Kantormu sedang menawarkan promosi untuk satu orang saja sementara ada beberapa kandidat yang dinilai kompeten untuk mendapatkan promosi tersebut. Salah satu kandidat, mengetahui bahwa ia adalah kandidat yang terlemah dari segi kemampuan atau prestasi kerja, mulai membangun sekutu yang berpengaruh dan mencari dukungan agar setiap ide atau program yang ia usulkan berhasil disetujui. Ia juga berusaha untuk mendekati atasan dan cenderung menyetujui segala perintah atasan, yang biasa dikenal dengan perilaku “asal bapak/ibu senang”. Ini adalah tanda-tanda kantormu sarat politik.
Dalam lingkungan kantor yang terbatas sumber dayanya, persaingan menjadi sangat ketat dan hal ini bisa mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan antar rekan kerja atau antara atasan dan bawahan. Bahkan dalam lingkungan kerja dengan sumber daya yang memadai pun politik kantor bisa terjadi. Ketika kepentingan satu orang berbenturan dengan kepentingan orang lain di kantor, secara alamiah mereka akan beradu kekuatan. Jadi sebenarnya politik kantor muncul secara alamiah dan tak bisa dihindari.
Biasanya politik kantor dimaknai secara negatif. Akibatnya, banyak yang memilih untuk tidak mau tahu atau tidak mau ambil pusing soal politik kantor. Padahal, politik kantor tak selalu berarti buruk. Bila dimainkan dengan cerdas dan sehat, politik kantor justru bisa menjadi salah satu sarana untuk mendorong kariermu. Mengembangkan karier tak bisa hanya dengan mengandalkan jaringan saja atau prestasi kerja saja. Kedua hal ini bersifat saling melengkapi. Tanpa prestasi kerja, jaringan yang kamu miliki hanya sebatas cari muka saja. Begitu juga tanpa jaringan, prestasi kerja yang kamu ukir tak akan memberi banyak pengaruh karena lemahnya chemistry kamu dengan orang-orang di kantor.
Untuk bermain politik dengan cerdas dan sehat, kamu perlu memahami betul-betul budaya, nilai dan struktur kekuasaan yang terbagi di kantormu sehingga kamu bisa menyesuaikan dan memposisikan diri kamu dengan tepat di panggung politik kantormu. Jangan sampai menghalalkan segala cara, tapi mainkanlah peranmu dengan baik. Misalnya dengan membangun jaringan dan hubungan baik dengan setiap orang di kantor meskipun ada orang-orang tertentu yang kurang disukai atau memilih senior tertentu untuk menjadi mentor supaya kamu bisa berkembang sesuai dengan potensimu dan nilai-nilai yang berlaku di kantor. Tentunya hal ini bermanfaat tak hanya bagi kamu, tapi juga bagi perusahaan dan teman-teman kerjamu.
Manusia memang secara naluriah terlatih untuk berkompetisi supaya bisa bertahan. Tapi ingat, be smart and kind, ya. Pastikan kamu tahu perbedaan mana yang bisa menyandung langkah orang lain dan mana yang bisa memantapkan langkah bersama sebagai satu perusahaan.