Bela, jika kamu ditawari dua pekerjaan ini, mana yang akan kamu pilih? Bekerja di perusahaan A yang dipenuhi oleh orang-orang ramah dengan gaji yang biasa-biasa saja, atau di perusahaan B di mana kamu akan mendapatkan gaji yang tinggi dan dikelilingi oleh orang-orang super sibuk dan dingin? Mungkin sebagian dari kamu akan memilih perusahaan B karena penghasilan yang kamu peroleh lebih menjanjikan. Tidak ada yang salah dengan pilihan tersebut, namun kira-kira apa yang akan terjadi? Sebelum mengetahui jawabannya, kamu perlu tahu beberapa hal di bawah ini.
Seorang profesor dari University of Texas McCombs School of Business bernama Raj Raghunathan merilis sebuah buku tentang fenomena yang ia teliti berjudul If You’re Smart, Why Aren’t You Happy?. Buku ini bercerita tentang kecenderungan seseorang untuk mengabaikan pentingnya insting yang membuat kamu lebih sulit untuk bahagia, atau yang ia sebut dengan mind addiction.
Dari ilustrasi di awal tadi, tentu kamu bisa membayangkan bagaimana lingkungan kerja yang akan kamu dapatkan di dua perusahaan tersebut. Secara tidak langsung, sikap rekan kerja kepadamu mempengaruhi keputusan yang kamu ambil selain penghasilan. Kamu berpikir bahwa dengan dikelilingi oleh rekan kerja yang ramah, kariermu bisa lebih berkembang.
Ada kalanya kamu harus mengambil keputusan secara rasional dan mengabaikan perasaan. Misal, ketika kamu belum memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang pekerjaan tertentu, maka kamu sebaiknya berpikir secara matang dan tidak gegabah mengambil keputusan berdasarkan rasa suka kepada calon rekan kerjamu.
Kunci untuk mengambil keputusan yang bisa meningkatkan rasa bahagiamu adalah dengan memiliki kesadaran diri tentang keputusan yang kamu ambil dan bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi kehidupanmu di masa depan. Memprediksi hasil yang kamu dapat berdasarkan logika dan perasaan bisa memaksimalkan kesempatanmu untuk lebih bahagia.
Dengan kecerdasan dan kemampuan yang kamu miliki, tidak jarang penghasilan tinggi menjadi tujuan utama. Namun budaya kerja dan dengan siapa kamu menghabiskan waktu kerja juga perlu kamu pertimbangkan supaya tetap betah di kantor. Jangan lupa untuk bahagia ya, Bela!