Istilah 'Chaebol' sering kita kenali keberadaanya dalam film dan drama Korea. Chaebol sering dianggap sebagai istilah yang mewakili individu kaya raya, namun pemahaman ini sebenarnya kurang tepat.
Dalam Bahasa Korea, "Chaebol" (재벌) berasal dari dua karakter yang artinya adalah 'kaya' dan 'klan'. Istilahnya mengacu pada sekelompok perusahaan yang saling berhubungan dan biasanya didominasi oleh kelurga kaya raya.
Sekumpulan perusahaan di berbagai industri ini dipimpin oleh satu keluarga, dan anggota keluarganya biasanya menduduki posisi pimpinan.
Melansir dari NYTimes, perwakilan Chaebol paling populer di Korea Selatan yang mendunia adalah Hyundai, LG, Samsung, Lotte dan SK Group. Mereka merupakan konglomerat berskala besar yang paling berpengaruh di industrinya.
LG, misalnya, meluncurkan smartphone, televisi, komponen elektronik, bahan kimia, dan pupuk. Namun, LG juga membangun tim bisbol dan tim bola basket Korea sendiri. Hyundai, memproduksi mobil merk Hyundai dan Kia yang populer di Amerika Serikat dan negara lainnya, juga memproduksi lift, menyediakan layanan logistik, dan menjalankan hotel hingga pusat pembelanjaan.
Asal usul Chaebol yang berkuasa
Melansir dari Creatrip, konglomerat atau perusahaan menengah ke atas memenuhi kriteria sebagai Chaebol ketika pimpinannya berasal dari kalangan sendiri. Namun, bagaimana asal usul terbentuknya kaum Chaebol?
Kaum Chaebol lahir pasca Perang Korea. Setelah perangnya berakhir, para pejabat menyediakan bantuan dana dan pinjaman murah kepada para pengusaha yang mampu membangun kembali negara Ginseng tersebut.
Pemerintah juga melindungi industri dalam negeri dari persaingan negara asing untuk membantu mereka berkembang. Sehingga, sosok Chaebol yang berperan dalam kebangkitan Korea Selatan, lahir sebagai raksasa industri beberapa dekade setelahnya.
Seberapa akurat penggambaran mereka di TV? Mari kita simak apa artinya menjadi seorang Chaebol dan menggali kehidupan kelas elit di Korea.
Chaebol di drama Korea vs. Chaebol yang Sebenarnya
1. Apakah sesungguhnya ada perempuan yang merupakan Chaebol?
Drama Korea terbaru banyak yang menampilkan sosok perempuan Chaebol, dibandingkan drama-drama lawas. Salah satunya adalah Cheon Seo Jin yang meneruskan konglomerat Cheong-A Group dalam drama Penthouse. Namun, sebenarnya apakah ada banyak perempuan Chaebol di Korea?
Jumlahnya sebenarnya tidak banyak, namun kini terus bertambah. Jumlah perempuan yang menempati posisi pimpinan di perusahaan semakin meningkat, seperti Presiden Hotel Shilla; Lee Boo Jin, Ketua Shinsegae Group; Lee Myung Hee, dan Wakil Ketua Orion; Lee Hwang Kyung.
2. Bagaimana penampilan seorang Chaebol yang sebenarnya?
Paras perempuan Chaebol di drama-drama Korea selalu terlihat menarik perhatian. Park Joon Geum salah satunya, yang melakoni Moon Boon Hong dalam drama Secret Garden, menarik perhatian dengan busana mewahnya sebagai istri seorang Chaebol. Dirinya bahkan terlihat mengenakan mantel senilai 100 juta won dalam drama!
Namun, pada kenyataannya, kalangan Chaebol dikenal lebih memilih untuk tidak menonjolkan diri mereka. Mereka cenderung berpatokan pada gaya dan merek sesuai preferensi masing-masing.
3. Seberapa penting peran pendidikan dalam keluarga Chaebol?
Sekumpulan drama yang menampilkan sosok Chaebol, seperti Sky Castle dan Penthouse, menunjukkan pentingnya peran pendidikan dalam sebuah keluarga. Orangtua sangat ambisus terhadap kemampuan anak-anaknya di sekolah dan berharap mereka mampu mencapai yang terbaik, di antara siswa lain.
Seperti kumpulan orangtua dalam drama Penthouse, yang berharap bahwa anak-anaknya bisa masuk ke universitas terbaik di Seoul yaitu Seoul National University (SNU).
Nyatanya, generasi ketiga Chaebol telah menetapkan studi sarjana dan pascasarjana di luar negeri sebagai standar kualifikasi yang harus dimiliki penerusnya. Tanpa kualifikasi yang tepat dari universitas bergengsi, maka sulit untuk menetukan penerus pimpinan dan manajemen. Maka, bagi anak-anak yang berasal dari keluarga Chaebol, pendidikan telah diprioritaskan sejak dini.
4. Apakah di kehidupan nyata ada Chaebol yang bersifat 'antagonis'?
Drama Korea sering menampilkan sosok Chaebol sebagai pemeran antagonis. Kebanyakan dari mereka digambarkan sebagai karakter yang bertransormasi menjadi lebih baik setelah mengalami konflik.
Penggambaran stigma Chaebol tersebut membuat kita yang menontonnya menganggap mereka bercitra buruk. Terlepas dari stigma Chaebol yang buruk, banyak juga kaum Chaebol yang memiliki citra positif. Ada yang secara sukarela memberi sumbangan bagi organisasi-organisasi tertentu.
5. Apakah keberadaan 'kartu hitam' nyata?
Drama dan film Korea sering menyuguhkan keberadaan 'Kartu Hitam', yang merupakan simbol kekayaan dan kekuasaan di masyarakat kapitalis pada abad ke-21. 'Kartu Hitam' ini ternyata mewakili sebuah kartu kredit yang hanya bisa dipakai kalangan tertentu, mengingat tingginya biaya tahunan, pengeluaran tak terbatas, serta syarat pemegangnya.
Kartu hitam yang paling populer di Korea Selatan adalah The Black yang dikeluarkan Hyundai. Dengan biaya tahunan sebesar 2,5 juta won (atau setara 30 juta rupiah), kartu kredit ini disebut sebagai yang termahal di Korea dan hanya dirilis untuk beberapa kalangan. Pihak yang menentukan izin pemegangnya terdiri dari 8 orang, termasuk Wakil Ketua Kartu Hyundai, Chung Tae Young.
Pemegang kartu kredit tersebut diberikan fasilitas yang berlimpah. Mulai dari voucher belanja untuk merek-merek ternama dan mewah, serta voucher hotel berbintang. Layanan upgrade tiket pesawat, layanan concierge untuk menyusun rencana perjalanan di luar negeri, hingga potongan harga di beberapa mitra lapangan golf juga diberikan sebagai fasilitas.
The Black diluncurkan bagi kalangan yang paling kaya, dan dikeluarkan bagi pelanggan yang memiliki pengeluaran setidaknya 10 juta won per bulan, atau sekitar Rp120 juta.
6. Siapa Chaebol Korea yang paling berpengaruh?
Lee Jae Yong
Lee Jae Yong, wakil ketua Samsung Electronics dan presiden Samsung Group, merupakan salah satu Chaebol paling berpengaruh di Korea Selatan. Samsung adalah perusahaan multinasional terbesar di Korea Selatan yang menempati urutan pertama dalam segi total capital pada tahun 2021. Perusahaan ini termasuk yang paling unggul di bidang ekonomi, masyarakat, politik, dan budaya Korea.
Lee Boo Jin
Lee Boo Jin merupakan CEO Hotel Shilla, dan adik perempuan Lee Jae Yong. Ia bergabung dengan Samsung Group pada tahun 1995 dan pada tahun 2010, dirinya menjadi CEO pertama pertama di Samsung Group.
Lee Boo Jin sempat menuai kontroversi ketika menikahi mantan suaminya yang sekarang, Im Woo Jae, karena merupakan karyawan Samsung C&T yang bukan berasal dari keluarga Chaebol.
Im Se Ryung
Im Se Ryung merupakan wakil ketua Daesang Group, sekaligus mantan istri dari wakil ketua Samsung Group, Lee Jae Yong. Dirinya telah menjalani hubungan dengan aktor Squid Game, Lee Jung Jae, sejak tahun 2015.
Chung Eui Sun
Chung Eui Sun meneruskan posisi pimpinan ayahnya pada tahun 2020, dan menjadi ketua kedua Hyundai Motor Group. Ia merupakan pemilik Jeonbuk Hyundai Motors dan KIA Tigers. Sejak tahun 2005, ia juga menjabat sebagai presiden Asosiasi Olahraga Memanah Korea dan Federasi Olahraga Memanah Asia.
Chey Tae Won
Chey Tae Won merupakan ketua SK Group dan ketua Chamber of Commerce and Industry di Korea. Ia juga menjabat sebagai presiden Asosiasi Bola Tangan di Korea, sekaligus termasuk yang paling muda di antara para pemimpin perusahaan besar di Korea.
Lee Myung Hee
Lee Myung Hee merupakan ketua Shinsegae Group, sejak mengundurkan diri dari Samsung pada tahun 1997. Dirinya telah mengembangkan perusahaan Shinsegae Group sebagai salah satu perusahaan retail terbesar di Korea.
Jo Suae
Jo Suae pernah bekerja sebagai penyiar di stasiun JTBC pada 2016. Dua tahun kemudian, dirinya mengumumkan pernikahannya dengan Park Seo Won, CEO Majalah Doosan, sehingga meninggalkan JTBC.
Itulah fakta seputar kaum Chaebol yang kamu kenali melalui drama dan film Korea, Bela. Ternyata tidak sedikit, lho, jumlah perempuan yang menjadi pimpinan Chaebol di Korea Selatan!