Seorang kandidat biasanya harus menunggu kabar hasil wawancara, setelah selesai wawancara dengan user/ manager. Mereka biasanya sudah tak sabar menanti kabarnya setelah wawancara.
Melansir dari The Muse, para kandidat disarankan untuk menanyakan kabar kelanjutan wawancara setelah selesai wawancara. Pertanyaan follow-up ini tidak hanya memberikan suatu kejelasan bagi para kandidat, namun juga menunjukkan ketertarikan mereka untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Ini merupakan nilai tambah dari seorang calon kandidat. Namun, menulis email follow up juga sebaiknya tidak sembarangan. Ada berbagai cara yang kamu bisa ikuti untuk menulis email follow up wawancara kerja yang baik dan benar. Mari kita simak caranya berikut ini, yuk!
Mulai dengan ucapan "terima kasih"
Setelah selesai wawancara, kamu bisa mulai menulis email yang berisi ucapan terima kasih karena telah diberi kesempatan wawancara. Lalu tegaskan kembali minatmu pada pekerjaan tersebut. Namun, ketika menulis email ini, hindari mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana hasil wawacancaranya.
Iza Montalvo, selaku pelatih karier di bidang jurnalisme, media, dan politik, menyatakan bahwa follow up interview sebaiknya dilakukan untuk menunjukkan minat, apresiasi, dan meningkatkan nilai tambah seorang kandidat. Inisiatif ini membuat seorang kandidat lebih menonjol dibandingkan yang lainnya.
Beri jangka waktu yang tepat
Setelah selesai wawancara dan mengirimkan email berisi ucapan terima kasih, kamu mungkin ingin kembali mengirim email untuk bertanya mengenai hasil wawancramu. Kamu ingin bertanya kapan kamu bisa menerima kabar mengenai hasil wawancaranya.
Kamu bisa mulai dengan menulis email yang sopan dan profesional. Beri waktu selama lima hari untuk menerima balasan emailnya. Jika dalam lima hari kamu belum menerima balasan, kamu bisa kembali mengirimkan email untuk menanyakan kabar.
Perhatikan gaya bahasamu
Sama seperti ketika berkomunikasi secara verbal, kamu juga perlu memerhatikan gaya bahasa sebelum mengirim email ke pihak perusahaan. Kamu juga harus menyampaikan email dengan nada yang tepat ketika berkomunikasi secara non-verbal.
Perhatikan gaya bicara manajer perusahaan ketika sedang wawancara, apakah mereka bersikap sangat formal atau kurang formal? Jika gaya bicara mereka sangat formal, maka sebaiknya kamu mengirimkan email dengan gaya bahasa yang formal pula.
"Tujuan utamanya adalah untuk meninggalkan kesan yang baik," kata Iza Montalvo. Gaya bahasamu harus menunjukkan bahwa kamu merupakan seseorang yang percaya diri, otentik, dan memiliki kepribadian yang baik.
Hindari menggunakan gaya bahasa yang kurang sopan atau emoji yang berlebihan.
Periksa tata bahasa penulisan dan ejaan
Sebelum mengirimkan email follow up ke pihak perusahaan, sebaiknya periksa kembali emailnya untuk melihat apakah ada kesalahan ketik atau tata bahasa yang kurang tepat.
Kesalahan sederhana dari sebuah email dapat menunjukkan kesan pertama yang buruk, karena kamu dianggap tidak terlalu memperhatikan sesuatu yang kamu kerjakan.
Jadi, luangkan waktu untuk membaca emailmu kembali sebelum kamu mengirimnya. Atau kamu juga bisa meminta seorang teman untuk membacanya untukmu.
Itulah empat cara follow up interview kerja yang wajib kamu ikuti, ketika menulis follow up email kepada pewawancara, Bela. Bagi Bela yang sekarang sedang cari kerja, semoga sukses selalu, ya!