Ratusan Miliar, Ini 10 Lukisan Mahakarya Seniman Indonesia Termahal

Setiap guratan memiliki makna

Ratusan Miliar, Ini 10 Lukisan Mahakarya Seniman Indonesia Termahal

Nama seniman kebanggaan Indonesia, Raden Saleh kembali ramai diperbincangkan setelah perilisan film Mencuri Raden Saleh. Nggak perlu diragukan lagi, selain indah, dan di setiap goresannya memiliki emosi serta arti yang cukup berpengaruh, lukisan ciptaan tangan Raden Saleh ditafsir memiliki harga yang nggak main-main, lho Bela

Hebatnya lagi Indonesia memiliki banyak nama seniman yang karyanya juga diminati oleh kolektor seni dari berbagai negara, dan tentu saja dengan harga yang sangat mahal. Nilai sejarah dari lukisan tersebut juga disinyalir mempengaruhi harga yang sangat fantastis.

Untuk itu kali ini Popbela akan menyajikan 11 lukisan karya seniman Indonesia termahal yang pernah terekam media. Penasaran? Simak terus artikel berikut ini!

1. “Perburuan Banteng” – Raden Saleh

Ratusan Miliar, Ini 10 Lukisan Mahakarya Seniman Indonesia Termahal

Kembali lukisan Raden Saleh mendapatkan predikat sebagai lukisan termahal. Kali ini lukisan tersebut berjudul “Perburuan Banteng”, "Wild Bull Hunt" atau "La Chasse au Taureau Sauvage". 

Tapi tahukah kamu kalau ternyata  lukisan ini dulunya hampir dianggap nggak bernilai karena berada di gudang bawah tanah? Pemilik sebelumnya tidak mengetahui kalau lukisan “Perburuan Banteng” karya Raden Saleh ini ternyata sangat berharga, sampai akhirnya ia menghubungi seorang kolektor barang seni bernama Jack-Philipp Ruellan.

Bagaimana tidak ketika lukisan ini dilelang, harga yang ditawarkan mencapai Rp 150 miliar, Bela. Pelelangan lukisan itu dilakukan di Prancis pada tahun 2018. Rekor penjualan lukisan ini bahkan sempat menghebohkan para kolektor seni dunia. 

Karya yang terlukis di atas kanvas berukuran 110 x 180 sentimeter ini dinilai unik karena memperlihatkan konflik yang terjadi di antara manusia dan hewan liar. Dengan sentuhan tangan Raden Saleh lukisan ini menjadi sangat dramatis, dan melibatkan self-portrait, ketika ia melukis dirinya sendiri di atas kuda cokelat.

2. “Penangkapan Pangeran Diponegoro (Die Gefangennahme Diepo Negoro)” – Raden Saleh

Sebelum diangkat dalam film Mencuri Raden Saleh, lukisan yang diberi judul “Penangkapan Pangeran Diponegoro” ini memang karya Raden Saleh yang paling terkenal. Lukisan ini memiliki nilai sejarah karena dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap martabat orang Jawa. 

Dianggap sebagai pelopor seni modern Indonesia, lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” terinspirasi dari sebuah lukisan karya pelukis Belanda bernama Nicholaas Pieneamaan bertajuk "Penyerahan Diri Dipo Negoro kepada Letnan Jenderal H.M. de Kock, 28 Maret 1930, yang Mengakhiri Perang Jawa".

Bukan hanya di Indonesia, ternyata lukisan bernada nasionalisme ini masuk ke dalam salah satu lukisan termahal di dunia, lho. Di tahun 2010, lukisan yang dikerjakan Raden Saleh di Belanda ini bernilai hingga Rp 50 miliar. Selang dua tahun kemudian, perhitungan atas lukisan tersebut kembali dilakukan, dan nilainya pun semakin fantastis, yakni menyentuh harga Rp 100 miliar.

3. “Pasukan Kita di Bawah Pimpinan Pangeran Diponegoro” – Sindoedarsono Sudjojono

Selain lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh, ada lagi nih karya seniman tersohor Indonesia yang menjadi saksi perjuangan pangeran Diponegoro dalam peristiwa perang Jawa pada tahun 1825-1830. Lukisan itu adalah lukisan karya Sindoedarsono Sudjojono berjudul “Pasukan Kita di Bawah Pimpinan Pangeran Diponegoro”, dan lukisan ini pun masuk ke daftar lukisan termahal.

Lukisan ini pernah terjual di Balai Lelang Sotheby’s, Hong Kong pada bulan April 2014 dengan harga mencapai Rp100,9 miliar, lho Bela. Sebuah harga yang luar biasa karena harga ini bahkan tiga kali lipat dari harga perkiraan awal. 

Berbeda dengan lukisan Raden Saleh yang mengisyaratkan perlawanan, lukisan ini juga menampakan perlawanan, tetapi sebagai bentuk perayaan kemenangan pangeran Diponegoro dan pasukan militernya tatkala melawan pasukan Belanda dalam Perang Jawa. Lihatlah betapa gagahnya Pangeran Diponegoro di atas kuda.

4. “Bali Life” – Lee Man Fong

Tema-tema Bali secara mengesankan digambarkan dalam lukisan halus dan unik karya Lee Man Fong ini. Seniman Indonesia yang lahir di Tiongkok ini seakan bercerita melalui lukisan “Bali Life”. Terbentang narasi tentang keseharian di pedesaan Bali: anak-anak bermain, perempuan menyiapkan sesaji, laki-laki bersama ayam jagonya, dan petani sedang bekerja.

Bali Life” terjual di Balai Lelang Christie’s Hong Kong pada 23 November 2013 seharga HK$35,96 juta atau setara Rp54,30 miliar (dengan kurs rupiah tanggal tersebut).

5. “Ali Sadikin Pada Masa Kemerdekaan” – Hendra Gunawan

Lukisan karya Hendra Gunawan yang laku terjual dengan harga termahal yakni bertajuk “Ali Sadikin Pada Masa Kemerdekaan”. 

Melansir Sothebys, lukisan ini berdiri sebagai karya yang menampilkan citra yang secara eksplisit mengungkapkan efek dari revolusioner dari sosok gubernur terhadap seniman di negara Indonesia.

Selama masa pemerintahannya, Ali Sadikin–sang gubernur legendaris itu memberi fasilitas dan dukungan bagi seniman pendatang baru guna mempromosikan karya mereka yang pada akhirnya, menjaga kekayaan budaya Indonesia.

Hal tersebutlah yang dilakukan oleh Hendra Gunawan. Ketika Hendra masih berada di dalam penjara, Ali Sadikin secara berkala mengirimkan alat lukis kepadanya dengan tujuan agar Hendra bisa terus berkarya. Hendra yang tersentuh dengan tindakan Ali Sadikin pun akhirnya menghadiahkan sebuah lukisan, sebagai ucapan terima kasih.

“Ali Sadikin Pada Masa Kemerdekaan” terjual di Balai Lelang Sotheby’s Hong Kong pada 5 Oktober 2014 seharga HK$33,24 juta atau setara Rp52,19 miliar (dengan kurs rupiah tanggal tersebut).

6. “Pandawa Dadu” – Hendra Gunawan

“Pandawa Dadu” adalah mahakarya Hendra Gunawan dan jadi salah satu karya yang paling banyak dipelajari. Dikabarkan Hendra Gunawan mendalami seni lukis ketika masa penahanan di Kebonwaru, Bandung karena keterlibatannya dalam LEKRA. Selama 13 tahun masa penahanan itulah ia menggali lukisan dan sastra Hindu-Indonesia. 

Melansir situs lelang Sothebys, Pandawa Dadu menceritakan babak penting dalam epos Mahabharata, yakni tentang Yudhistira yang kalah habis-habisan dalam judi dadu melawan keluarga Kurawa, akhirnya menyerahkan istrinya, Drupadi, di meja judi.

Lukisan ini menjadi bukti bahwa Hendra bukan hanya seniman lukis, tapi juga penyair, aktivis politik, serta warga negara yang patriotik dan gigih melawan ketidakadilan dan kolonialisme sepanjang hidupnya.

“Pandawa Dadu” karya Hendra Gunawan ini terjual di Balai Lelang Sotheby’s Hong Kong pada 4 April 2015 seharga HK$26,48 juta atau setara Rp44,22 miliar (dengan kurs rupiah tanggal tersebut).

7. “A View of Mount Megamendung” – Raden Saleh

Lukisan Raden Saleh yang juga mendapatkan predikat lukisan termahal berikutnya yakni bertajuk “A View of Mount Megamendung”. Lukisan yang menggambarkan potret pemandangan alam di area Megamendung, Puncak, Bogor  merupakan seri pertama lukisan Megamendung karya Saleh, dan merupakan tonggak sejarah bagi pelukis asal Semarang ini.

Lukisan ini dibeli oleh kolektor seni asal Inggris dengan harga Rp 36 miliar di Drout Paris, Prancis. Delphine Kahl, selaku perwakilan rumah lelang Jack-Phillipe Ruellan menyatakan A View of Mount Megamendung ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki lukisan lain dengan seri sama.

8. “Profesi Warga Bali” – Lee Man Fong

Kembali membawakan kehidupan masyarakat Bali, Seniman yang pernah ditunjuk sebagai pelukis istana oleh Presiden Soekarno, kali ini secara spesifik melukiskan salah satu tradisi yang cukup kental di Bali, upacara adat.

Lee Man Fong seakan menyalurkan perasaan sakral dan tenang seperti gambaran kehidupan keseharian warga Bali dengan suasana tenang, lembut dan hangat khas pulau Dewata. Melalui Balai Lelang Christie’s Hong Kong pada tahun 2013 lukisan “Profesi Warga Bali” mampu terjual dengan harga Rp 34 miliar.

9. “The Ruins and The Piano” – Sindoedarsono Sudjojono

Lukisan dapat dijadikan sebagai wadah penyampaian sudut pandang sosial maupun politik oleh penciptanya. Seperti Djoko Pekik dan I Nyoman Masriadi, pelukis Sindudarsono Sudjojono juga melakukan hal yang sama. 

Melansir Asian Parents, dalam lukisan yang bertajuk “The Ruins and The Piano”, Sudjojono seakan keluar dari pakemnya. Di dalam lukisan terdapat sebuah piano yang masih utuh tergeletak di tengah reruntuhan bencana, bagaikan sebuah barang baru yang tiba-tiba diletakan di lingkungan yang asing.  

Lukisan karya Sindoedarsono Sudjojono berhasil terjual di Balai Lelang  Christie’s Hong Kong pada bulan Mei 2017 dengan harga Rp15,74 miliar.

10. “The Man from Bantul (The Final Round)” – I Nyoman Masriadi

Seperti yang dituliskan, bahwa I Nyoman Masriadi menjadikan lukisan untuk menyampaikan pandangan sosial dan politik. Hal tersebut tergambarkan dalam lukisannya yang diberi judul “The Man from Bantul (The Final Round)”.

Leat karyanya itu, I Nyoman menggambarkan bagaimana keadaan dunia politik di Indonesia yang beliau kemas dengan terinspirasi dari sebuah permainan. Secara simbolik, lukisan ini seakan mendeskripsikan tentang pertarungan keji yang menyingkirkan rasa kemanusian dan menjadi konsumsi bagi publik. 

Pada tahun 2008, karya I Nyoman Mastriadi ini berhasil dijual dengan harga Rp 9,71 miliar melalui Balai Lelang Sotheby’s Hong Kong.

Nah itu dia 10 lukisan mahakarya seniman Indonesia termahal yang pernah terekam oleh media. Lukisan-lukisan di atas nggak hanya indah, tetapi memiliki arti dan nilai sejarah yang cukup berpengaruh. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved