"Which means kalau begitu...." Sering mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia? Atau dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah? Gaya bicara yang sekarang sedang menjadi perbincangan di media sosial ini disebut sebagai code Switching, yang secara sederhana berarti percakapan dilakukan menggunakan dua bahasa atau lebih. Mengutip dari Wikipedia, mereka yang menggunakan code switching ini fasih dalam berbagai bahasa dan ingin menunjukkan pemakaian yang sebenarnya.
Namun, mengapa generasi kekinian cenderung berbicara menggunakan banyak bahasa? Melansir dari National Public Radio (NPR), ini alasan yang memotivasinya.
Biasanya, seseorang berbicara menggunakan dua bahasa atau lebih secara nggak sadar, artinya ia nggak berniat melakukan itu namun terjadi begitu saja. Hal seperti ini terjadi karena bagian otak yang menghasilkan insting mendorongnya berbicara sambil bergonta-ganti bahasa. Contohnya, seseorang akan berteriak ketakutan dan melontarkan kalimat seruan dalam bahasa Inggris ketika dikejutkan oleh temannya.
Selain karena dorongan insting secara nggak sadar, alasan lain yang cukup sering mendorong seseorang melakukan code-switching adalah ingin masuk dalam lingkungan tertentu. Seseorang ingin masuk ke pergaulan tertentu, dengan orang-orang di dalamnya kebanyakan menggunakan istilah dalam bahasa asing ketika berbicara sehingga ia pun melakukan hal yang sama agar bisa menyatu dengan lingkungan baru itu.
Nggak hanya ingin masuk ke dalam lingkungan tertentu, seseorang berbicara dengan gaya code-switching untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Misalnya seseorang harus menjalin hubungan dengan pebisnis dari suatu daerah di Indonesia, yang seringkali berbicara menyisipkan istilah maupun gaya bahasa khas bahasa daerah asalnya. Untuk dapat berinteraksi dengan baik bersama orang itu, ia perlu mempelajari beberapa kata dalam bahasa daerah sehingga dapat memperlancar komunikasi dan bisnis dengan mitranya. Lebih jauh lagi, dapat memperlancar jalan bisnis antara keduanya.
Pernah mencoba berbahasa Inggris dengan temanmu hanya karena ingin menunjukkannya sesuatu hal secara rahasia? Atau, menggunakan bahasa daerah untuk mengungkapkan ekspresi tertentu sehingga orang lain nggak mengetahuinya? Faktanya, ini jadi salah satu alasan banyak orang bicara beralih bahasa. Karena orang-orang di sekitarmu dapat mengetahui dengan jelas hal yang kamu sembunyikan dari mereka, mulutmu mulai melontarkan kata-kata dalam bahasa asing. Entah itu dalam bahasa Inggris, Perancis, China, Korea Selatan, Jepang, Spanyol, entah bahasa lainnya yang kurang akrab di telinga kebanyakan orang. Jadi, kamu dapat mengeluarkan kata-kata yang tertahan di tenggorokanmu tanpa membuat orang lain tahu yang dirimu ucapkan.
Jujur saja, beberapa pemikiran, pendapat, atau ekspresi, lebih mudah disampaikan dengan bahasa asing. Juga, code switching ini lebih efektif sehingga orang yang mendengar dapat memahami kalimat yang disampaikan dengan jelas. Jika bekerja di perusahaan besar dengan beberapa karyawannya adalah tenaga kerja asing, kamu akan sering melakukan code-switching untuk mempermudah komunikasi antara dirimu dan rekan kerja.
Nggak hanya dilakukan oleh anak-anak JakSel, seperti yang ramai dibicarakan oleh warganet. Code switching dilakukan oleh semua orang. Sebab nggak mesti bahasa asing dari luar negeri, gaya bicara beralih menggunakan bahasa daerah juga termasuk, kok.