Memilih untuk resign dari perusahaanmu sekarang bukanlah keputusan yang mudah. Popbela percaya sebelum akhirnya mengajukan surat pengunduran diri ke atasanmu, kamu sudah berpikir matang-matang apakah ini keputusan yang terbaik untukmu dan perusahaan. Tunggu dulu, Bela. Sebetulnya apa saja sih yang harus dipikirkan ketika kamu berniat untuk mengundurkan diri dari kantormu sekarang? Jangan-jangan keputusan yang kamu buat waktu itu tak kamu pilih dengan bijak. Nah, agar tidak menyesal di kemudian hari, jawab dulu tujuh pertanyaan yang sudah Popbela siapkan ini sebelum kamu resign.
1. 
Saat hendak berangkat ke kantor, apakah kamu merasa penuh semangat atau justru lesu dan ingin cepat-cepat menyelesaikan hari itu? Kalau kamu selalu merasa tak semangat dan terbebani selama lebih dari dua bulan, ini berarti kamu sudah tak bisa lagi menikmati pekerjaanmu, bukan hanya sedang jenuh di kantor.
2. 
Apa yang membuatmu merasa terbebani? Rekan kerja yang tak bisa diajak kerja sama? Bos yang selalu menekan dan berharap terlalu tinggi padamu? Kamu harus memikirkan dulu segala usaha yang bisa kamu lakukan untuk mengubah situasi ini, misalnya memberi tahu bosmu soal kinerja rekan kerjamu yang justru menghambat atau berdiskusi dengan bos tentang beban kerja dan target perusahaan. Kalau ini semua sudah kamu lakukan tapi tetap tak ada perubahan, kamu sudah tak cocok lagi bekerja dalam lingkungan ini.
3. 
Pastikan apa yang menjadi tujuan dalam hidupmu. Misalnya kamu ingin meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kamu menjadi guru. Ini berarti pekerjaanmu sangat menunjang tujuan dan cita-citamu. Tapi jika tujuanmu adalah membangun keluarga yang bahagia dan sehat, menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah mungkin lebih baik daripada bekerja setengah hari sebagai pegawai bank.
4. 
Bersiaplah untuk menjadi pengangguran untuk sementara waktu. Itu berarti tidak ada pemasukan tetap sampai kamu mendapat pekerjaan baru. Tapi meskipun kamu sudah ditawari pekerjaan baru di tempat lain, mungkin saja angka gajinya tak sebesar pekerjaanmu sekarang. Kamu tetap harus punya tabungan darurat untuk saat-saat seperti ini, Bela.
5. 
Jika sudah tidak betah di kantor, kamu akan cenderung buru-buru memutuskan ingin resign. Kamu hanya bisa melihat sisi negatif dari pekerjaanmu yang sekarang. Coba tarik nafas dulu dan lihat lagi apa tujuan jangka pendekmu dua tahun ke depan, misalnya menduduki posisi manajerial. Pikirkan lagi apakah mengundurkan diri dari perusahaanmu sekarang bisa menghambat tujuan tadi? Atau kamu ingin mengubah lagi tujuan jangka pendekmu?
6. 
Kamu bisa saja memutuskan untuk resign berdasarkan rasa takut yang menghantuimu. Rasa takut akan kegagalan, kesalahan, atau takut dengan tanggung jawab baru. Nah, jangan sampai gegabah dalam memutuskan. Kalau sudah berhasil mengenali rasa takutmu, pertimbangkan apakah kamu mampu mengatasinya dan apakah ketakutan yang sama tak akan muncu lagi ketika kamu sudah pindah kerja.
7. 
Perubahan bisa terasa mengejutkan, Bela. Apalagi kalau kamu kehilangan rutinitas harianmu pergi ke kantor lama. Pikirkan dengan baik langkahmu selanjutnya. Mau buka bisnis? Melamar di kantor lain? Menjadi ibu rumah tangga? Berikan waktu bagi dirimu sendiri untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengatur ulang prioritasmu.
Itu dia tujuh pertanyaan yang harus kamu jawab sebelum resign. Ingat, jangan berani-berani keluar tanpa berhasil menjawab semua pertanyaan di atas, ya. Bagaimana dengan pengalamanmu sebelum mengundurkan diri? Apakah kamu juga bertanya hal-hal serupa pada dirimu sendiri? Ceritakan di bagian komentar yuk, Bela.
