Ketika bos Tesla, Elon Musk tengah disibukkan masalah penyelesaian akuisisi Twitter seharga USD$44 miliar, mantan CEO Twitter, Jack Dorsey memamerkan versi beta untuk perusahaan media sosial barunya yang akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.
Pria yang dikenal sebagai pencipta Twitter ini membuat sebuah media sosial berbasis blockchain, yang ia beri nama Bluesky Social. Media sosial terbarunya ini pertama kali diumumkan untuk melakukan pengujian beta pada Selasa (18/10/22), seminggu sebelum Elon Musk menyelesaikan akuisisi Twitter.
“Di musim semi, kami merilis "ADX," literasi pertama dari protokol. Selama musim panas kami meningkatkan desain ADX, dan hari ini kami membagikan pratinjau tentang apa yang akan datang,” seperti yang diungkapkan dalam situs resmi Bluesky.
Dapat respon yang positif
Sejak pertama kali diumumkan, Bluesky berhasil menarik 30.000 pendaftar dalam daftar tunggu hanya dalam dua hari.
Melansir Business Insider, perwakilan perusahaan menyatakan pengguna masih dapat mendaftar untuk bergabung dengan aplikasi untuk menjadi pengguna beta sebelum platform tersedia untuk umum. Jika kamu ingin merasakan menjadi yang pertama menguji Bluesky, kamu bisa segera bergabung, ya, Bela.
Tujuan dan daya tarik BlueSky Sosial
Melansir situs web Bluesky aplikasi ini dimaksudkan untuk mendukung dan menjadi fondasi baru untuk jejaring sosial yang memberikan kebebasan kepada para keratornya dari platform, pengembangan kebebasan yang membangun, dan menjadi pilihan untuk pengalaman penggunanya.
Menurut Gizmodo, salah satu nilai jual utama Bluesky adalah bahwa teknologinya yang disebut "AT Protocol", akan memberi pengguna kendali atas algoritma mereka.
Apa itu AT Protocol?
Menurut situs web Bluesky, AT Protocol adalah jaringan sosial federasi baru. Ini mengintegrasikan ide-ide dari teknologi terdesentralisasi terbaru ke dalam jaringan yang sederhana, cepat, dan terbuka.
“Kami membayangkan ekosistem media sosial terbuka di mana pengembang memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun dan berinovasi, dan pengguna memiliki lebih banyak pilihan dan kontrol atas layanan mana yang mereka gunakan dan pengalaman mereka di media sosial secara keseluruhan,” mengutip situs web Bluesky.
Dalam artian para penggunanya bisa dengan mudah mengontrol algoritma sehingga bisa memilih pengalaman sesuai keinginannya.
Sudah dicetuskan sejak 2019
Sebenarnya Bluesky sendiri bukanlah media sosial yang baru dilahirkan, melainkan sudah ada sejak tahun 2019. Pada tahun 2019, Twitter mengumumkan Bluesky, sebuah proyek yang akan didanai untuk menciptakan standar media sosial yang terbuka dan terdesentralisasi.
Bluesky dibentuk pada akhir tahun 2021, dengan pendanaan awal disediakan oleh Twitter. Anggota dewan Bluesky sendiri termasuk Jack Dorsey, pendiri Twitter, Jeremie Miller, penemu Jabber/XMPP, dan Jay Graber, CEO perusahaan Bluesky.
Jack Dorsey adalah orang yang menciptakan Twitter dan hengkang dari Twitter pada November 2021 untuk fokus memimpin perusahaan fintech bernama Block.
Ia menjabat sebagai CEO Twitter sejak tahun 2015, dan posisinya digantikan oleh Parag Agrawal yang sebelumnya merupakan CTO Twitter. Bagaimana Bela apakah kamu tertarik menjadi pengguna Bluesky Social?