau frasa teknis yang mungkin tidak dimengerti oleh pembaca yang tidak memiliki latar belakang industri yang sama. Selalu gunakan bahasa yang dapat dipahami oleh berbagai kalangan.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat meningkatkan profesionalitas dan daya tarik CV-mu. Ingatlah bahwa CV adalah representasi tertulis dari diri pelamar, jadi perhatikan detail dan pastikan bahwa setiap elemen mendukung pesan profesionalisme dan kesesuaian dengan posisi yang dilamar. Semoga membantu, ya!