Siapa yang pernah mendengar pernyataan kalau mengisi daya ponsel semalaman bisa membuat ponsel rusak? Kamu salah satunya? Jika kamu masih percaya, tandanya kamu masih termakan mitos.
Nggak cuma soal baterai ponsel yang bisa kembung jika kita isi daya semalaman, enam mitos lainnya seputar ponsel ini mungkin masih saja kamu percaya hingga hari ini. Apa saja ya? Simak yuk!
1. QHD adalah 2K
Pertama, menjadi salah satu yang paling banyak dianggap orang benar padahal kenyataannya salah. Terdapat kesalahpahaman umum tentang resolusi layar ponsel, khususnya “2K”. Banyak yang berpikir jika 2K adalah 2,560 x 1,440. Nyatanya, 2K sebenarnya adalah standar DCI untuk resolusi 2,048 x 1,080.
Tidak sampai situ saja, 2K juga kerap dianggap punya kualitas yang sama dengan QHD. QHD sejatinya memiliki 3,686,400 piksel sementara 2K hanya memiliki 2,211,840 piksel. Artinya, 2K punya 40 persen piksel lebih sedikit daripada QHD.
2. USB-C lebih cepat dari Micro-USB
Dengan USB-C menjadi konektor yang jauh lebih baru dari Micro-USB, sering diasumsikan bahwa itu memiliki kecepatan transfer yang lebih cepat. Faktanya, asumsi itu tidak selalu benar. Ada banyak ponsel yang meski telah dibekali dengan USB-C, masih menggunakan protokol USB 2.0 alih-alih USB 3.0.
USB 2.0 sendiri merupakan standar protokol lama dengan kecepatan transfer hanya 480Mbps, sedangkan USB 3.0 bisa mencapai 5Gbps. Sebagai contoh, ASUS Zenfone 6 dan Realme X2 Pro, menjadi dua ponsel flagship baru di 2019 yang telah menggunakan USB-C namun di kecepatan USB 2.0.
3. Lebih banyak RAM = ponsel lebih cepat
RAM adalah memori jangka pendek untuk chipset pada ponsel. Tugas utama RAM adalah untuk menyimpan data di penyimpanan super cepat, untuk menghasilkan pengalaman multitasking yang lebih baik. Jumlah RAM yang lebih besar memungkinkan ponsel untuk bisa beralih di antara lebih banyak aplikasi tanpa harus memuat data dari awal.
Artinya, lebih banyak RAM bukan berarti lebih cepat, melainkan lebih ke mampu menangani lebih banyak aplikasi dalam satu waktu. Karenanya, membeli ponsel dengan chipset yang lebih cepat, lebih penting daripada yang punya kapasitas RAM besar.
4. Ponsel dengan rating IP sepenuhnya tahan air
Rating Ingress Protection atau IP menjadi salah satu fitur unggulan yang kerap dibawa ponsel mahal untuk menandakan bahwa ponsel tersebut tahan air dan debu. Sering kali disalahartikan, kata “tahan” di sini bersifat sementara dan bukan permanen. Artinya, ponsel dengan rating IP tidak sepenuhnya tahan air atau debu.
Contohnya, rating IP68 memiliki arti jika perangkat memiliki proteksi atau level ketahanan terhadap air selama 30 menit di kedalaman 1,5 meter. Plus, tingkat ketahanan ini hanya berlaku untuk air bersih, bukan air laut yang bisa mempercepat proses korosi karena kandungan garam di dalamnya.
5. Megapiksel yang besar berarti hasil foto yang baik
Banyak pengguna yang berpikir jika ponsel dengan kamera ber-megapiksel besar dapat menghasilkan foto yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan ponsel yang memiliki megapiksel kecil. Faktanya, opini ini tidak sepenuhnya benar.
Terdapat pixel-binning, proses di mana gambar di resolusi penuh (empat piksel), digabungkan menjadi satu untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam, memiliki dynamic range yang lebih luas dan warna yang lebih akurat. Jadi, ponsel dengan kamera puluhan (48MP/64MP) atau ratusan (108MP) megapiksel, kenyataannya hanya memiliki “kekuatan asli” di 12MP, 16MP atau 27MP saja.
6. Charge semalaman dapat merusak ponsel
Ponsel disebut sebagai “perangkat pintar” karena banyak alasan. Salah satu di antaranya adalah ponsel tahu kapan harus berhenti mengisi daya – alias akan berhenti secara otomatis apabila daya baterainya sudah penuh.
Jadi, selama charger yang digunakan adalah asli atau bawaan, maka baterai ponsel tidak akan rusak meski diisi daya semalaman. Akan tetapi, perlu diingat bahwa baterai ponsel memiliki usia – yang artinya, tidak ada yang bisa bertahan selamanya. Namun tetap, mengisi daya baterai semalaman tidak akan merusak baterai ponsel sama sekali.
7. 4G memakan lebih banyak data ketimbang 3G
Salah satu kepercayaan populer yang salah tentang smartphone adalah 4G memakan lebih banyak kuota atau data ketimbang 3G. Tentu, 4G menyediakan koneksi yang lebih cepat dari 3G namun dalam kasus ini, “data” mengacu pada jumlah informasi yang datang dari internet ke ponsel pengguna.
Jadi, jika pengguna mengunduh gambar 2MB menggunakan koneksi 4G, butuh waktu yang lebih sedikit ketimbang menggunakan koneksi 3G – namun jumlah data yang “dimakan” tetaplah sama. Hal yang sama juga akan berlaku untuk koneksi 5G, yang lebih cepat dari 4G dan 3G.
Bagaimana Bela, mitos mana nih yang masih kamu percaya sampai saat ini?
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Mengecas Semalaman Bisa Merusak HP? Ini Jawabannya"