Semua orang membutuhkan waktu istirahat; tanpa istirahat, seseorang tidak akan mampu melanjutkan kegiatannya dengan optimal. Namun, istirahat yang dimaksud bukan sekadar berbicara mengenai waktu tidur yang cukup sesuai kebutuhan manusia.
Melansir dari healthline.com, pakar kesehatan Dr. Saundra Dalton-Smith menggagaskan bahwa tidur dan istirahat adalah dua hal berbeda. Menurutnya, istirahat yang dibutuhkan manusia terbagi menjadi beberapa jenis yang kerap menjadi permasalahan para pasien.
Ingin tahu apa saja jenis-jenis istirahat yang dimaksud oleh Dr. Saundra Dalton-Smith. Di bawah ini, Popbela telah merangkumnya untuk kamu pelajari. Mari kenali bersama, Bela!
1. Istirahat fisik
Sesuai namanya, istirahat fisik adalah tindakan mengistirahatkan tubuh dari kegiatan rutin harian yang melibatkan kemampuan fisik. Itu berarti jenis istirahat yang satu ini dilakukan setelah seseorang menyelesaikan kegiatan, seperti bekerja, olahraga, dan sejenis lainnya.
Dalam implementasinya, jenis istirahat fisik ini terbagi menjadi dua komponen, yaitu pasif dan aktif. Komponen aktif adalah jenis istirahat fisik yang melibatkan kegiatan, sedangkan komponen pasif adalah jenis istirahat fisik tanpa terjadi aktivitas sama sekali.
Contoh tindakan: tidur siang (aktif), yoga (pasif), dan mendapat terapi pijat (pasif).
2. Istirahat mental
Berdasarkan ulasan pada situs resmi Siloam Hospital, istirahat mental adalah jenis istirahat yang sangat penting karena berfungsi menenangkan otak. Hal ini dilakukan dengan cara berhenti memaksanya terus bekerja dan memberinya waktu untuk memproses kinerjanya.
Tentu, seseorang sebaiknya melakukan istirahat mental secara rutin. Namun, dalam hal khusus, seseorang harus segera mempertimbangkan istirahat mental ketika terjadi gejala kelelahan mental, seperti frustasi, ragu terhadap kemampuan pribadi, dan sejenis lainnya.
Contoh tindakan: praktik perhatian atau mindfulness practice, menulis jurnal.
3. Istirahat sensorik
Di zaman serba teknologi saat ini, penggunaan gadget sudah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia modern. Dampaknya, seseorang pun senantiasa terekspos dengan masukan sensorik, seperti kebisingan, lampu layar yang terlalu terang, dan lainnya.
Tahukah kamu? Kondisi tersebut dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan akibat masukan sensorik atau yang disebut dengan istilah sensory input round-the-clock. Sebagai antisipasi, istirahat sensorik yang meminimalisir penggunaan gadget sangat dibutuhkan.
Contoh tindakan: memberlakukan aturan “tidak ada gadget di kasur”, melakukan puasa medsos dalam periode tertentu, mengambil jeda waktu tanpa gadget.
4. Istirahat kreatif
Kemampuan kreativitas memiliki peranan penting dalam industri pekerjaan. Pasalnya, kemampuan ini membantu karyawan dalam menghasilkan ide-ide menarik yang bermanfaat untuk proses penjualan produk maupun kesejahteraan perusahaan itu sendiri.
Sayangnya, kemampuan kreativitas ini tidak selalu berjalan mulus akibat creative block dan isu-isu sejenis lainnya. Tahukah kamu? Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah kebutuhan istirahat kreatif atau creative rest yang kurang dipenuhi.
Contoh tindakan: menghirup udara segara dengan berjalan di lingkungan terbuka, mencoba pengalaman baru yang relevan, bermain puzzle.
5. Istirahat sosial
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia membutuhkan kegiatang yang menghubungkan dirinya dengan orang lain. Namun, kebutuhan tersebut tidak menepis kebutuhan lain yang tidak kalah penting, yakni mengambil jeda waktu untuk terhubung dengan diri sendiri.
Dalam hal itu, istirahat sosial sebaiknya dipertimbangkan. Maksudnya adalah menyingkir dari tempat keramaian sejenak dan menghindari pergaulan atau hubungan dengan orang lain yang condong bersifat tidak sehat atau toxic.
Contoh tindakan: memberanikan diri untuk menjawab “Tidak” saat diri tidak menginginkannya, menghabiskan waktu dengan orang-orang dalam lingkaran inti yang sehat dan memberi positive vibes, mengambil waktu me-time yang sehat.
6. Istirahat emosi
Emosi adalah bagian yang tidak mungkin lepas dari pribadi manusia. Siapapun pasti pernah merasa senang, sedih, lega, marah, dan semacamnya. Akan tetapi, perasaan emosi tersebut dapat menjadi negatif apabila seseorang tidak dapat mengontrolnya dengan baik.
Kondisi tersebut terjadi akibat kelelahan emosional; ini adalah pertanda dibutuhkakannya istirahat emosional, yakni tindakan mengistirahatkan perasaan sejenak untuk mencapai ketenangan batin dan lebih lanjut, memampukan diri untuk mengendalikan emosi diri.
Contoh tindakan: menekuni hobi atau kegiatan favorit, mengambil waktu me-time, menjangkau orang yang dapat dipercaya untuk sekadar curhat.
7. Istirahat spiritual
Sebuah teori meyakini bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Itu berarti sudah sepatutnya untuk seseorang memperhatikan ketiganya, tanpa terkecuali kebutuhan roh atau spiritual; tanpa ini, seseorang dapat merasa kekosongan dalam dirinya.
Namun, pertanyaannya, apa yang dimaksud dengan istirahat spiritual? Secara garis besar, jenis istirahat ini adalah tindakan mengistirahatkan diri dengan merenungkan dan menemukan kembali tujuan hidup serta menyukuri apa yang sudah dimiliki.
Contoh tindakan: berdoa dan beribadah sesuai kepercayaan, bergabung dalam komunitas yang memegang nilai kehidupan yang sama, mengikuti acara amal, melakukan teknik meditasi.
Jadi, bagaimana, Bela? Dari ulasan yang terangkum dalam beberapa sumber, jenis istirahat manakah yang paling kamu butuhkan saat ini untuk mengembalikan tenaga? Kami doakan kamu dapat segera memulihkan diri agar segera siap beraktivitas secara optimal.