Pandemi COVID-19 yang menimpa dunia belakangan memang berperan besar mengubah beberapa sistem yang sudah ada. Sekolah salah satunya. Bagi kamu yang memiliki adik ataupun sanak saudara yang masih menempuh pendidikan tentu merasakan ketika sistem sekolah yang tadinya tatap muka harus berubah secara tiba-tiba menjadi pembelajaran dalam jaringan.
Dalam laporan Bank Dunia (2021) berjudul "Remote Learning During COVID-19: Lesson from Today, Principles for Tomorrow" menyatakan bahwa di 150 negara di dunia terdapat 1,6 miliar pelajar yang harus belajar dalam jaringan akibat pandemi COVID-19. Selain memang untuk meminimalkan paparan COVID-19, kesempatan pembelajaran dalam jaringan juga memberikan peluang anak-anak mengakses dunia maya lebih sering dan lebih lama.
Tentu hal tersebut kerap membuat para orang tua merasa khawatir dengan keamanan anak-anaknya ketika berselancar di dunia maya. Kekhawatiran itu diperparah dengan banyaknya kasus kejahatan dunia media sosial, seperti penipuan, eksploitasi, perundungan, dan lain sebagainya.
Menjawab keresahan para orang tua akan hal tersebut, Instagram sebagai salah satu platform media sosial,bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia resmi meluncurkan kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital pada Selasa, 13 September 2022. Peluncuran kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital ini berdampingan dengan peluncuran fitur keamanan baru di Instagram, yakni Pengawasan di Instagram.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga, menyambut baik diluncurkannya fitur Pengawasan di Instagram. Hal ini menjadi penting untuk diketahui semua orangtua, sehingga bisa ikut melindungi anak-anaknya di dunia digital.
Melalui sambungan video, Bintang Puspayoga mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan keamanan anak di ruang digital.
“Bagi orang tua, dampingilah perjalanan anak-anak di media sosial, pastikan anak mengonsumsi konten-konten yang positif. Penting bagi orang tua untuk memposisikan anak sebagai partner diskusi yang setara, sehingga mereka dapat memahami sisi positif dan negatif dari media sosial,” ucap Bintang Puspayoga, Selasa (13/09/22).
Head of Instagram Policy Programs Asia Pacific, Tara Bedi mengatakan keamanan pengguna adalah prioritas utama bagi Instagram. Itulah mengapa untuk membangun pengalaman yang positif Instagram menciptakan berbagai fitur, salah satunya adalah fitur Pengawasan.
“Fitur Pengawasan di Instagram yang kami luncurkan hari ini didesain agar orang tua bisa membangun transparansi dengan anak mereka perihal pemakaian Instagram. Kami berharap ini bisa membantu perjalanan mereka sebagai orang tua dari generasi yang aktif memakai media sosial,” ujar Tara dalam sambutannya pada acara peluncuran fitur Pengawasan dan kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital.
Mudahnya, fitur Pengawasan di Instagram adalah fitur yang memungkinkan orang tua untuk menghubungkan akun Instagram mereka dengan akun anak. Ketika orang tua sudah mengaktifkan fitur ini, dan kedua akun mereka saling berhubungan, maka:
- Orangtua bisa mengatur durasi waktu pemakaian Instagram untuk anak,
- Orangtua bisa melihat daftar akun-akun yang diikuti secara real-time.
- Orangtua juga akan mendapat notifikasi jika anak mereka melaporkan sebuah akun atau konten di Instagram atas alasan tertentu.
Di aplikasi milik orangtua, Instagram akan memberikan konteks lebih lanjut mengenai laporan yang dibuat anak dan menyediakan tautan ke Pusat Edukasi Instagram tentang bagaimana mereka bisa membicarakan isu tersebut dengan anak mereka.
Tara juga menjelaskan bahwa fitur Pengawasan di Instagram ini dilengkapi dengan pengaturan sebagai berikut:
- Pengguna remaja default ke akun private
- Menghentikan kontak yang tidak diinginkan
- Iklan terbatas
- Memahami usia pengguna yang sebenarnya
- Penasehat muda diperluas
Jadi selain orang tua yang diberikan kemudahan dalam pengawasan anak-anaknya, Instagram juga membangun ekosistem yang sehat untuk anak dengan pengaturan-pengaturan di atas.
Salah satu upaya yang juga dilakukan Instagram adalah hadirnya kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital.
Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi para orang tua tentang pentingnya menjaga keamanan anak dalam dunia digital. Karena tentunya banyak pula kalangan orang tua yang nyatanya belum melek digital.
Melalui kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital, KemenPPPA, momsweetmoms, komunitas Popmama dan PUSPAGA akan mengadakan rangkaian pelatihan untuk orang tua.
Orang tua akan diberikan kiat-kiat menjaga keamanan anak-anak remaja di dunia digital, termasuk cara mengaktifkan fitur Pengawasan di Instagram dan membangun komunikasi yang positif dengan anak perihal penggunaan media sosial.
Agar bisa menjangkau audiens yang lebih luas, pelatihan akan dilakukan secara luring dan daring, seperti sesi Kuliah di WhatsApp, Instagram Live bersama para pakar, serta kelas tatap muka. Jangan samapi ketinggalan ya Bela.