Pernikahan seringkali dinilai sebagai sebuah lembaran baru dalam kehidupan. Bagi kebanyakan perempuan, momen ini dianggap akan membawa mereka dalam petualangan yang lebih menantang. Ada banyak hal yang harus diadaptasikan. Nah, kalau pasangan menyuruhmu berhenti bekerja setelah menikah, 5 hal di bawah ini bisa kamu terapkan Bela!
1. Tanyakan dulu baik-baik, apa alasannya menyuruhmu berhenti bekerja
Untuk segala hal, selalu ada alasan di baliknya. Usahakan, saat mencintai seseorang pun logikamu masih terus bekerja. Ketika si dia ternyata memiliki alasan logis nan masuk akal, mungkin kamu bisa mempertimbangkan permintaannya. Jika dia memiliki usaha dan kamu dituntut fokus mengurusnya misalnya, atau dia memiliki pekerjaan yang harus sering ke luar kota dan luar negeri, sementara kamu pun harus mengikutinya.
2. Pertimbangkan untung-ruginya, apakah menikah dengannya benar-benar butuh tak berkarier lagi?
Erat kaitannya dengan poin pertama. Sekarang saatnya kamu berdialog dengan dirimu sendiri. Apa benar alasannya tak terlalu mengada-ada, apa dia cukup konsisten dengan argumennya selama ini? Misal sebelum menikah, dia selalu berkata agar kamu tak menjadi perempuan manja. Saat kamu mengeluh karena nyeri haid pun, dia memaksa untuk tetap bekerja. Lalu, kenapa sekarang justru sebaliknya? Diskusikan hal ini secara serius dengannya ya, Bela. Ini tak melulu tentang kategori menjadi istri dan ibu yang baik nantinya, bukan pula urusan siapa yang harus mengalah, lebih dari itu.
3. Rencanakan apa saja kegiatanmu pasca menikah nantinya
Tentu saja ini jadi hal serius untuk dipikirkan, agar kamu tak mati bosan karena tidak berkegiatan setelah menikah dengan pasangan. Pikirkan dengan matang keputusan besar ini, pun tentang kamu yang tak lagi punya kesempatan untuk beraktualisasi diri. Apa kamu cukup bergaul dengan sesama ibu-ibu yang ada di kompleks perumahan saja?
4. Pikirkan kondisi finansial di masa depan. Apa cukup hanya bersumber dari satu penghasilan?
Yakinkan dirimu dulu, apa kamu akan baik-baik saja tanpa memiliki penghasilan sendiri? Sebelum kamu memutuskan untuk bergantung seutuhnya kepada suami, bicarakan semua secara terbuka ya, Bela. Diskusikan tentang bagaimana pengaturan keuangan kalian dalam berumah tangga nantinya. Kalau kehidupan ekonomi sedang sulit, langkah apa yang akan ditempuh? Semua harus jelas di awal, agar tak ada yang disesali di belakang.
5. Pikirkan juga, apa suamimu akan tetap menghormatimu yang tak lagi bekerja?
Ini penting untukmu yang paham akan arti emansipasi. Pikirkan dengan matang, apa nantinya cara pandang suamimu terhadapmu masih sama? Ketika kamu tak lagi sibuk dengan pekerjaan, dan berganti riweuh dengan pekerjaan rumahan. Sebagai istri, kamu memang punya kewajiban menghormati suami, terlepas dari karirmu yang lebih menjulang dibanding dia. Apa iya kamu bisa mengimbangi suamimu dalam segala hal nantinya, dengan ruang gerak yang terbatas misalnya?
Apapun keputusanmu nanti Bela, lebih baik pertimbangkan dulu segala baik buruknya, karena kamu yang menjadi dalang dalam kehidupanmu sendiri. Tak ada yang salah menjalani keduanya, baik sebagai wanita karir ataupun seorang istri dan ibu rumah tangga.