Masih ingat? Pada masa sekolah hingga kuliah, kamu membayangkan sebuah pekerjaan idaman versi dirimu sendiri. Sebuah pekerjaan sempurna di mana kamu dapat mengerjakan tugas dengan baik, memiliki perjalanan karier yang cepat, serta dapat menjalaninya dengan nyaman. Namun, semua itu hanya angan-angan sampai ketika kamu memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Ada yang membuatmu harus melepaskan kehidupan sosialmu, ada yang memiliki penghasilan nggak sepadan dengan ekpektasimu, dan sebagainya. Kamu jadi memahami kalau nggak ada pekerjaan yang sempurna. Masih ingin terus mengejarnya, Bela? Mengutip dari Style Caster, ada baiknya kamu berhenti mencari pekerjaan sempurna.
1. Berhenti mengejar dan jalani yang terjadi saat ini
Mengejar karier atau pekerjaan yang sempurna akan mengaburkan pandanganmu pada setiap kesempatan yang datang padamu. Kamu hanya berfokus pada cita-citamu, dan panik ketika semua nggak berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, kamu akan merasa kalau pekerjaanmu saat ini adalah jalan buntu, dan kamu nggak mencapai karier yang diidamkan.
2. Pekerjaan idamanmu nggak akan sempurna
Nggak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk pekerjaanmu. Ketika berhasil memasuki bidang kerja yang diimpikan, kamu akan menemukan banyak hal yang nggak kamu sukai. Entah itu jam kerja yang nggak fleksibel, pendapatan yang kurang tinggi, atau padatnya tugas yang harus diselesaikan selama seminggu. Ketika anganmu jatuh karena semua kekurangan ini, semangatmu mengejar cita-cita akan berkurang.
3. Jadikan setiap pekerjaan sebagai batu loncatan
Tentunya kamu sudah mencoba berbagai pekerjaan dalam mencari yang sempurna. Daripada menganggapnya sebagai sesuatu yang sia-sia, jadikan pengalaman kerjamu sebelumnya sebagai batu loncatan untuk kesuksesan kariermu. Kamu memelajari budaya kantor yang berbeda, mendapatkan ilmu baru, menambah jaringanmu dalam dunia kerja, dan sebagainya.
4. Jangan mengabaikan pengalaman buruk
Jika pernah bekerja di sebuah kantor yang penuh kekurangan sehingga membuatmu merasa nggak nyaman, jangan langsung merasa bahwa itu pengalaman sia-sia. Ubah pandanganmu, pengalaman buruk akan memberikan pelajaran berharga yang berguna di masa depan, terutama untuk perjalanan kariermu. Setidaknya, kamu jadi memahami situasi kantor seperti apa yang harus kamu hindari agar nggak terjebak dalam lingkungan pekerjaan yang nggak nyaman.
5. Jangan menyalahkan diri sendiri
Pernah mengalami blank saat presentasi di depan atasan? Atau, pernah gagal dalam mengerjakan suatu proyek? Rasanya sulit untuk nggak menyalahkan diri sendiri, ya? Namun kamu nggak harus menyalahkan dirimu, Bela. Semua orang mengalami kegagalan dalam hidupnya, dan itu bukan akhir dari pengejaranmu untuk meraih karier yang sukses. Bangkit kembali, kesempatan untuk maju itu masih ada, kok.
6. Bekerja dengan baik berbeda dengan sempurna
Seorang editor pasti masih sering melewatkan diksi yang kurang tepat. Senior akuntan akan tetap kebingungan mencari angka yang hilang. Seorang profesor pasti lupa dengan beberapa teori terdahulu. Intinya, semua pasti mengalami masa turun-naik dalam pekerjaannya. Tentu, kamu berusaha untuk bekerja dengan baik sepanjang waktu, namun itu nggak berpengaruh pada kesempurnaan. Jika bekerja dengan sepenuh hati dan selalu berusaha maksimal, kamu akan bahagia dan orang akan mengingatmu.
7. Kejar kariermu, bukan kesempurnaannya
Ketika kamu berhasil mengambil semua pelajaran dari pengalaman terdahulu, ketika kamu bisa mengatasi rasa gagal dan kembali bangkit, maka kamu sudah siap untuk mengejar karier impianmu.
Nggak ada yang sempurna di dunia ini. Jadi, berhenti mengejar karier atau pekerjaan yang sempurna. Sebaliknya, berusaha sebaik mungkin untuk menggapai karier yang kamu cita-citakan.