Ketika melamar untuk suatu pekerjaan, berapa kali kamu mendengar syarat "Bisa bekerja di bawah tekanan"? Pasti kalimat ini sudah tidak asing lagi di telingamu. Tapi seperti apa sih, bisa bekerja di bawah tekanan itu? Apakah itu berarti kamu tak boleh menunjukkan emosi sama sekali? Memangnya tekanan seperti apa yang akan kamu hadapi di kantor? Nah, jangan anggap remeh kualifikasi ini, Bela. Beberapa orang memang masih belum menguasai cara terbaik menghadapi stres di kantor, akibatnya kinerja mereka jadi jauh menurun dan mereka jadi mudah emosi. Lalu bagaimana caranya menghadapi tekanan tanpa mengorbankan energi dan perasaanmu? Yuk, simak tujuh triknya berikut ini.
1. 
Ketika kamu sudah terlalu lama dan banyak memendam amarah, kamu perlu mengeluarkannya dengan cara yang sehat. Cobalah untuk menulis, menggambar, atau mendekorasi ulang kamarmu. Kamu juga bisa mencoba kegiatan yang belum pernah kamu lakukan seperti merangkai bunga atau membuat kue. Dengan berekspresi, kamu membuang segala emosi negatif lewat karya kreatifmu.
2. 
Saat kamu stres karena pekerjaan, apa pun yang kamu lakukan jadi tidak terasa menyenangkan lagi karena pikiranmu selalu terbawa ke urusan kantor tersebut. Daripada memaksakan diri untuk mencari jalan keluarnya sekarang, lebih baik kamu alihkan sejenak perhatianmu supaya emosimu tidak meluap-luap dan kamu melakukan sesuatu yang akan kamu sesali nanti. Menonton film, membaca buku, berolahraga, atau belanja bisa jadi pilihanmu.
3. 
Kadang menjauh dari lingkungan fisik kantormu saja sudah lumayan mengangkat bebanmu. Kalau sudah tak tertahankan lagi, mintalah izin untuk bekerja dari rumah satu hari. Katakan bahwa kamu sedang tidak dalam kondisi terbaikmu untuk bekerja di kantor dan kamu akan lebih produktif di rumah. Bosmu juga manusia, Bela. Ia akan memahami bahwa setiap karyawannya adalah manusia yang punya perasaan, bukan mesin yang bisa dipaksa tetap bekerja apa pun yang terjadi.
4. 
Tuangkan segala amarah, kekecewaan, kesedihan, dan kebingunganmu ke orang-orang yang kamu percaya di luar kantor. Jangan curhat ke teman-teman di kantor karena mereka akan melihat bahwa kamu orang yang kurang rasional dan mudah mengeluh. Kamu boleh minta pendapat mereka, tapi jangan membombardir mereka dengan keluh kesahmu, simpan hal tersebut untuk sahabat, keluarga, atau pasanganmu.
5. 
Ketika kamu dilanda stres berat, otakmu tak mungkin bisa bekerja dengan jernih dan tubuhmu akan tak akan terasa bugar. Maka cobalah untuk merilekskan tubuh dan pikiran dengan cara tidur siang, mandi, atau pijat. Bahkan menangis dan tertawa bisa membantumu menenangkan diri, lho. Dengan begitu, akan lebih mudah bagimu mengembalikan senyum dan semangatmu.
6. 
Mungkin kamu kira mainan hp akan membantumu mengalihkan perhatian dari masalahmu. Namun ada bahayanya, lho. Kalau ada e-mail yang masuk dari kantor atau atasan, kamu akan melihatnya dan teringat lagi dengan persoalanmu. Atau ketika kamu melihat post rekan-rekan kerjamu yang sedang menikmati hari libur mereka, sementara kamu sudah mengajukan cuti dari sebulan lalu dan sampai sekarang belum dikabulkan juga. Lebih baik matikan dulu semua gadget-mu dan ajak orang-orang rumah atau kost mengobrol.
7. 
Makanan dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhmu bisa memengaruhi tingkat stresmu, lho. Jadi upayakan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang bisa mengurangi stres seperti pisang, alpukat, sayuran hijau, teh, dan cokelat. Ketika stres, beberapa orang cenderung jadi banyak makan tapi ada juga yang malah tidak bisa makan sama sekali. Perhatikan reaksi tubuhmu terhadap stres dan meskipun sulit, paksa dirimu untuk menjaga pola makan yang sehat karena kalau kamu tidak menjaga kesehatan, kamu akan tambah pusing lagi nanti.
Dengan mempraktekkan cara-cara di atas, seberat apa pun masalahnya kamu bisa melaluinya dengan attitude yang positif. Nah, kalau begini kan bosmu jadi semakin percaya pada kemampuanmu menghadapi tekanan. Kamu bakal jadi orang kesayangannya deh, di kantor!
