Setiap perusahaan tentu ingin memiliki karyawan terbaik untuk memberikan perkembangan yang bagus pada bisnisnya. Saat sudah mendapatkannya, perusahaan tentu berharap kalau karyawan terbaik itu dapat bertahan dan bekerja cukup lama untuk mereka, serta tumbuh bersama bisnis itu. Namun, sering kita mendengar kalau ada karyawan terbaik memutuskan resign atau mengundurkan diri dari perusahaannya. Hal itu nggak hanya terjadi pada perusahaan Start Up, tetapi juga pada perusahaan skala besar. Terkadang pula, hal ini terjadi di depan matamu. Mengapa ya, karyawan terbaik resign dari pekerjaannya?
1. Mereka Kerja Berlebihan
Kerja berlebihan menjadi salah satu alasan pertama yang membuat karyawan terbaik berhenti. Ketika sebuah perusahaan memiliki karyawan dengan potensi yang bagus, nggak memungkiri mendorong pihak direksi atau manajemen untuk memberikan tugas lebih banyak di luar dari pekerjaan utamanya. Mengutip dari Forbes, nggak ada yang lebih memusingkan karyawan terbaik selain terus-menerus menerima pekerjaan tambahan karena rekannya nggak dapat menyelesaikannya.
Jika sebuah perusahaan memberikan pekerjaan tambahan untuk karyawan terbaik, mereka perlu mempertimbangkan memberikan promosi padanya, seperti menaikkan gaji. Kalau nggak memungkinkan, pihak manajemen dapat memberikan posisi baru yang meliputi tanggung jawab baru serta menempatkannya pada jalan yang tepat untuk mendapatkan kenaikan jabatan. Jika hanya menambahkan pekerjaan tanpa mengubah apapun, karyawan terbaik akan mencari kesempatan yang lebih di luar sana.
2. Mereka Nggak Merasa Tertantang
Karyawan terbaik akan merasa 'terabaikan' ketika nggak mendapatkan tantangan dalam pekerjaannya. Mereka berkembang pada bekerja untuk mencapai tujuan, dan terdorong untuk keluar dari zona nyamannya. Karena itu, mereka perlu memiliki target yang perlu dicapai serta tugas yang 'menantang'. Dengan begitu, karyawan terbaik akan bertahan pada perusahaannya.
Namun, ingat kalau memberikan tantangan pada karyawan terbaik bukan berarti memberikan pekerjaan tambahan padanya. Hal itu justru akan membuatnya merasa kesal. Tantangan itu harus berupa sesuatu yang menstimulasinya secara intelektual atau kreativitas. Misalnya, perusahaan dapat menempatkan karyawan terbaik dalam sebuah projek yang nggak berjalan mulus, dan membiarkan dirinya memberikan perubahan serta perbaikan.
3. Mereka merasa tertahan dalam bekerja
Karyawan terbaik sangat menyukai pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka akan memimpin sebuah projek atau membuat sebuah inisiatif. Mereka ingin dapat mengejar kesempatan dan menemukan ide baru dalam pekerjaannya. Namun, seringkali semangat ini tertahan karena mereka diminta untuk mengesampingkan ide-idenya dan fokus pada pekerjaan yang ada. Ini justru merugikan, terutama dalam keterlibatan karyawan. Selain merasa tertahan, karyawan juga nggak merasa tertantang.
Perusahaan sejatinya perlu memberikan kesempatan pada karyawannya untuk mengeluarkan ide, melatih kreativitasnya, memberikan ruang untuk berpikir kritis. Perusahaan nggak seharusnya memaksan karyawannya untuk bekerja hanya mengikuti langkah yang ada, kecuali jika memang ada proses tetap yang perlu dipatuhi. Sebab ini dapat menimbulkan frustasi dalam pikirannya.
4. Mereka nggak mendapatkan peluang berkembang
Bagi karyawan terbaik, berkembang bukan hanya tentang mempelajari kemampuan baru, tetapi juga peluang untuk melebarkan kemampuannya dan menunjukkannya pada kesempatan baru. Pengembangan kemampuan dapat terlupakan pada karyawan terbaik karena mereka sudah berbakat. Namun, bukan berarti mereka berhenti mencari kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.
Perusahaan dapat menyediakan peluang pengembangan seperti menempatkan seseorang pada posisi senior, memberikan kursus untuk belajar teknik baru, atau memasangkan mereka dengan mentor. Peluang-peluang seperti ini menunjukkan kalau perusahaan berinvestasi pada karyawannya. Juga, perusahaan membantu karyawannya untuk membangun kemampuan yang dapat menempatkannya lebih dekat dengan promosi atau kenaikan jabatan.
5. Mereka nggak dihargai
Nggak ada yang lebih mengecewakan karyawan selain merasa nggak dihargai oleh perusahaannya. Bagi karyawan terbaik, hal ini penting karena mereka sering mengerjakan tugas-tugas penting di kantor. Jika telah menunjukkan performa baik namun nggak dihargai oleh perusahaan secara terus-menerus, ada dua kemungkinan yang dapat terjadi. Pertama, mereka akan berhenti berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Kedua, mereka akan mulai mencari pekerjaan baru.
Penghargaan dapat berbentuk sederhana seperti memuji pekerjaannya dengan gestur yang menunjukkan seseorang bangga atas performa baik itu. Hal tersebut sudah membuat karyawan merasa dihargai sekaligus menjaga motivasinya dalam bekerja. Jika ingin lebih baik perusahaan dapat mencari tahu secara spesifik hal-hal yang karyawannya senangi dan memberikan itu sebagai bentuk penghargaan. Sebagian karyawan senang dengan tampil di depan publik, sebagian lainnya memilih menjadi rahasia.
6. Mereka nggak mendapatkan kompensasi yang adil
Karyawan terbaik sangat berbakat, memiliki motivasi tinggi, dan mereka tahu itu. Jika nggak mendapatkan kompensasi yang wajar, mereka akan mencari pekerjaan baru tanpa perlu alasan bertele-tele. Karyawan terbaik tahu nilai dirinya dan menggunakannya sebagai salah satu keuntungan dalam mencari pekerjaan. Ini juga mendorong mereka untuk mencari pekerjaan baru lebih cepat karena merasa lebih percaya diri dalam mendapatkannya dengan mudah.
Kompensasi nggak selalu berupa uang. Seringkali biaya perusahaan sebenarnya nggak cukup untuk meningkatkan pendapatan seorang karyawan di kantornya. Jadi, penting untuk memikirkan faktor lain yang dapat menambah nilai pada karyawan. Ini dapat berupa perubahan nama posisi seiring bertambahnya tanggung jawab dalam pekerjaan, akses mentoring untuk kepemimpinan senior, hadiah berupa bonus hari berlibur atau jadwal kerja yang lebih fleksibel.
Ketika perusahaan nggak dapat menjaga karyawan terbaiknya, hal itu dapat merugikan bisnisnya secara nggak langsung. Sebab selain kehilangan karyawan terbaik, pergantian tenaga kerja yang tinggi dapat memengaruhi kinerja perusahaan itu sendiri. Kamu berminat membangun bisnis sendiri, Bela? Pastikan jika menemukan karyawan terbaik, kamu dapat menjaganya agar betah bekerja dalam perusahaanmu, ya!