Apakah kamu seorang penikmat literasi dan tertarik mendalami penokohan dalam suatu cerita? Jika iya, maka kamu sebaiknya mempelajari ulasan mengenai penokohan di bawah ini!
Tokoh memegang peran yang sangat penting dalam sebuah cerita, sehingga diperlukan ketelitian dalam menggambarkan dan mengembangkannya. Perihal ini, penggambaran tokoh harus menunjukkan kualitas moral serta kecenderungan yang tercermin dalam ucapan dan tindakannya.
Untuk mencapai hal tersebut, seorang pengarang yang baik harus memahami terlebih dahulu esensi penokohan yang sesungguhnya. Pemahaman ini akan membawa penulis pada teknik-teknik dasar penokohan atau cara menggambarkan tokoh dengan benar dalam sebuah cerita.
Pengertian penokohan
Melansir dari laman Kemendikbud, Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia (2020, Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN) menjelaskan bahwa penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Untuk melakukannya, pengarang memperhatikan berbagai aspek, termasuk aspek fisiologis, sosiologis, dan psikologis pada masing-masing tokoh. Itulah mengapa, penokohan mencakup masalah tokoh cerita, proses perwatakan, serta penempatan dan penggambarannya dalam cerita.
Cara menggambarkan tokoh
Melansir dari IDN Times, penulis Albertino Minderop dalam bukunya Metode Karakterisasi Telaah Fiksi (2005) menjelaskan bahwa terdapat dua cara untuk menggambarkan tokoh dalam cerita yang sering digunakan dalam teknik penokohan, yakni secara langsung dan tidak langsung.
1. Metode langsung
Sesuai namanya, metode langsung adalah cara pengarang menggambarkan watak atau karakter tokoh secara eksplisit. Dalam menerapkannya, penjelasan langsung melibatkan setidaknya penggunaan nama tokoh, penampilan fisik tokoh, serta tuturan pengarang mengenai tokoh..
Berikut adalah perbedaan antara ketiga elemen dalam metode langsung:
- Penggunaan nama tokoh berfungsi untuk memperjelas dan mempertegas karakter, serta membantu menggambarkan sifat-sifat yang membedakannya dari tokoh lain.
- Penampilan tokoh mencakup cara berpakaian, pilihan busana, dan ekspresi wajah yang sengaja dihadirkan untuk menonjolkan sifat karakter tersebut.
- Tuturan pengarang memberikan ruang yang luas bagi pengarang untuk secara bebas menentukan dan menjelaskan karakter dalam cerita.
Dengan memperhatikan ketiga poin ini, pengarang dapat mengarahkan perhatian pembaca pada sifat-sifat tokoh sekaligus membentuk persepsi mengenainya. Namun, dalam beberapa kasus, imajinasi pembaca tetap dapat menghasilkan interpretasi yang berbeda dari maksud pengarang.
2. Metode tidak langsung
Bertolak belakang dari metode langsung, metode tidak langsung cenderung menempatkan pengarang di balik layar sehingga tidak tampak secara eksplisit. Sebaliknya, para tokoh dalam cerita akan menampilkan diri mereka secara tidak langsung melalui pikiran, percakapan, dan tindakan.
Sebagai tambahan, watak tokoh juga dapat disimpulkan melalui interaksi mereka dengan tokoh lain, termasuk melalui dialog yang mengungkapkan kepribadian mereka secara tidak langsung.
Melansir dari Kompas, beberapa karakteristik dari metode tidak langsung antara lain:
- Karakterisasi melalui percakapan (dialog).
- Pengaruh lokasi dan situasi dalam percakapan.
- Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur.
- Kualitas mental tokoh yang diperkenalkan melalui ritme dan alur pembicaraan mereka.
- Nada suara, tekanan, dialek, serta pilihan kosakata.
- Pengungkapan karakter melalui tindakan tokoh-tokoh dalam cerita.
Sekarang kamu sudah memahami apa itu penokohan dan bagaimana cara menggambarkannya. Itu berarti, kamu yang tertarik pada dunia literasi dan penulisan sudah dapat menerapkan pengetahuan ini dalam proyek cerita yang sedang kamu kerjakan. Semoga bermanfaat, Bela!