Setiap usaha bisnis membutuhkan kontribusi dari banyak individu yang mampu bekerja sama. Namun, kerja sama membutuhkan format kepemimpinan yang memerhatikan kesejahteraan para karyawan dan stabilitas kegiatan usaha secara berkelanjutan.
Sebut saja, perusahaan-perusahaan besar, seperti Sinar Mas Group, Mayapada Healthcare, Siloam Hospital Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan BCA. Melansir berbagai sumber, kelimanya memiliki penerus yang siap melanjutkan pengelolaan bisnis. Siapa saja?
1. Jesslyne Widjaja
Dalam arena bisnis Indonesia, nama Eka Tjipta Widjaja adalah konglomerat legendaris yang memiliki andil besar dalam Sinar Mas Group. Berdasarkan Forbes, jumlah kekayaannya mencapai Rp144 triliun, lebih dari cukup untuk setiap generasi keluarga Widjaja.
Sesuai namanya, Jesslyne Widjaja mewarisi garis keturunan keluarga Widjaja sebagai anak dari putra Eka Tjipta Widjaja yang ke delapan.
Meski begitu, Jesslyne Widjaja tetap memanfaatkan berkat tersebut dengan cara yang baik, termasuk merampungkan pendidikan di University of California Los Angeles (UCLA), lalu melanjutkan pendidikan S2 melalui program Master of Business Administration (MBA).
Modal prestasi akademis tersebut mendorong Jesslyne Widjaja untuk memasuki dunia bisnis dengan berkiprah di jajaran Sinar Mas Group, tepatnya Gloden Agri Resource. Di sana, ia bertanggung jawab sebagai Executive Director-Strategic Business Development.
2. Caroline Riady
Satu lagi keluarga konglomerat legendaris di Indonesia, yakni Mochtar Riady dalam pengembangan bisnis Lippo Group. Melansir dari CNBC, keluarga Mochtar Riady memiliki jumlah kekayaan sebesar US$1,7 miliar atau nilainya setara dengan Rp25,5 triliun.
Caroline Riady sendiri merupakan putri dari James Riady, salah satu anak dari Mochtar Riady. Namun, kekayaan justru dipandangnya sebagai jalan untuk memberkati.
Rindu untuk memperbaiki pendidikan Indonesia, Caroline menempuh pendidikan di Wheaton College dengan jurusan Pendidikan Dasar dan Pengajaran. Alhasil, ia sempat membangun karier sebagai seorang guru sekolah dasar hingga dosen di tingkat universitas.
Namun, ia pun memutuskan untuk turut berkontribusi dalam usaha bisnis keluarga sebagai CEO dari Siloam Hospitals Group, salah satu anak perusahaan Lippo Group. Posisi tinggi ini tentu tidak lepas dari kerinduan Caroline Riady untuk mengembangkan pelayanan kesehatan.
3. Jonathan Tahir
Berbicara mengenai perusahaan di bidang kesehatan, nama Mayapada Group dan Tahir Foundation cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Perusahaan ini merupakan hasil rintisan dari Dato Stri Tahir yang disebut sebagai orang terkaya ke-16 versi Majalah Forbes.
Jonathan Tahir merupakan anak ke-4 dan satu-satunya putra dari pasangan Dato Sri Tahir dan Rosy Riady, cucu dari Mochtar Riady yang merintis perusahaan Lippo Group.
Sebagai anak konglomerat, Jonathan Tahir tetap mengupayakan kerja keras dalam mengejar pendidikan yang setinggi-tingginya. Ia pun berhasil mendapat gelar magister di National University of Singapore, di Singapura, pada 2009.
Kini, Jonathan Tahir berhasil menduduki posisi CEO dan Komisaris Utama Mayapada Healthcare. Selain itu, ia diketahui menjabati Pimpinan Forbes Indonesia dan MYP Ltd, sebuah perusahaan publik di Singapura yang bergerak di bidang properti.
4. Axton Salim
Nyaris semua masyarakat Indonesia akrab dengan produk makanan dan minuman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, anak perusahaan Salim Group. Perusahaan besar ini dirintis konglomerat legendaris Sudono Salim yang pertama kali merintis Salim Group pada 1972.
Axton Salim merupakan generasi ketiga Salim Group, tepatnya anak laki-laki pertama dari Anthony Salim yang adalah putra Sudono Salim.
Meskipun lahir sebagai anak konglomerat, Axton Salim tetap menempuh jalur pendidikan gelar Sarjana Administrasi di Colorado, kemudian membangun karier di Bank Credit Suisse di Singapura pada 2022, sebelum akhirnya bekerja di PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Di PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim telah menjabati posisi Direktur. Di bawah arahannya, perusahaan besar ini ikut merambah pasar e-commerce melalui kolaborasi dengan toko online lainnya di Indonesia, mengikuti perkembangan zaman modern.
5. Armand Wahyudi Hartono
Dari banyaknya nama-nama perusahaan perbankan yang berdiri di Indonesia, PT Bank Central Asia (BCA) milik Robert Budi Hartono adalah salah satu yang terbesar dan terpercaya untuk masyarakat Indonesia melakukan transaksi keuangan.
Armand Wahyudi Hartono adalah anak dari Robert Budi Hartono sekaligus cucu dari Oei Wie Gwan, founder perusahaan rokok Djarum dan Grup Hartono.
Sebagai pewaris keluarga, Armand Wahyudi Hartono tidak duduk diam. Ia menempuh pendidikan di California State University, lalu memperoleh gelar Master of Science di bidang Engineering Economic-System dan Operation Research di Stanford University.
Modal ilmu tersebut menjadi salah satu fondasi kemampuannya dalam memimpin PT Bank Central Asia (BCA) sebagai Wakil Presiden Direktur dengan tekad dan kerja keras.
Wah, kita baru saja mengenal latar belakang umum dari orang-orang yang berada di lingkaran 1%. Namun, berkat finansial yang mereka miliki justru menjadi media untuk melakukan perubahan positif melalui usaha bisnis. Sungguh langkah yang tepat!