Bela, bullying rupanya bisa terjadi di mana saja, termasuk di kantormu. Pernah memiliki teman yang hobinya menghina terus-terusan? Baginya, selalu ada celah untuk merendahkanmu di depan orang lain. Awalnya terkesan lucu dan hanya untuk bercanda, tapi lama-kelamaan kamu jengah juga dan tidak nyaman. Apalagi kalau bullying sudah mengganggu pekerjaanmu, misalnya mereka selalu meyalahkan hasil kerjamu, menyebarkan fitnah, atau mengatakan bahwa kamu membuat pekerjaan terhambat. Untuk mengatasinya, kamu harus bersikap begini, Bela.
Selalu sadari bahwa bullying disebabkan adanya kesalahan berpikir pada orang lain, bukan pada dirimu. Jadi tetaplah pada pendirian bahwa kamu bukan orang yang salah, hanya saja sering diperlakukan dengan tidak baik.
Mintalah pendampingan dari sahabat atau psikolog jika kamu sudah sangat stres dengan bullying di kantor. Jangan ragu untuk curhat pada orang yang kamu percaya. Memendam masalah ini sendirian malah akan membuatmu depresi. Sediakan waktu untuk memulihkan kesehatan mentalmu dan lakukan kegiatan-kegiatan yang membuatmu senang.
Pelaku bullying akan terus melakukannya kalau kamu hanya bisa pasrah, tidak tegas, dan tidak melawan. Segera ambil sikap mulai sekarang. Kamu harus berani membalas perkataan mereka, apakah itu dalam hal candaan atau masalah pekerjaan.
Kalau dalam konteks bercanda, kamu masih boleh membiarkan mereka berkata-kata yang merendahkan atau olok-olok. Tapi bukan berarti kamu diam saja. Jangan ragu untuk membalas perkataan mereka saat mereka mulai menghinamu, tapi tetap dalam koridor bercanda.
Kenali waktu-waktu kamu mengalami bullying di kantor. Apakah saat orang-orang sedang bercanda, ataukah saat ada hal tertentu yang terjadi. Dengan menandai waktu ini, kamu bisa mempersiapkan diri kalau mereka mulai mengintimidasi dan mengolok-olok lagi.
Sebelum melakukan konfrontasi dengannya, kamu terlebih dahulu harus mencatat kesalahan apa saja yang mereka perbuat dan bagaimana perlakuannya selama ini. Siapa tahu, suatu hari nanti kamu membutuhkan bukti yang kuat untuk mempertahankan argumen kamu.
Wanita memang sensitif, tapi jangan sampai kamu menangis saat mengalami bullying. Kalaupun kamu menangis, jangan perlihatkan itu di depan siapapun. Tenangkan dirimu di kamar kecil, lalu kembalilah ruanganmu dengan kepala tegap. Jika orang itu menimbulkan masalah lagi, kamu harus melawannya. Katakan bahwa dia sudah kelewatan dan sudah banyak melakukan kesalahan. Sebutkan semua sikap tidak baiknya yang sudah kamu catat.
Bela, meskipun posisimu di perusahaan hanya karyawan biasa, bukan berarti kamu tidak memiliki power. Setidaknya kamu harus memiliki kekuatan mental dan kemampuan berbicara yang baik untuk melawan perlakuan tidak baik dari orang lain. Kamu tidak boleh bersikap sungkan untuk menegur orang lain.
Konfrontasi dan sikap tegasmu mungkin akan mengejutkan beberapa orang. Bahkan, mungkin itu akan menimbulkan masalah baru dengan orang yang biasanya bersikap semena-mena denganmu. Bisa jadi kamu akan digunjingkan oleh karyawan lain. Tapi kamu harus tetap bersikap santai dan biasa saja. Anggap konfrontasi kemarin sebagai hal yang wajar terjadi. Jangan bersikap canggung. Jalanilah hari-hari seperti biasanya, tentunya dengan sikap yang lebih tegas dan berani.
Intinya, tetap tenang dan smart saat menghadapi bullying ya, Bela.
