Memilih pekerjaan atau cita-cita untuk diri sendiri bukanlah hal yang mudah dilakukan untuk sebagian orang. Mereka yang menganggap ini sulit telah memiliki 'takdir' yang telah dipersiapkan oleh orang lain, umumnya adalah keluarganya. Misalnya, ketika ingin mengambil langkah ke dunia seni karena passion-nya ada di bidang itu, orangtua mengarahkan untuk pergi dan berkarier di dunia teknik.
Dari sini, kemudian muncul sebuah persimpangan yang penuh kebimbangan: Apa kuharus memilih jalan yang telah dipersiapkan orang tua? Atau, dengan berani mengambil jalan sendiri karena yakin dengan passion yang sudah ada dalam diri? Apa yang akan kamu lakukan, Bela?
1. Mengenali makna passion itu sendiri
Mungkin kamu telah menemukan passion-mu, menemukan cita-cita dan tujuan karena tahu apa bakat dan minatmu. Namun perlu diketahui, passion lebih dari sekadar suka dan kemampuan. Passion membutuhkan usaha yang keras. Boleh jadi kamu menyukai suatu bidang karena itu mudah untuk dilakukan. Namun jika hal itu sulit dilakukan, kamu memilih menghindarinya. Maka, itu bukan passion, Bela.
2. Apa kamu yakin dengan pilihanmu?
Apa kamu sudah yakin dengan passion-mu? Apa hatimu sudah mantap dengan pilihan yang kamu tentukan sendiri? Ada kalanya, bidang keilmuan atau karier yang dipilih hanya sebatas pengaruh lingkungan sosial di sekitarmu. Misalnya, kamu melihat teman berkarier dengan mudah di dunia grafis sehingga ingin mengikutinya, atau teman yang bekerja sebagai IT meraih sukses dengan cepat sehingga kamu ingin menjadi sepertinya. Kalau itu alasannya, kamu belum yakin dengan cita-citamu.
3. Tanyakan pada orangtuamu
Ketika sudah yakin dengan passion, namun orangtua nggak sependapat denganmu, maka saatnya mengajak mereka berbicara secara intim. Tanyakan alasan kedua orangtua yang memintamu mengambil jalan karier yang mereka inginkan. Dengarkan dan pertimbangkan baik-baik.
4. Yakinkan hati mereka
Orangtuamu bersikeras agar kamu mau mengikuti kata mereka. Namun, bukan berarti nggak ada kesempatan bagimu untuk meluluhkan hati keduanya. Perjuangkan passion-mu, Bela. Jelaskan pada ayah dan ibumu tentang passion yang kamu miliki, kesempatan karier yang terbentang dalam bidang yang kamu minati, serta pencapaian yang kamu punya saat menekuni hal itu. Terkadang, orangtua nggak sependapat dengan kamu karena mereka nggak mengerti tentang cita-cita, passion, atau bidang yang kamu tekuni itu.
5. Namun, pilihan orangtua juga nggak selalu salah
Hanya karena arahan orangtua berbeda dengan passion-mu, bukan berarti pilihan mereka salah, Bela. Pada dasarnya, orangtua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka hanya ingin buah hatinya yang sudah dewasa, dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup lebih banyak daripada dirinya yang telah menua.
6. Nggak ada salahnya mencoba pilihan orangtua
Bukan karena kamu ingin menyerah pada passion-mu. Namun, ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk membuat pembuktian pada dirimu sendiri. Apa pilihan orangtua memang bukan yang terbaik untukmu, atau justru sebaliknya? Pun, jangan anggap ini sebagai sesuatu yang membuang waktumu. Sebaliknya, jadikan ini sebagai sebuah kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dan menambah kemampuanmu.
7. Gabungkan keinginan orangtua dengan passion-mu
Selalu ada jalan tengah yang tersembunyi di balik persimpangan hidupmu. Bisa saja kamu menggabungkan pilihan orang tua dengan passion yang ingin dikejar, dan itu dapat menjadi sebuah peluang yang mengantamu pada kesuksesan. Alternatif lain, kamu bisa menekuni passion-mu sembari berkarier di jalan pilihan orang tuamu, dan kamu bisa sukses di kedua bidang itu. Nggak ada yang nggak mungkin, bukan?
Ada orang yang sukses saat mengejar passion-nya dan mengabaikan jalan karier yang dipilihkan orang tuanya. Ada juga yang sukses saat menuruti kata ayah dan ibunya. Kamu bisa berada di salah satunya. Untuk tahu di mana kamu berada, hal terbaik adalah berusaha menjalaninya dan yakin pada diri sendiri.