Setiap pekerjaan memiliki kesulitan dan risiko tersendiri. Maka dari itu, setiap orang yang bekerja di bidang tertentu wajib memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup sehingga dapat mengerjakan tugas dengan baik. Nggak hanya itu, nyali yang besar, tenaga esktra serta strategi yang kuat juga dibutuhkan untuk bertahan di pekerjaan tersebut. Tapi sebenarnya seperti apa sih pekerjaan yang tanggung jawab dan tantangannya paling besar? Dilansir dari Career Overview, inilah daftar pekerjaan paling sulit di dunia.
Penambang batu bara merupakan salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia. Gimana nggak, kamu harus masuk ke dalam lokasi tambang yang dingin, lembap, kotor dan gelap. Nggak hanya harus siap berkotor-kotor ria, kamu juga siap menghadapi risiko seperti menghirup debu arang atau gas beracun lainnya yang membahayakan tubuh serta kemungkinan terjadi longsor. Sayangnya, nggak semua pekerja keras ini dibayar sesuai dengan beban kerja mereka.
Meski terlihat sederhana, mereka yang memutuskan untuk menjadi freelancer adalah mereka yang rela kehilangan waktu santai mereka. Hal itu biasanya terjadi pada orang yang punya pekerjaan sampingan dan pekerjaan tetap. Di samping sangat menyita waktu, mereka juga harus siap fokus pada pekerjaan saat ada acara keluarga atau sedang sakit.
Satu hal yang harus disadari penuh oleh negosiator andal adalah nggak berusaha untuk membuat semua pihak senang. Maka dari itu, para negosiator yang bekerja di lembaga internasional seperti PBB harus terlibat dalam konflik dan perang yang dialami oleh beberapa negara. Tugas mereka adalah berkompromi terhadap dua belah pihak untuk mencari jalan keluar suatu masalah.
Salah satu pekerjaan yang paling membuat stres adalah menjadi sipir di penjara. Berhadapan dengan para tahanan kriminal setiap hari, sipir dituntut memiliki mental baja. Nggak jarang, sipir menjadi sasaran para tahanan untuk meloloskan diri. Dikelilingi oleh orang yang memiliki aura negatif juga membuat seseorang lebih mudah stres dan muram.
Mereka bukan tukang bersih-bersih biasa, Bela. Orang yang melamar di pekerjaan ini diuji terlebih dahulu untuk membersihkan situasi-situasi yang sulit. Maka dari itu, mereka harus memiliki kondisi emosional yang sehat dan tahan (nggak mual atau muntah) saat melihat atau mencium tempat kejadian perkara. Nantinya, mereka bertanggung jawab membersihkan lokasi pembunuhan, bunuh diri, pabrik narkoba dan sebagainya.
Kamu tahu kan Bela seperti apa sosok penjaga istana ini? Mereka adalah penjaga yang menggunakan seragam berwarna merah dan berdiri di depan istana selama berjam-jam. Meski bekerja dengan sistem shift, mereka yang sedang bertugas harus tetap berdiri layaknya patung tanpa ada waktu untuk ke toilet. Mulai dari menjadi objek foto dan selfie, suka dikerjai oleh pengunjung bahkan ada yang pingsan karena nggak tahan dengan cuaca, para penjaga setidaknya merasa bangga berperan melindungi ratu mereka.
Salah besar kalau kamu mengira bahwa menjadi model profesional nggak butuh banyak pengorbanan. Lebih dari wajah yang cantik, tubuh yang tinggi dan langsing serta kepribadian yang menarik, model punya mendapat tekanan yang besar. Nggak sedikit model yang terpaksa mengambil pekerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan hidup karena bayaran yang nggak seberapa.
Menjadi tenaga pendidik seperti guru juga bukanlah pekerjaan yang mudah. Di satu sisi, kamu bisa bertemu dengan anak-anak dan membagikan ilmu kepada mereka. Di sisi lain, kamu akan stres melihat polah tingkah anak-anak yang nakal, terutama ketika kamu menjadi seorang guru yang memberikan pendidikan kepada anak-anak yang kurang beruntung dan lama hidup di jalanan.
Prajurit bayaran atau mercenary memang mendapat bayaran yang nggak sedikit. Namun tekanan yang mereka hadapi juga nggak kalah besar dan nyawa menjadi taruhannya. Yang jelas, mereka akan pergi ke daerah konflik dan ikut bertempur. Jauh dari keluarga dan menghadapi ancaman besar setiap harinya untuk mati sudah menjadi kondisi yang nggak bisa mereka tolak.
Mereka lebih dikenal dengan tim SAR. Tugasnya adalah mencari dan menyelamatkan jiwa ketika ada musibah yang terjadi. Nggak hanya harus menguasai teknik menyelam atau mendaki gunung, mereka juga harus rela mencari korban selama berhari-hari dalam situasi yang berbahaya. Nggak jarang, nyawa mereka menjadi taruhannya demi menyelamatkan orang lain.