Demi membangun tim kerja yang kompak, komunikasi antar anggotanya perlu dijaga. Seiring berjalannya waktu, hubungan kamu dan rekan kerja sudah sangat akrab, bahkan seperti teman sendiri. Tapi kamu nggak boleh lupa Bela, bahwa kamu masih berada di lingkungan kantor. Teman-teman dan atasanmu adalah orang yang melihat kinerja dan kepribadianmu, bahkan yang berperan apakah kamu layak mendapat promosi atau nggak. Sebelum terlalu jauh, lebih baik lakukan hal ini agar terlihat profesional.
Kalau kamu hendak nggak masuk kantor, sampaikan kondisi sebenarnya dengan singkat, seperti sakit atau harus menemani orang tua ke dokter. Mereka akan mengerti dan membagi tugas yang seharusnya kamu kerjakan ke teman yang lain. Kamu nggak perlu menceritakannya secara rinci.
Terkait pekerjaan atau nggak, sebaiknya kamu jangan mengatakan bahwa kamu sangat lelah atau stres. Mungkin kamu lelah karena sibuk bersih-bersih rumah di hari sebelumnya, tapi mereka akan menganggap kamu kelelahan karena bekerja. Akhirnya, mereka jadi meragukan kemampuan kamu.
Kalau ada teman yang hobi menonton film dokumenter, kamu bisa sharing pengalaman kamu terkait topik tersebut. Katakan saja kalau kamu juga sedang mencari film dokumenter untuk ditonton saat weekend nanti sehingga dia bisa merekomendasikan beberapa judul film kepadamu.
Kalau kamu harus menunggu jam pulang kantor untuk bercerita, berarti topik yang akan kamu bicarakan ‘tidak pantas’ didengar oleh orang kantor lainnya. Teman-teman yang lain bisa salah paham dengan sikap kamu.
Berteman baik dengan rekan kerja itu harus, tapi kamu juga perlu tahu sejauh mana kamu berbagi cerita dengan mereka. Berdasarkan keempat poin tadi, kamu termasuk orang yang over sharing nggak, Bela?