Salah satu perbedaan mendasar antar generasi millennial dan generasi sebelumnya adalah kita lebih suka gonta-ganti pekerjaan, atau setidaknya pindah-pindah kantor. Kebiasaan tersebut sebaiknya nggak lagi dijadikan hal negatif, karena pada dasarnya seseorang harus mencari yang terbaik untuk dirinya sendiri dan jangan terlalu loyal dengan perusahaan. Lho, kok begitu?
Sebagian karyawan percaya bahwa keberadaa tim personalia atau human resource department adalah untuk membantu karyawan, terlebih karena mereka sudah menjadi ‘tempat mengadu’ untuk curhat dan meminta solusi. Faktanya, tim personalia ada bukan untuk melindungi kamu, melainkan melindungi perusahaan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa setiap karyawan fokus terhadap tugas mereka. Ketika kamu bermasalah, mereka akan memanggilmu. Kalau begitu, apakah dia benar-benar ada untuk kamu? Nggak juga, kan?
Sekalipun kamu baru saja diterima di perusahaan impian, jangan pernah menolak mentah-mentah tawaran pekerjaan dari tempat lain, terutama dari relasi yang sudah mengetahui kemampuan kamu. Siapa tahu, kamu akan membutuhkannya suatu hari nanti. Di samping itu, karyawan yang menyimpan tawaran kerja merasa lebih puas dan bahagia karena mereka merasa diinginkan dan berharga bagi perusahaan lain.
Sudah menjadi karyawan di sebuah perusahaan bukan berarti kamu harus berhenti membuka situs lowongan kerja. Baru mendapat pekerjaan merupakan sebuah kesempatan baru, tapi juga berarti risiko baru bagi perusahaan. Biasanya, karyawan baru akan dikenakan masa percobaan selama waktu tertentu. Hal itu adalah salah satu trik perusahaan dalam ‘menghemat anggaran’ sehingga ketika mereka bisa mengeluarkan karyawan baru (atau karyawan memilih untuk resign) sebelum menjadi karyawan tetap.
Pekerjaan dan perusahaan yang tampak sempurna nggak selalu membuatmu betah di kantor. Maka dari itu, kamu perlu menjaga hubungan baik dengan mereka yang sudah mengenal kepribadian dan kemampuanmu. Nggak perlu pura-pura sok akrab. Kamu hanya perlu memberi selamat kepada mereka ketika mendapat pekerjaan baru, meraih prestasi tertentu atau bahkan baru melahirkan. Menjadi teman yang baik sudah cukup membuat dia ingat kamu.
Sebelum bercerita kepada atasan, tim personalia bahkan ke teman kerja, coba renungi masalah yang kamu hadapi dan mencari jalan keluarnya seorang diri. Hal tersebut bukan hanya bermanfaat untuk melatih mental, tapi juga memudahkan kamu ke depannya dalam penyelesaian masalah.
BACA JUGA: Jangan Mau Lembur Tanpa Dibayar! Yuk, Terapkan 8 Trik Ini Biar Kamu Bisa Pulang Tepat Waktu
