Dunia kerja bisa menjadi sebuah arena tempatmu berkembang atau justru tempat kamu tertekan. Memang tak semua orang beruntung dan bisa berkarya di lingkungan kerja yang ideal. Kamu sendiri bagaimana, Bela? Apakah lingkungan kerjamu kondusif dan mendukung produktivitas? Atau jangan-jangan situasi di kantormu sudah benar-benar negatif dan membuatmu tertekan? Misalnya, bullying oleh atasan dan rekan kerja, politik kantor yang terlalu parah, atau persaingan yang tidak sehat. Lalu apa yang bisa kamu lakukan kalau situasi di kantormu sudah mencapai siaga satu atau terlalu parah?
1. 
Ketika ada kejadian yang tidak mengenakkan di kantor, lebih baik kamu menyendiri dulu. Turunlah ke coffee shop atau kabur sebentar ke kamar mandi kalau kamu ingin menangis. Jika kamu memaksakan diri untuk kembali bekerja seperti biasa, kamu malah akan melakukan hal yang membuatmu menyesal nanti seperti marah-marah pada orang kantor yang tak tahu apa-apa dan tambah meledak-ledak.
2. 
Catat dengan baik apa yang barusan terjadi seperti waktu, saksi, dan kejadian supaya kamu tidak lupa. Saat ini mungkin kamu rasa akan bisa mengingatnya dengan baik. Tapi kalau suatu waktu nanti kamu harus menjelaskan duduk perkaranya, kamu mungkin sudah lupa detail-detail kejadian tersebut yang penting.
3. 
Daripada langsung mengadu pada manajer atau supervisor-mu, lebih baik kamu ceritakan dulu peristiwa yang terjadi pada orang-orang yang kamu percaya di kantor. Bisa jadi mentor, sahabat, atau teman satu divisimu. Kamu pun akan mendapatkan perspektif baru untuk melihat masalahnya. Siapa tahu mereka juga bisa membantumu.
4. 
Setetelah kamu tenang dan lebih lega, susun dulu kata-katamu sebelum bicara dengan manajer. Jangan menunggu terlalu lama supaya kamu tidak kelamaan menyimpan emosi. Kalau ternyata manajermu yang suka membuat masalah, kamu bisa menghadap bagian personalia atau atasan manajermu.
5. 
Ketika menghadapi situasi kantor yang mengancammu setiap hari, mudah bagimu untuk jadi paranoid dan negatif terus. Tapi ingatkan dirimu sendiri untuk tetap bersikap positif. Jangan biarkan suasana hatimu yang kacau memengaruhi kinerjamu.
6. 
Saat kamu berada di situasi yang menegangkan, jangan mudah untuk menarik urat. Tak usah bertingkah berlebihan atau menangis di kantor, lebih baik berusaha untuk menahan emosimu supaya orang lain tak salah sangka bahwa kamu pura-pura jadi korban. Kalau kamu mudah terbawa emosi, orang-orang akan jadi malas berurusan denganmu dan membantu kamu menyelesaikan masalah di kantor.
7. 
Setiap ada kejadian yang tidak mengenakkan di kantor seperti kamu di-bully, hindari untuk langsung menyalahkan keadaan atau orang lain. Siapa tahu ternyata selama ini kamu lah yang menjadi masalahnya. Kamu harus bisa berevaluasi pada diri sendiri dan lihat apa yang bisa kamu tingkatkan dari dirimu sendiri.
8. 
Nah, kalau situasinya memang sudah tak tertahankan lagi dan tak bisa diubah, berarti sudah saatnya kamu meninggalkan kantormu. Lingkungan kerjamu sudah tidak kondusif lagi dan kamu tidak bisa bekerja dengan nyaman. Mungkin memang awalnya sulit untuk meninggalkan pekerjaanmu, tapi kalau ini memang keputusan yang terbaik, kamu tetap harus memantapkan diri. Masih banyak kesempatan lain di luar sana, kok!
Kalau ini yang kamu alami saat ini, jangan cepat menyerah dan putus asa, Bela. Jadikan pengalaman ini sebagai titik pembelajaran dan pendewasaan supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan lupa untuk tersenyum, ya.
