Jangan Keliru, Ini Perbedaan Psikolog, Psikiater dan Terapis 

Jangan keliru, ya!

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Psikolog, Psikiater dan Terapis 

Jika bicara mengenai gangguan kesehatan jiwa atau gangguan kesehatan mental, saran terbaik untuk mereka yang mengalaminya adalah dengan mengunjungi tenaga profesional. Dalam hal ini, kamu akan mendengar istilah terapis, psikolog, dan psikiater. Namun, apakah ketiganya sama?

Baik terapis, psikolog, maupun psikiater, sama-sama menawarkan pertolongan bagi pasien yang ingin sembuh dari gangguan kesehatan jiwa. Namun rupanya, ketiganya merupakan profesi yang berbeda untuk pasien dengan kebutuhan yang berbeda pula. Lantas, apa perbedaan dari tiga profesi ini? Melansir dari Huffington Post, ini perbedaan antara terapis, psikolog, dan psikiater.

1. Psikolog: Tenaga ahli yang berfokus pada masalah dan pengelolaan kesehatan mental

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Psikolog, Psikiater dan Terapis 

Psikolog adalah tenaga ahli level dokter yang baru saja lulus dan mendapatkan gelar doktor filsafat atau doktor psikologi. Hal yang membedakan antara psikolog dengan tenaga kesehatan jiwa lainnya adalah pengetahuan mereka serta kemampuan merawat untuk berbagai masalah kesehatan mental. Orang-orang melihat psikolog sebagai tenaga ahli yang menangani gangguan kesehatan mental. Tetapi sebenarnya, mereka pun mampu membantu dengan masalah atau penyebab stres sehari-hari, seperti kemarahan atau kesedihan yang luar biasa, serangan panik, sakit kepala, gangguan tidur, dan sebagainya yang sulit untuk ditangani.

Psikolog menjadi orang yang tepat untuk dikunjungi ketika pasien berpikir dirinya butuh penilaian terhadap gejala mood atau fungsi interpersonal kurang efektif yang sulit dijelaskan. Selain itu, sudah menjadi praktik standar dalam keluarga praktisi medis untuk mereferensikan psikolog sebelum membuat resep obat psikiatris.

Tenaga ahli psikolog memiliki kemampuan dalam wawancara klinis dan evaluasi psikologikal yang komprehensif untuk mengkonfirmasi dan mengesampingkan diagnosis penyakit kejiwaan. Sesi ini sangat membantu karena psikolog dapat menjelaskan dan membantu pasien memahami gejala yang dialami karena kebanyakan pengalaman orang nggak sejelas seperti yang tertulis dalam buku. Ketika sudah membuat formulasi mengenai gejala dan telah menuliskan rencana penanganan yang lengkap, psikolog umumnya akan memanfaat pengobatan berbasis bukti, seperti terapi perilaku kognitif.

2. Psikiater: Dokter yang akan meresepkan pengobatan yang kamu butuhkan

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved