Semakin meningkatnya kebutuhan menjadikan penghasilan rutin kamu tidak cukup untuk membayar tagihan bulanan dan menunjang gaya hidup. Belum lagi kalau kamu ingin piknik dan cuti sesekali. Ditambah adik-adik dan keponakan yang gemar minta uang jajan dan oleh-oleh kalau ketemu. Makanya kamu butuh pekerjaan sampingan. Entah itu menjadi freelancer atau membuka bisnis dengan rekan. Tapi jangan sampai pekerjaan di kantor jadi terlantar, Bela. Atur strategi dengan cara ini, biar dua-duanya lancar dan barokah.
Jangan sampai kamu merasa bersalah atau merasa mengkhianati pekerjaan kantoranmu, Bela. Kamu memang ingin mengembangkan diri dan karier. Kebutuhan hidup yang tinggi juga mendesakmu untuk melakukan pekerjaan sampingan. Jadi tidak ada yang salah dengan melakukan pekerjaan kedua tersebut.
Jangan sampai kamu menjalankan bisnis atau pekerjaan sampinganmu ini dengan menggunakan sumber daya kantor. Menggunakan komputer dan sambungan internet dari kantor untuk urusan bisnis pribadimu sudah merupakan pelanggaran etika. Apalagi kalau hal ini sampai membuatmu tidak bisa menyelesaikan tugas kantor tepat waktu. Maka tidak salah jika suatu ketika atasan atau temanmu marah.
Pekerjaan utama di kantor bisa juga memberikan keuntungan untuk pekerjaan sampinganmu, loh. Misalnya dengan banyaknya koneksi yang kamu miliki dan keterampilan yang kamu pelajari selama bekerja di perusahaan. Manfaatkan modal yang sudah ada ini untuk menjalankan bisnismu, Bela.
Jam istirahat dan waktu luang setelah pekerjaanmu tuntas perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tapi tetap dengan prinsip tidak boleh menggunakan fasilitas kantor, ya. Misalnya dengan posting produk-produk terbaru atau promosi di social media seperti Instagram dan Facebook. Atau dengan membalas pertanyaan-pertanyaan dari klien dan customer. Kamu boleh saja memberitahu teman sekantor atau seruangan bahwa kamu memiliki bisnis sampingan. Berjualan baju secara online misalnya. Tapi jangan sampai kamu memaksa mereka untuk membeli. Jangan juga keliling kantor untuk menawarkan produkmu ketika mereka sedang sibuk bekerja.
Apa bisnismu di luar kantor sama sekali bukan urusan bosmu, Bela. Malah kalau kamu sampai cerita, bosmu bisa menuding kamu tidak maksimal dalam bekerja karena bisnis tersebut.