Memasukin dunia teknologi yang semakin modern, kamu pasti tidak asing lagi dengan istilah 'startup' yang menarik perhatian para pencari kerja. Namun, apa jadinya jika seandainya kamu dapat mendirikan perusahaan startup-mu sendiri, seperti kisah dalam drama Korea berjudul sama?
Yup, sebagai pecinta drama Korea, kamu pasti ikut menyaksikan rentetan episode drama Korea Start-Up (2020), bukan? Tidak hanya menceritakan kehidupan dunia kerja, drama Korea ini turut menghadirkan kisah cinta segitiga yang membelah fans menjadi dua tim.
Apakah kamu tim Do San atau tim Ji Pyeong? Eits, tahukah kamu? Kedua tokoh karakter tersebut memiliki sifat dan latar kehidupan yang sama-sama memberi pelajaran positif, lho! Apa saja?
Nam Do San
Diperkenalkan sebagai first lead character, Nam Do San (Nam Joo Hyuk) adalah seorang pakar IT yang andal di bidang matematika. Hal ini terbukti dari prestasinya memenangi sebuah olimpiade matematika di usia muda. Kira-kira pelajaran apa yang dapat dipetik?
1. Menginstropeksi kesalahan pribadi
Semua orang tentu saja tidak luput dari kesalahan, namun tidak banyak orang yang mampu menginstropeksi diri dan mengakuinya. Beruntungnya, Nam Do San merupakan salah satu dari sedikit orang yang berjiwa besar untuk mengakui kesalahannya.
Berawal dari kecurangannya dalam olimpiade matematika, Nam Do San yang masih berumur cukup belia tidak bisa menepis rasa bersalahnya. Sebagai bentuk permintaan maaf, Nam Do San merelakan medali emasnya kepada pihak yang dicuranginya.
Tidak berhenti di situ. Beranjak dewasa, Nam Do San sayangnya harus kembali melakukan kesalahan, yaitu membohongi sosok perempuan yang dicintainya. Namun, Nam Do San pun menyadari bahwa dirinya tidak mampu membendung rasa bersalah.
2. Berani untuk bermimpi besar
Sebagian besar orang memiliki impian yang sangat ingin diraih. Namun, kehidupan yang penuh dengan tantangan terkadang membuat impian yang terlalu besar cukup menakutkan. Tanpa terkecuali jika impian tersebut adalah membangun perusahaan sendiri.
Yup, itulah impian terbesar Nam Do San bersama kedua sahabatnya, yaitu membangun perusahaan Samsan Tech. Meskipun keadaan ekonomi memburuk dan tidak ada investor yang tertarik kepada perusahaannya, Nam Do San terus berupaya meraih impiannya.
3. Mampu melihat potensi orang
Dalam kehidupan, kebanyakan orang cenderung melihat segala sesuatu secara logis. Atau dengan kata lain, hanya fokus pada peluang dan gambaran yang terlihat jelas di depan mata, ketimbang mengintip potensi seseorang yang terpendam bagai harta karun.
Nah, Nam Do San nyatanya lebih condong melihat dan mempercayai potensi seseorang. Hal ini terbukti dari bagaimana Nam Do San percaya kepada seorang lulusan SMA untuk menjadi CEO perusahaannya. Pasalnya, sosok tersebut menunjukkan potensi yang layak dipertimbangkan.
Just imagine if you meet someone who can see your own potential! Tidakkah kamu berpikir bahwa kamu akan mendapat kesempatan yang luar biasa untuk memulai perjalanan meraih impian?Popbela tahu betapa berharganya hal itu!
4. Berhati baik
Di atas segalanya, kehidupan akan terasa indah jika kamu memiliki hati yang cukup besar untuk menempatkan semua orang di dalamnya. Sehingga kamu pun mudah untuk berbuat baik secara tulus kepada siapapun. Hal inilah yang dilakukan oleh Nam Do San.
Saat Nam Do San mendapati bahwa seorang nenek mengalami kerusakan indra penglihatan, Nam Do San pun tersentuh hatinya hingga memutuskan untuk menciptakan sebuah aplikasi yang dapat membantu orang-orang tunanetra. What a kind heart he has!
Han Ji Pyeong
Sebagai second-lead character, Han Ji Pyeong (Kim Seon Ho) merupakan sosok pria yang sukses meniti karier sebagai manajer di sebuah perusahaan. Tidak jarang, ia ditunjuk sebagai mentor untuk para benisnis muda. Apakah kamu mengetahui kunci suksesnya?
1. Mandiri
Sebagaimana yang kamu ketahui, Han Ji Pyeong memang digambarkan sebagai sosok pria yang sangat sukses dari segi karier. Namun, semuanya itu bermula dari masa kecilnya yang cukup miris. Ia lahir sebagai anak yatim-piatu tanpa satupun kerabat.
Dampaknya, Han Ji Pyeong sudah harus memaksakan diri untuk bertahan hidup seorang diri sejak belia. Meski begitu, kehidupannya yang keras itulah yang membentuk kepribadian yang mandiri, sampai-sampai Han Ji Pyeong tidak terbiasa menerima bantuan orang lain.
2. Bijak dalam berinvestasi
Coba bayangkan apa jadinya jika kamu di usia remaja memperoleh uang sebesar delapan juta won atau sekitar Rp120 juta rupiah?! Kamu mungkin akan langsung membeli tiket ke Korea Selatan dan mengunjungi semua lokasi syuting drakor di sana.
Namun, Han Ji Pyeong di usia remaja sudah cukup bijaksana dan pintar unuk memilih jalan lain, yaitu melakukan investasi sungguhan sedari masa SMA. Hasilnya, Han Ji Pyeong-pun mampu melipat gandakan uang tersebut menjadi 80 juta won. Coba hitung nilai rupiahnya!
3. Pandai membaca peluang
Sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan yang fokusnya menanam investasi kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi positif, Han Ji Pyeong harus cukup lihai dalam membaca peluang kesuksesan dan keuntungan yang akan diraih.
Kemampuan tersebut menuntut tingkat kecermatan dan ketelitian yang cukup tinggi dalam menganalisa perkembangan saham, pemasukan dan hal-hal lainnya secara logis. Tidak aneh, Han Ji Pyeong jarang melakukan kelalaian dalam mengambil keputusan.
4. Menilai secara objektif
Dalam dunia kerja, kamu mungkin tidak asing lagi dengan perdebatan terkait penilaian kinerja karyawan yang sebaiknya objektif atau subjektif. Sebagian besar merasa bahwa penilaian yang objektif bersifat lebih membangun karena tidak mengandung unsur bias.
Hal inilah yang ditunjukkan oleh Han Ji Pyeong saat dirinya terpilih sebagai seorang mentor untuk kelompok peserta calon pendiri startup di sebuah kompetisi SANDBOX. Dengan pengetahuannya yang credible, Han Ji Pyeong cenderung memberi penilain objektif.
Bahkan, tidak jarang, Han Ji Pyeong memberanikan dirinya untuk memberi masukan hingga kritik yang terkadang, memang terdengar cukup pedas, namun sebenarnya sangat bermanfaat untuk membangun sekaligus mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
Jadi, apakah kamu memilih untuk berada di tim Ji Pyeong atau tim Dosan? Atau, kamu justru sadar bahwa tidak ada salahnya mendukung keduanya, as you love both of them, don't you?