Keputusan besar mengguncang para penggemar DC Extended Universe (DCEU). Pasalnya, salah satu film pahlawan super Batgirl secara resmi batal tayang, baik di bioskop maupun di layanan streaming HBO Max. Bergabungnya Warner Bros dan Discovery (WB Discovery) menjadi salah satu pemicu film yang dibintangi Leslie Grace ini gagal tayang. Film tersebut berpusat pada versi baru Barbara Gordon, saat ia merangkul peran Batgirl di era baru untuk DCEU.
Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan WB Discovery berani menangguhkan film Batgirl. Melansir dari beberapa sumber, Popbela akan merangkumkan alasan di balik film Batgirl yang batal tayang. Penasaran?
1. Tanggapan buruk saat tes awal film
Film yang digarap dua sutradara, Adil El Arbi dan Bilall Fallah sudah menyelesaikan proses syuting dan diharapkan tayang pada pertengahan tahun 2022. Sesuai laporan oleh New York Post, pemutaran tes awal film menerima tanggapan yang sangat buruk dari penonton. Menurut laporan itu, reaksi penonton cukup buruk untuk membuat Warner Bros memotong kerugian mereka dan membatalkan film tersebut. Mereka percaya bahwa film Batgirl yang tidak dapat ditebus, akan terlalu merusak masa depan DCEU ke depannya.
Melansir The Wrap, petinggi WB Discovery, David Zaslav, mengatakan walaupun upaya melakukan syuting ulang dan dengan menambahkan lebih banyak biaya produksi, film tersebut tidak akan dapat menghasilkan apa yang mereka inginkan.
Dia mengatakan, DC sedang ditugaskan untuk merancang rencana jangka panjang yang menggemakan film-film yang saling terkait dan sukses dari saingan lama DC, Marvel. “Ambisi kami adalah membawa Warner kembali dan menghasilkan film-film berkualitas tinggi yang hebat,” katanya.
2. Tidak memenuhi skala teater besar
Warner Bros. adalah rumah bagi beberapa waralaba paling sukses dengan rentetan film-film terlarisnya adalah buktinya. Film-film seperti The Hobbit, Harry Potter, dan berbagai film DC, duduk di 15 besar. Box office didominasi oleh franchise film dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang bergenre pahlawan super.
Keputusan membatalkan Batgirl sejalan dengan komitmen WB Discovery untuk berfokus pada film blockbuster yang sebagian besar berpusat pada "tiga besar" DC (Superman, Wonder Woman, dan Batman) dan Batgirl masih tidak cocok dengan komitmen Warner Bros.
Di bawah rezim baru, judul-judul DC dipandang sebagai film acara teater besar, dan tampaknya Batgirl tidak sesuai dengan kategori itu. Menurut laporan New York Post, Matthew Belloni mengatakan, film ini memiliki skala yang sangat kecil untuk film DCEU, memiliki plot yang berbelit-belit, bahkan Belloni mengatakan film ini hanya sebanding film-film 'skala televisi'. Ia berpendapat bahwa Batgirl tidak sesuai dengan visi WB Discovery untuk masa depan DCEU, dan keputusan membatalkan film adalah yang terbaik.
Melansir dari Vanity, Zaslav menekankan berulang kali bahwa DC tidak dapat mengizinkan merilis produk di bawah standar. “Hal lain adalah bahwa kami akan sangat fokus pada kualitas,” kata Zaslav. “Kami tidak akan merilis film kecuali kami percaya. Dan itu saja. Khususnya dengan DC, di mana kami pikir kami ingin berputar dan kami ingin meningkatkan dan kami ingin fokus.”
3. Menghabiskan biaya sebesar Rp1,3 Triliun
Film pahlawan perempuan ini dilaporkan terlalu mahal untuk HBO Max, tetapi tidak cukup mahal untuk rilis teater. Dilaporkan, Batgirl menelan biaya $90 juta setara Rp1,3 triliun—anggaran yang membengkak dari $75 juta karena pengeluaran terkait COVID, menurut Variety.
Biaya tersebut memang masih terbilang rendah dibanding dengan film DCEU lainnya, seperti Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League (2017). Biaya produksi Batgirl dianggap tidak cukup besar dan layak untuk bisa rilisan di teater besar. Jika dalam kasus lain, film tersebut diterbitkan pada layanan streaming HBO Max, hal itu berarti membalikkan komitmen CEO WB Discovery untuk menempatkan film di bioskop sebelum layanan streaming. Serba salah ya, Bela?
4. Tanggapan Adil El Arbi dan Bilall Fallah
Selain penggemar, duo sutradara Adil El Arbi dan Bilall Fallah juga memberikan tanggapan kekecewaan mereka lewat media sosialnya. Berdasarkan unggahnya Adil merasa sedih dan kaget mendengar kabar film yang digarapnya selama empat bulan ini ternyata tidak diberi lampu hijau untuk tayang. Begitupun Adil memberikan apresiasi kepada para talenta yang mengisi Batgirl, serta semua yang terlibat dalam pembuatan film Batgirl.
5. AkankaH Batgirl tetap tayang?
Warner Bros. Discovery baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka tidak akan merilis film DCEU Batgirl dalam bentuk apa pun. Hal ini membuat tagar #ReleaseTheBatgirlCut tak terhindarkan. Batgirl bukanlah film pertama yang harus dikampanyekan oleh penggemar. Masih ingatkah dengan peluncuran Zack Snyder’s Justice League (2017) yang akhirnya rilis di HBO Max? Penayangan tersebut tak lepas dari dukungan para penggemar dengan menggaungkan #ReleaseTheSnyderCut, dan mengirimkan petisi ke Warner Bros selama bertahun-tahun. Akankah #ReleaseTheBatgirlCut bisa berhasil membuat WB Discovery akhirnya menayangkan Batgirl?
Melansir Screenrant sayangnya sangat tidak memungkinkan WB Discovery merilis versi lengkap Batgirl dalam bentuk apapun. Hal tersebut berkaitan dengan penghapusan pajak dalam film Batgirl oleh WB Discovery. Beberapa analis industri mengatakan jika Batgirl benar-benar digunakan sebagai penghapusan pajak, itu berarti WB Discovey tidak akan pernah bisa merilis film dengan cara apa pun yang dapat dimonetisasi. Jadi, satu-satunya cara Batgirl bisa dirilis adalah jika WB Discovery merilisnya secara online dan gratis, atau jika perusahaan berubah pikiran--tetapi itu harus segera.
Namun, WB Discovery tidak menutup kemungkinan untuk melakukan proyek lainnya bersama Leslie Grace, Adil El Arbi, dan Bilall Fallah. Ini berarti karakter Batgirl tidak sepenuhnya mati. Dengan kata lain, belum saatnya Batgirl tampil solo. Kemungkinan besar karakter tersebut muncul di seri DCEU masa depan. Di manakah Batgirl akan muncul?