Mendapatkan produk gratis untuk diulas, mendatangi acara peluncuran eksklusif sebagai bintang tamu, mengunjungi berbagai tempat yang instagram-able tanpa mengeluarkan biaya, adalah beberapa keuntungan yang dimiliki seorang influencer. Melihat indah dan menyenangkannya hidup para artis media sosial ini membuat semua orang, terutama generasi millenials ke bawah, ingin menjadi seperti mereka. Menjadi seorang influencer. Mudah, 'kan untuk menjadi satu di antaranya?
Hal yang perlu kamu lakukan untuk menjadi seorang influencer adalah mengunggah konten menarik, mencari banyak follower dan like, serta mengundang banyak teman untuk mau memberikan komentar pada setiap unggahan yang kamu punya. Namun, apa benar sesederhana itu, Bela? Faktanya, menjadi seorang influencer itu juga butuh perjuangan berat serta perjalanan panjang, lho. Sebelum memutuskan menjadi influencer, ini hal yang harus kamu ketahui terlebih dahulu.
Melansir dari Her Campus, nggak memungkiri kamu harus memiliki biaya yang cukup besar untuk menjadi seorang influencer. Sebab kamu perlu membeli suatu benda (entah makeup, baju, bahkan tiket perjalanan untuk bisa mendapatkan latar belakang foto yang keren), untuk kemudian diolah menjadi konten yang menarik dan layak dibagikan di media sosial.
Selain konten, kamu pun memerlukan biaya untuk perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghasilkan konten, seperti kamera canggih atau smartphone dengan spesifikasi yang memenuhi standar. Jangan lupa jika kamu menggunakan blog atau wordpress, kamu perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar domain dan hal-hal lainnya. Tentu ada yang gratis, tapi umumnya pilihan template website terbatas sehingga kamu kurang dapat mengaturnya sesuai dengan keinginanmu.
Mungkin kamu berpikir bisa menjadikan influencer sebagai pekerjaan sampingan. Tentu saja, hal itu bisa kamu lakukan. Sebagian influencer memiliki pekerjaan tetap di hari kerja. Namun percayalah, rumitnya sama seperti kamu memiliki dua pekerjaan full time sekaligus.
Kamu memerlukan waktu untuk mengolah dan mendapatkan konten menarik untuk bisa diunggah ke media sosial. Memilah-milih foto, meng-edit-nya, sehingga terlihat cantik. Belum lagi memikirkan caption, atau artikel yang akan dipublikasikan bersama dengan foto tersebut. Bagaimana dengan influencer di YouTube? Kamu perlu waktu untuk merekam video, re-take jika ada kesalahan dalam pengambilan gambar, mengedit, kemudian mengunggahnya ke YouTube. Proses kerjanya memakan waktu yang nggak sebentar.
Menjadi influencer terlihat mudah. Namun, bukan berarti kamu nggak menemui kegagalan, Bela. Bagaimana bentuk kegagalan yang dialami seorang influencer? Salah satunya saat konten yang kamu miliki kurang mendapatkan reaksi yang tinggi, seperti sedikitnya jumlah komentar dan like. Ini bisa membuatmu sedih. Tapi, bukan berarti kamu harus berhenti begitu saja! Dengan kegagalan ini, kamu semakin tahu konten yang dicari follower atau subscriber, dan bisa mempersembahkan yang lebih baik pada mereka.
Ada banyak influencer di masa kini, lantas apa yang membuatmu berbeda dengan orang lain? Maka, jadi diri sendiri. Dengan begitu, kamu terlihat unik di mata follower atau subscriber-mu. Tunjukkan kepribadianmu dengan bangga pada orang-orang yang melihatmu di media sosial. Sebab, mereka mengamati ketulusan dan kejujuranmu dalam menyampaikan konten.
Menjadi berbeda pun merupakan nilai tambah, bukan kekurangan yang harus ditutupi. Benar, ada tren dan pola yang sama antara satu influencer dan lainnya. Namun ketika kamu memiliki kesempatan untuk terlihat berbeda di antara lainnya, saat itu kamu akan dapat menyita perhatian banyak orang.
Apa kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk menjadi seorang influencer? Banyak, mulai dari mengambil gambar yang estetik, merangkai kata agar ceritamu dapat dibaca dengan nyaman dan menarik, editing foto dan video. Kamu pun harus terampil dalam menggunakan kamera, editing tools, serta laptop. Sudah menguasai kemampuan ini, belum?
Influencer merupakan sebuah profesi yang lahir di zaman modern. Karena itu, masih ada orang yang nggak mengerti dengan pekerjaan tersebut sehingga kamu memerlukan kesabaran untuk dapat menjelaskannya. Juga, ada sebagian orang yang boleh jadi kurang menghormati atau menghargai yang kamu lakukan. Contohnya seperti yang sering kamu lihat, influencer memiliki haters yang siap menyerang dengan ujaran negatifnya. Jika memang bertekad menjadi influencer, jangan jadikan dua tipe orang ini menjadi penghalangmu dalam berkarier dan berkarya!
Tumbuh dan berkembang lebih sulit daripada memulai. Ketika sudah membuat platform (blog, akun Instagram, atau channel YouTube), langkah selanjutnya adalah mengembangkan semuanya sehingga kamu menjadi seorang influencer yang dapat dipercaya banyak brand. Kamu perlu memikirkan banyak cara untuk dapat bersaing dengan jutaan blogger, ribuan YouTuber, dan selebgram yang nggak terhitung jumlahnya.
Jangan patah semangat ketika kontenmu masih belum mendapatkan banyak perhatian. Sebab, boleh jadi orang-orang akan menemukanmu di waktu nggak terduga. Terlebih jika beberapa di antaranya menyadari dirimu ketika sedang bertemu di jalan, hal itu seakan memberikan harapan dan kebahagiaan! Jadi, konsisten untuk membuat konten, ya!
Faktanya, menjadi influencer nggak semudah menjentikkan jari, Bela. Butuh proses dan perjalanan panjang untuk dirimu bisa mendapatkan panggilan ‘influencer’. Namun jika sudah bertekad dan menjadi passion, jangan patah semangat untuk menjalaninya. Semangat! Kami tunggu kamu sebagai influencer terkenal!