Perayaan Halloween sering kali dikenal dengan festival kostum. Bagaimana tidak, berbagi macam kostum seram akan meramaikan perayaan yang dilaksanakan tiap tanggal 31 Oktober tersebut. Perayaan yang memiliki puncak acara dengan berbagi cerita seram ini memiliki ciri khusus, yaitu selalu membawa kesan yang mistis dan seram. Hal ini dilatari dari sejarah Halloween itu sendiri yang dipenuhi dengan hal-hal yang berhubungan dengan gaib.
Di Indonesia, perayaan Halloween ini memang tidak sepopuler di negara lain. Namun, tak sedikit yang turut meramaikan perayaan Halloween ini, lho. Nah, di balik kemeriahan dan keseruan perayaan Halloween saat ini, sebenarnya ada banyak fakta menarik yang mungkin belum kamu tahu. Berikut 5 fakta sejarah menarik di balik perayaan Halloween.
1. Bermula sejak 2.000 tahun lalu
Banyak sumber yang mengatakan bahwa perayaan Halloween bermula dari sebuah festival Samhain yang diadakan oleh kumpulan masyarakat adat di Zaman Besi Eropa atau yang dikenal dengan bangsa Celtic. Kaum Celtic yang hidup di kawasan Irlandia, Inggris, serta Prancis Utara ini percaya bahwa setiap tanggal 31 Oktober tidak ada pembatas antara kehidupan orang yang sudah mati dengan orang yang masih hidup.
Hilangnya pembatas tersebut membuat mereka yang masih hidup akan didatangi dan diancam keberadaannya oleh roh-roh jahat. Sebagai solusi agar terhindar dari ancaman tersebut, penduduk yang masih hidup berinisiatif untuk menggunakan kostum menyeramkan. Tujuannya ialah, agar para roh jahat menjadi terkecoh dengan keberadaan penduduk yang masih hidup dan mengiranya sebagai roh. Hal ini yang menjadi asal muasal mengapa perayaan Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober dengan menggunakan kostum-kostum yang seram.
2. Jack O'Lantern simbol Halloween
Selain kostum seram, Halloween juga identik dengan labu yang berbentuk wajah seram yang di dalamnya terdapat lilin menyala atau lampu. Labu ini terkenal dengan sebutan Jack O'Lantern. Simbol ini juga memiliki kisahnya tersendiri, lho. Menurut dongeng Irlandia, dahulu terdapat seorang pria tua bernama Jack yang terkenal dengan keusilannya. Saking usilnya, semua pihak dijahili oleh Jack, termasuk iblis. Di suatu waktu, Jack mengusili iblis yang sedang memanjat pohon dengan menempeli salib ke batang pohon. Alhasil, iblis tidak bisa turun dari pohon.
Kesal karena tak bisa turun, iblis akhirnya menuruti permintaan Jack untuk tidak mengambil jiwanya ketika ia meninggal. Sesuai dengan kesepakatan, saat Jack meninggal, iblis tidak mengambil jiwanya dan begitupun dengan surga yang ogah menerimanya karena perilaku Jack yang sangat kejam selama dunia. Karena tak ada yang mau menerimanya, Jack pun hidup terperangkap dalam dunia gelap antara surga dan neraka.
Selama di dunia yang gelap tersebut, Jack membuat lampu atau lentera sendiri menggunakan lobak yang merupakan makanan kesukaannya. Ia membentuk lobak tersebut dan meletakkan bara api di dalamnya sebagai penerang. Dari sinilah asal muasal lentera yang selalu memeriahkan perayaan Halloween di setiap tahunnya.
3. Trick or Treat
Saat Halloween, kata-kata ini sering kali digaungkan. Di Amerika, kata ini sering kali diucapkan oleh anak-anak saat berkeliling rumah untuk meminta permen di malam Halloween. Jika menengok kepada sejarah, sebenarnya kata ini termasuk ke dalam mantra yang dipercaya bisa melawan setan, nih. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kata-kata ini hanya menjadi sebuah permainan seru di perayaan Halloween. Sesuai dengan namanya, yaitu trick or treat, para orang yang diberi kata-kata ini harus memberikan makanan manis kepada anak-anak jika tidak mau dijahili.
4. Warna khas Halloween
Warna hitam dan oranye ialah dua warna yang akan mendominasi di hampir seluruh perayaan Halloween. Penggunaan kedua warna ini punya filosofinya tersendiri, Bela. Warna hitam melambangkan kematian dan juga kegelapan, di mana hal ini menjadi identitas dari Halloween yang merupakan festival kehidupan antara hidup dan mati. Sedangkan, warna oranye merupakan simbol yang melambangkan kekuatan serta daya tahan.
5. Konsumsi gula meningkat di momen Halloween
Saat perayaan Halloween, data menunjukan kalau konsumsi gula meningkat drastis, lho. Hal ini dilatari dari permainan "Trick or Treat" yang populer bagi hampir seluruh anak di Amerika, sebagai waktu ketika mereka bisa bebas memakan makanan yang manis. Sajian yang tersaji di perayaan malam Halloween juga identik dengan makanan-makanan yang manis.
Itulah fakta dan sejarah perayaan Halloween. Apakah kamu juga merayakan keseruan Halloween, Bela?