Drama Korea populer dari MBC, When The Phone Rings telah menayangkan episode terakhirnya pada 4 Januari lalu. Akhir dari konflik pasangan suami istri yang menjalani hidup penuh rahasia selama tiga tahun lantaran perjodohan ini begitu dinantikan oleh penggemar di seluruh dunia.
Namun, sebuah adegan dari episode terakhir dramanya memicu kritik tajam. Pasalnya, episode tersebut menampilkan karakter Na Yu Ri, yang diperankan oleh Jang Gyu Ri, tengah melaporkan berita sebuah insiden, yakni negara fiksi dari “Paltima” menyerang “Izmael” dengan serangan udara dan menyandera warga negara Korea.
Meskipun nama-nama tersebut fiktif, netizen sontak menyimpulkan bahwa adegan tersebut merupakan sindiran terhadap Palestina dan Israel. Banyak penonton mulai menyebarkan cuplikan episode itu di media sosial, hingga mengkritik tim produksi sekaligus MBC karena telah menayangkan misrepresentasi terkait penderitaan yang dialami warga Palestina akibat serangan dari Israel.
Sudah lebih dari setahun, Jalur Gaza di Palestina telah dibombardir brutal oleh Israel. Tak luput dari itu, sudah banyak bukti berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi, termasuk menciptakan kondisi hidup tidak layak dengan pembatasan bantuan kepada Palestina. Para pekerja medis internasional pun telah memperingatkan adanya pelanggaran HAM internasional yang dilakukan tentara Israel di Gaza.
Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa tindakan Israel terhadap Gaza dikategorikan sebagai genosida, dan para penonton tidak terima dengan representasi yang menyimpang tersebut. Mereka menganggap bahwa drama ini sengaja menyelipkan penyebaran propaganda zionis, terlebih adegan yang dimaksud tayang pada episode terakhir. Hook dalam episode terakhir itu juga tidak meninggalkan kesan baik kepada penonton.
Tidak ada alur yang berkaitan di versi novel
Melansir dari IDN Times, karakter Baek Sa Eon (Yoo Yeon Seok) memang sempat menghilang ke Argan dan menjadi negosiator di sana selama enam bulan. Adegan ini juga muncul di versi dramanya yang tayang pada Sabtu (4/1/2025).
Akan tetapi, adegan Baek Sa Eon yang menjadi negosiator untuk warga Korea yang diculik militan bersenjata di Izmael saat Paltima melakukan seragan udara sebenarnya tidak ada di dalam novel. Di versi novel, Baek Sa Eon memang melakukan negosiasi tersebut, tapi lokasinya berada di Argan.
Beragam komplain dan kecaman netizen
Sejumlah penonton mengutarakan kekecewaannya terhadap episode terakhir dari When the Phone Rings. Pasalnya, genosida di Palestina merupakan topik yang begitu sensitif, termasuk dengan semua penderitaan yang telah dialami masyarakat di sana. Amarah dan muak netizen tampak jelas terhadap propaganda di dalam drama tersebut, seakan membenarkan tindak kejahatan HAM yang telah terjadi.
Penonton pun menegur keras dan meminta kepada sutradara (Park Sang Woo), produser eksekutif (Kwon Sung Chang), dan penulis skenario (Kim Ji Woon) untuk bertanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan besar ini. Banyak dari mereka juga mendesak MBC untuk menghapus adegan tersebut dari When the Phone Rings dan segera menyampaikan permintaan maaf kepada penonton.
Sempat tuai kontroversi bahasa isyarat di episode pertamanya
Pada akhir November 2024, sejumlah penonton When the Phone Rings pernah menyinggung permasalahan yang terjadi di episode pertamanya diduga menyepelekan bahasa isyarat Korea dan mendiskriminasi komunitas tuli di sana.
Pasalnya, salah satu adegan di episode pertamanya menampilkan Hong Hee Joo (Chae Soo Bin), seorang penerjemah bahasa isyarat, sempat keliru menginterpretasikan kata "tanah longsor" lantaran kesalahan transmisi siaran berita saat itu. Akibatnya, ia melakukan kesalahan penerjemahan dengan melakukan gerakan tangan yang tidak pantas.
Begitu juga dengan adegan Hong Hee Joo jatuh dari tebing puluhan meter yang tidak menimbulkan patah tulang maupun terkilir, dianggap warganet menyepelekan logika penonton.
Tim produksi When the Phone Rings kemudian buka suara dan memberikan klarifikasi mereka. Walaupun adegan tersebut merupakan wujud ketidaksengajaan, mereka tetap berjanji untuk mempelajari bahasa isyarat lebih berhati-hati. Dalam sebuah pernyataan, mereka pun menyampaikan permohonan maafnya.
"Kami meminta maaf atas adegan bahasa isyarat dalam drama 'When the Phone Rings'. Kami menerima kritik serius terhadap drama ini, karena lalai dalam penggunaan bahasa isyarat sehingga menyinggung kelompok tuli dan bahasa isyarat Korea," ujar mereka, melansir dari SportsKeeda.
Bagaimana menurutmu, Bela?