Belakangan ini, fenomena silent walking menjadi salah satu tren yang tengah naik daun di TikTok, terutama di kalangan Gen Z. Tren ini memikat banyak perhatian dengan pendekatan yang berbeda dari rutinitas harian modern yang serba cepat dan penuh dengan berbagai distraksi.
Dari namanya, silent walking memang terdengar berarti "berjalan dalam keheningan," tetapi sebenarnya bermakna lebih dalam, yaitu sebagai pendekatan mindfulness yang bertujuan untuk melepaskan diri dari distraksi teknologi dan kembali ke esensi dasar manusia.
Apa yang membuat silent walking begitu viral dan akhirnya diganderungi oleh banyak kalangan Gen Z?
Asal mula tren
Tren silent walking pertama kali muncul di TikTok melalui unggahan dari Mady Maio, seorang kreator konten, yang membagikan saran dari seorang ahli gizi mengenai pentingnya berjalan kaki selama 30 menit sehari sebagai pengganti latihan kardio yang intens.
Dari unggahan tersebut, pembahasan mengenai berjalan tanpa distraksi mulai berkembang dan mendapat reaksi yang positif oleh para pengguna di TikTok, terutama kalangan Gen Z yang selama ini mencari cara untuk terhubungan dengan diri mereka di tengah hiruk-pikuk teknologi.
Pengertian
Pada dasarnya, silent walking adalah kegiatan berjalan kaki tanpa gangguan eksternal seperti musik, podcast, atau bahkan percakapan. Ini berbeda dengan kebiasaan modern yang selalu diiringi oleh perangkat teknologi, seperti earphone atau smartphone, khusus di kalangan anak muda.
Tujuannya adalah mengembalikan kesadaran penuh akan lingkungan sekitar, yang sering kali terabaikan dalam kehidupan sehari-hari di tengah kehidupan modern yang berkembang cepat.
Lalah Delia, penulis buku mindfulness, Vibrate Higher Daily: Live Your Power (2019), menjelaskan bahwa silent walking sebenarnya bukan hal baru karena para biksu Zen di Asia telah lebih lama mempraktikkannya sebagai bentuk meditasi berjalan untuk menyatu dengan alam.
Manfaat
Dalam kehidupan serba cepat dan penuh tekanan, silent walking menawarkan sejenak kedamaian yang sangat dibutuhkan. Pasalnya, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan momen refleksi dan introspeksi, serta memungkinkan individu untuk terhubung kembali dengan alam dan diri mereka.
Melansir dari CNBC, Juanita Guerra, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa silent walking memberi kesempatan untuk menjernihkan pikiran dan mengurangi tekanan harian. Dengan begitu, tren ini seakan memberikan cara sederhana tetapi efektif untuk menemukan keseimbangan mental.
Selain itu, Amanda Darnley, seorang psikolog lainnya, menyatakan bahwa manfaat utama dari Silent walking adalah membantu individu menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan lingkungan sekitar karena para pelaku silent walking dapat fokus pada perasaan dan pengalaman fisik saat berjalan.
Cara menerapkannya
Meskipun konsep berjalan kaki tanpa gangguan terdengar sederhana, menerapkannya di dunia yang penuh distraksi bisa jadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi, kegiatan ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi bagi mereka yang terbiasa dengan stimulasi konstan dari perangkat teknologi.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu memulai silent walking dengan benar:
- Pilih area yang tenang: Berjalan di lingkungan yang minim gangguan akan memudahkan kamu untuk fokus.
- Tentukan waktu yang tepat: Cobalah berjalan di waktu yang sepi, seperti pagi hari atau menjelang sore, ketika aktivitas di sekitar lebih sedikit.
- Persiapkan kebutuhan dasar tubuh: Pastikan kamu tidak merasa lapar atau haus sebelum memulai, agar kebutuhan fisik tidak mengganggu proses berjalan.
- Fokus pada diri sendiri: Hindari distraksi lain selain pikiranmu. Biarkan pikiranmu bebas sambil tetap memperhatikan napas dan langkah kaki.
- Perhatikan lingkungan sekitar: Ambil waktu untuk mengamati detail-detail kecil di sekitarmu, seperti bunyi angin, daun yang jatuh, atau burung yang berkicau.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Siapkan dirimu dan mulailah menjelajahi ketenangan di tengah keramaian dunia dengan tren silent walking ini, Bela!