Kini, dunia digital mulai memasuki era kolaborasi. Sebagai provider layanan internet yang sudah akrab dengan karya musik, IM3 menghadirkan sebuah program bertajuk Collabonation yang mewadahi sederet musisi lokal untuk berkarya dan bekerja sama.
"Sebenarnya kita mulai sebelum pandemi, ya. Cuma kita momentum terbesarnya itu kita dapatkan saat pandemi. Karena kita waktu itu mikir IM3 nggak boleh berhenti. Akhirnya, ya, dengan semua keterbatasan, cara yang paling mudah adalah berkolaborasi. Dan karena IM3 memang pengen jadi enabler, gitu, ya, buat siapapun yang nggak bisa melakukan di luar, tapi ketika di IM3 bisa dilakukan. Contohnya Nadin yang kolaborasi Mas Yudi Artha, Sal Priadi, dan Kunto Aji bikin karya teater," kata Fahroni Arifin, SVP - Head of Brand Management and Strategy IM3, dalam gelaran Indonesia Millenial And Gen Z Summit pada sesi Connecting Indonesia's Youth Through Spirit of Collaboration di panggung Talent Trifecta.
Libatkan penuh para musisi
Tak sekadar memberi ruang berekspresi, Collabonation juga melibatkan penuh para musisi yang terlibat dalam penciptaan karyanya, nih, Bela! Bahkan, karya yang sudah jadi sebisa mungkin tidak melewati proses revisi.
"Diskusi itu sudah dilakukan sejak awal sehingga mereka ikut berkontribusi juga, bukan cuma sekadar di-brief besok syuting tanggal sekian, bikin lagu tanggal sekian. Semua ide ditulis di situ dan sejauh ini kita bisa menjaga untuk tidak merevisi karya apa pun. Semua lagu yang dibuat para musisi itu tidak ada revisi dari brand, tidak ada titipan kata-kata atau kalimat tertentu. Kita hanya melemparkan tema, silakan mau bikin apa, dan itu yang terjadi dengan yang terbaru kemarin, 'Menjadi Indonesia'," imbuh Fahroni.
Kesempatan kolaborasi lintas generasi
"Menjadi Indonesia" adalah sebuah lagu terbaru buah kolaborasi Kunto Aji, Iwa K, Kill The DJ, dan Tuan Tigabelas. Iga Massardi, vokalis Barasuara yang menjadi produser untuk lagu ini, sempat mengaku kebingungan karena harus menyatukan karya yang ditulis empat musisi tersebut. Namun, ia tak merasakan kesulitan berarti meski harus berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda generasi dengannya.
Solois Nadin Amizah yang turut hadir dalam sesi ini juga merasakan benefit kolaborasi lintas generasi yang ditawarkan oleh Collabonation. Di usianya sekarang, pelajaran yang didapatkannya dari musisi-musisi senior adalah sebuah kesempatan yang begitu berharga.
"Justru aku banyak ngambil ilmu, sih. Pada saat itu juga pertama kali aku kenal sama tim Barasuara langsung. Kan selama ini cuma lihat di panggung, sosial media, tapi nggak pernah ketemu. Saat ketemu, aku lihat cara kerja mereka, terus aku ngerasa kayak bukan cuma karena umur, tapi salah satu hal yang menyenangkan dari Collabonation ini aku bisa bekerja sama dengan musisi-musisi yang udah senior. Walaupun Mas Kunto selalu bilang nggak ada senior-junior di musik," ujarnya.
Tips kolaborasi
Sebagai "Bapak Collabonation", Fahroni turut membeberkan tips di balik kolaborasi yang selama ini diterapkan oleh Collabonation. Ternyata, kuncinya sederhana banget, nih, Bela!
"Ketika kolaborasi untuk bikin sebuah campaign atau sebuah karya, yang pertama dikedepankan respect-nya dulu," tegas Fahroni.
Apakah kamu juga punya proyek kolaborasi, Bela? Supaya efektif, coba tips kolaborasi dari Collabonation ini, yuk!