Semua pekerjaan profesional yang membutuhkan kemampuan khusus tentu mengadakan proses interview dalam menyeleksi calon karyawan. Bahkan, perusahaan besar juga mengadakan psikotes, interview berlapis hingga cek kesehatan. Bicara tentang interview berlapis, kenapa ya beberapa perusahaan sengaja mengundang pelamar untuk menghadiri interview beberapa kali? Apakah dugaan bahwa semakin sering kamu dipanggil, maka semakin besar kemungkinan kamu diterima kerja itu benar? Dilansir dari Forbes, inilah beberapa fakta mengejutkan yang perlu kamu tahu dari interview.
Jika kamu harus hadir sekali atau dua kali untuk melakukan interview itu masih sangat wajar, Bela. Tapi ada lho perusahaan yang mengadakan interview hingga 4-5 tahap. Padahal nih, biasanya kamu hanya perlu bertemu dengan tim personalia dan calon atasan (user) sehingga idealnya hamu hanya perlu datang maksimal 3 kali interview.
Yup, hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi mereka yang duduk di kursi manajemen. Beberapa perusahaan sengaja mengadakan interview berlapis semata-mata untuk menggali informasi dari pelamar tentang perusahaan dan pekerjaan mereka melalui pertanyaan yang diajukan. Padahal, mereka sedang nggak membutuhkan karyawan baru, alias pengumuman now hiring yang mereka pajang adalah palsu!
Kadang, kamu akan diwawancarai oleh beberapa orang dari beberapa divisi atau jabatan. Ada dua hal yang perlu kamu ingat nih, Bela. Bisa jadi, mereka ingin menilai kamu dari sudut pandang yang berbeda. Di sisi lain, mereka ingin menyerap informasi yang kamu berikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi.
Idealnya, interview berlangsung maksimal selama 1 jam jika itu dilakukan oleh satu orang. Namun jika dilakukan secara berkelompok, maka seharusnya interview berlangsung lebih singkat. Jika pertanyaan yang mereka ajukan berfokus pada hal-hal teknis seperti cara kerja dan strategi yang kamu pakai saat menghadapi masalah tertentu sehingga waktu interview berlangsung sangat lama, sepertinya mereka telah berhasil mengetahui cara kerja perusahaan tempat kamu bekerja sebagai kompetitor mereka.
Jika kamu ingin membedakan perusahaan mana yang benar-benar mencari karyawan untuk mengatasi masalah mereka dengan yang berpura-pura, ubahlah komunikasi yang biasanya terjadi satu arah menjadi percakapan. Jika mereka bertanya suatu hal, jangan akhiri ceritamu dengan diam, tapi ajukan pertanyaan seputar masalah apa yang dialami perusahaan sehingga dia membutuhkan karyawan baru. Dengan begitu, mereka juga akan menjelaskan alasan mengapa mereka membutuhkan orang sepertimu.
Sekarang sudah tahu kan apa tindakan kamu ketika dipanggil interview berkali-kali?