Bukalapak, siapa sih yang nggak tahu online shopping yang satu ini? Didirikan oleh pendirinya yang nggak kalah populer, Achmad Zaki, Bukalapak akhirnya berhasil meraih predikat “Unicorn” di Indonesia pada 2018 lalu.
Setelah mendulang masa-masa kejayaannya bersama Achmad Zaky, ternyata Bukalapak secara mengejutkan mengumumkan pergantian CEO mereka dari Achmad Zaky ke CEO yang baru, Muhammad Rachmat Kaimuddin.
Lalu, bagaimana sih perjalanan karier dari pendiri Bukalapak, Achmad Zaki? Simak di bawah ini, yuk!
1. Sudah Tertarik Dunia Pemograman Sejak Remaja
Zaky yang lahir pada 24 Agustus 1986 ini nyatanya sudah punya ketertarikan pada dunia pemograman sejak remaja, lho! Kecintaannya pada dunia pemograman ini didukung oleh sang paman yang rajin membelikannya buku-buku pemograman. Hasilnya, Zaky sudah bisa mengoperasikan komputer pada umum 11 tahun, lho!
2. Punya Segudang Prestasi
Saat duduk di bangku SMA, Zaky pernah memenangkan Juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer sampai tingkat nasional. Nggak sampai disitu aja lho, saat meneruskan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, Zaky yang terdaftar di jurusan Teknik Informatika ini pernah mendapat IPK sempurna pada semester pertamanya, lho! Hebat banget, ya!
3. Menemukan Software Canggih, MobiSurveyor
Prestasi Zaky nggak berenti disitu. Pada 2007 lalu, Zaky berhasil meraih Juara II setelah berhasil menciptakan MobiSurveyor, perangkat lunak untuk membantu perhitungan rurvei secara cepat. Berkat temuannya itu, Zaky juga berhasil membawa dirinya meraih Merit Award dalam kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.
4. Membangun Bukalapak pada 2011
Setelah berfikir matang, Zaky akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah bisnis startup, Bukalapak, pada tahun 2011. Ide awalnya Zaky mendirikan Bukalapak sendiri adalah karena melihat adanya peluang untuk membuka pasar lewat online, apalagi saat itu era internet sedang berkembang.
5. Awalnya Pesimis Dengan Bukalapak
Meskipun sudah memiliki banyak bekal ilmu yang cukup, nyatanya Zaky tidak terlepas dari resah dan rasa pesimis saat awal mendirikan Bukalapak. Bahkan, karena hal itu, Zaky menyembunyikan bisnis startup-nya dari orangtuanya, lho! Tapi, lambat-laun, Zaky mulai berfikir bahwa kegagalan adalah hal yang biasa, yang terpenting adalah proses. Salut, ya Bela!
6. Awalnya Kesulitan dalam Menarik Pedagang untuk Berjualan Online
Saat awal didirikan, startup seperti Bukalapak memang belum familiar. Hal itulah yang ternyata menyulitkan Zaky dalam merayu pedagang untuk berjualan secara online pada awalnya. Namun, setelah era internet mulai berkembang, lambat laun usaha startup-nya semakin berkembang dan kebanjiran investor.
7. Masuk Dalam Daftar Anak Muda Terkaya di Indonesia
Setelah pasang surut dibangun, akhirnya Bukalapak resmi ditetapkan sebagai salah satu startup unicorn di Indonesia. Keberhasilan ini akhirnya juga membawa Zaky masuk daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia pada pertengahan tahun 2018 lalu. Diperkirakan, harta kekayaan Zaky saat itu berjumlah sekitar $100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun rupiah. Wow!
8. Mundur dari Jabatannya Sebagai CEO Bukalapak
Setelah mendulang kesuksesan, secara mengejutkan Bukalapak mengumumkan bahwa akan ada pergantian CEO yang kini duduki oleh Achmad Zaki ke CEO yang baru, Muhammad Rachmat Kaimuddin pada 6 Januari lalu.
Rachmad Kaimuddin sendiri diketahui punya karier yang malang melintang di dunia keuangan. Terkakhir, Rachmat diketahui pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin. Kini, Achmad Zaky diketahui akan tetap menjabat di Bukalapak sebagai Pengawas, Pendiri, Mentor Tech Startup, dan juga Pemimpin Yayasan Zaky Foundation
Terima kasih Achmad Zaky!