Seperti apa sih sifatmu ketika di kantor, Bela? Apakah kamu dikenal sebagai sosok yang sangat baik? Atau justru sering marah-marah? Jika teman-teman kerjamu menganggapmu orang yang baik, mungkin selama ini kamu selalu menawarkan atau memberikan bantuan bagi mereka. Mungkin juga kamu tak pernah marah atau menunjukkan sikap yang keras pada siapa pun. Kamu selalu menerima dengan lapang dada apa pun yang terjadi padamu. Nah, sejak kecil kita memang dididik seperti ini, supaya selalu mau membantu dan bersikap baik tanpa pandang bulu. Tapi mungkin ajaran tersebut berguna waktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sekarang, bersikap terlalu baik justru merugikan. Kalau tak percaya, coba baca dulu sembilan alasannya di bawah ini.
1. Pendapatmu tak didengar orang lain
nytlive.nytimes.com
Kalau kamu terlalu baik, orang-orang jadi meremehkanmu dan kamu tak dianggap serius. Akibatnya, setiap kali kamu memiliki pendapat, orang-orang hanya akan mengabaikannya begitu saja. Padahal, bisa jadi idemu ini sangat bagus.
2. Kamu bisa saja dimanfaatkan
sorryari.wordpress.com
Bela, kita tak bisa menyamaratakan semua orang akan menyambut baik niatmu. Bisa saja kebaikanmu dimanfaatkan dengan semena-mena oleh orang lain. Kamu pun jadi terlanjur susah untuk menolaknya.
3. Rugi tenaga dan waktu
Karena kamu sulit menolak, kamu akhirnya mendapat terlalu banyak beban pekerjaan. Bahkan kamu jadi harus membantu pekerjaan divisi lain yang sebenarnya bukan tanggung jawabmu. Kalau begini, kamu hanya akan kehilangan waktu berharga yang bisa kamu gunakan untuk pekerjaanmu sendiri.
4. Tidak dihormati dan dihargai
Bukan berarti kamu harus selalu galak supaya bisa dihormati, tapi kadang orang melihat kebaikanmu sebagai suatu bentuk kelemahan. Akibatnya, orang-orang di kantor cenderung menyepelekanmu. Ketika kamu sudah membantu pun teman-teman kerja jadi jarang mengucapkan terima kasih. Mereka menganggap bahwa sudah sewajarnya kamu menolong mereka. Gawat juga kan, kalau dibiarkan terus?
5. Ada yang curiga padamu
quotesgram.com
Ada beberapa orang yang sering berpikiran, "Wah, ini orang pasti ada maunya. Tak mungkin ia bisa selalu baik pada semua orang," dan menaruh kecurigaan padamu. Entah kamu dikira cari muka, ingin menyenangkan atasan, atau pura-pura baik. Padahal, kamu tak menyimpan maksud apa-apa.
6. Kehilangan kepercayaan diri
latimesblog.latimes.com
Lama-lama kamu akan merasa bahwa kemampuanmu hanya bisa diukur dari berapa banyak orang yang sudah kamu bantu. Kualitas pekerjaanmu selama ini jadi kamu kesampingkan dan kamu merasa pekerjaanmu saja tak cukup untuk memuaskan atasan.
7. Orang banyak berharap padamu
latimesblog.latimes.com
Sekalinya kamu sedikit jutek atau tak ramah di kantor, apalagi sampai menolak ketika diminta bantuan, orang-orang akan langsung menilai yang tidak-tidak tentangmu. Kan selama ini kamu selalu baik pada mereka, jadi sudah seharusnya kamu baik terus pada mereka.
8. Tak dilihat sebagai sosok pemimpin
popsugar.com
Seorang pemimpin harus memiliki sifat yang seimbang, baik dan juga tegas. Kalau sedang ada kesempatan untuk naik jabatan atau ketika sosok kepemimpinanmu dibutuhkan, orang-orang di kantor cenderung lebih memilih orang lain yang mengambil peran tersebut, bukan kamu. Alasannya pasti karena kamu kurang tegas.
9. Tak ada yang mau membantumu
Orang di kantor akan lebih mudah menolak ketika kamu minta bantuan mereka. Yang ada di pikiran mereka adalah, "Sudahlah, lain kali saja aku bantu. Toh dia juga tak akan marah kalau aku tak membantunya sekarang,". Nah, repot juga kan jadinya kalau kamu sedang banyak pekerjaan?
Setujukah kamu, Bela? Ternyata terlalu baik di kantor itu tak akan membantumu mengembangkan diri dan perusahaanmu, lho. Jadi mulai sekarang pertimbangkan lagi sifatmu itu dan jadilah sosok yang baik tapi juga memiliki wibawa.