Kita sering diberitahu bahwa untuk memiliki hidup bahagia, maka harus ada keseimbangan antara pekerjaan dan bersenang-senang. Belakangan pun muncul jargon-jargon yang intinya kerja sambil bersenang-senang, sehingga pekerjaan terasa lebih menyenangkan. Banyak juga yang melakukan pekerjaan sambil mengurus rumah tangga, dengan harapan semua urusannya terselesaikan.
Tapi, apakah memang demikian? Seorang peneliti manajemen kerja, David Burkus, membuktikan dalam penelitiannya bahwa hidup akan lebih seimbang dan nyaman tatkala dunia kerja dan urusan lainnya dipisahkan. Waktunya kerja ya kerja, tidak boleh dicampur aduk dengan urusan bersenang-senang, kencan, keluarga, dan sebagainya. Mau tahu kenapa?
Ketika pekerjaan dilakukan bersamaan dengan bersenang-senang, maka hasilnya tidak akan maksimal. Menurut David Burkus, tidak ada pekerjaan yang benar-benar selesai ketika dilakukan sambil bersenang-senang. Begitu juga sebaliknya, tidak bisa 100% senang ketika dilakukan sambil bekerja. Pada akhirnya, dibutuhkan waktu yang digunakan total hanya untuk bekerja.
Gagasan multitasking selama ini dianggap sebagai solusi agar pekerjaan berjalan lebih cepat. Tapi ketika pekerjaan dicampur dengan aktivitas lainnya, maka waktu penyelesainnya bisa lebih lama. Misalnya kalau kamu bekerja sambil nongkrong di kafe dengan teman-teman kantor, maka bisa jadi kamu masih butuh waktu untuk melanjutkan pekerjaan itu sepulang dari kafe atau keesokan harinya.
Bayangkan kalau kamu menerapkan prinsip 'kerja sambil liburan'. Maka akhir pekan dan kegiatan liburan yang seharusnya menyenangkan malah membuat pikiranmu terpecah belah. Kamu masih harus memikirkan pekerjaan yang belum selesai. Bukannya menjadi senang, stress malah meningkat.
Setiap pekerjaan yang kamu lakukan tentunya membutuhkan konsentrasi. Dan untuk berkonsentrasi ini, pekerjaan harus dilakukan dengan fokus penuh. Bahkan kalaupun profesimu adalah fotografer landscape atau travel blogger, kamu tetap membutuhkan waktu untuk benar-benar bekerja, dan benar-benar liburan tanpa tuntutan pekerjaan apapun.
Sebagian orang mengira bekerja tanpa peraturan waktu yang jelas membuatnya lebih leluasa mengatur waktu. Tapi banyak juga yang akhirnya bermasalah dalam mengatur waktu sehari-harinya, karena tidak ada pengaturan jam yang jelas antara jam kerja dan jam untuk urusan lainnya. Bisa-bisa nanti kamu malah mengorbankan waktu untuk keluarga dan sahabat, demi menyelesaikan pekerjaan.
Bekerja memang harus menyenangkan, Bela. Tapi tetap dibutuhkan pemisahan antara waktu kerja dengan waktu untuk urusan pribadi, sehingga semuanya berjalan harmonis.