Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

3 Cara Kuliah di Luar Negeri, Banyak Jalan Menuju Roma!

Asah sifat mandiri dan toleransi

Zikra Mulia Irawati

Kuliah di luar negeri merupakan impian banyak orang. Tinggal di negeri orang akan melatih sifat mandiri seseorang. Selain itu, kita bisa belajar menghargai perbedaan karena berkenalan dengan mahasiswa lain dari berbagai negara.

Jalan untuk menimba ilmu di luar negeri pun tak sebatas mendaftar program kuliah reguler, lho! Berikut Popbela beberkan cara kuliah di luar negeri yang bisa kamu pilih sesuai dengan tujuanmu.

1. Kuliah reguler

Pexels.com/Ivan Samkov

Kuliah reguler adalah jalur yang paling umum diambil ketika seseorang ingin kuliah di luar negeri. Pasalnya, ada disiplin ilmu yang belum dipelajari secara komprehensif di Indonesia. Selain itu, universitas-universitas terbaik di dunia memang tersebar di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jepang, dan lain-lain. 

Menariknya, pemerintah Indonesia mengadakan program LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) untuk program S-2 dan S-3. Putra-putri terbaik bangsa bisa kuliah di luar negeri secara gratis dan kembali ke Tanah Air untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat. Jika kamu ingin belajar di negara orang dari jenjang S-1, ada banyak beasiswa swasta yang bisa jadi alternatif, lho!

Karena menjalani masa studi reguler, artinya kamu perlu membuat persiapan finansial yang cukup matang jika ingin menempuh cara ini. Biaya hidup di luar negeri di luar negeri lebih mahal daripada di Indonesia. Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan jumlah tabungan, rencana mencari pekerjaan paruh waktu, atau mendaftar beasiswa agar bisa bertahan hidup. 

2. Pertukaran pelajar

Pexels.com/Keira Burton

Baru tertarik kuliah di luar negeri di tengah-tengah masa studi S-1? Ikut program pertukaran alias student exchange bisa jadi pilihan yang bagus untukmu. Mulailah mendatangi pusat informasi akademik kampus untuk mencari tahu lebih banyak soal universitas yang bekerja sama, persyaratan, hingga tanggal pendaftarannya.

Pertukaran pelajar biasanya berlangsung selama satu semester. Selama periode tersebut, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk mengenal budaya negara lain, memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga asli negara tersebut, dan mendapat kenalan baru.

Beberapa syarat yang biasa diajukan untuk mengikuti pertukaran pelajar antara lain surat persetujuan dari universitas asal dan universitas tujuan, asuransi kesehatan, hasil tes kecakapan bahasa, visa, dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di angka tertentu. Hal yang paling penting, kamu juga harus stabil secara finansial.

3. Summer school

Pexels.com/Karolina Kaboompics

Summer school merupakan program yang cocok untuk memperkenalkan kehidupan perkuliahan di sebuah kampus kepada calon mahasiswa. Sesuai namanya, kegiatan ini dilakukan selama musim panas, ketika para mahasiswa program reguler sedang menikmati masa liburan.

Periode pelaksanaan summer school pun lebih singkat dibandingkan dengan pertukaran pelajar, yaitu berkisar 1 sampai 8 pekan saja. Selain belajar, peserta summer school akan didorong untuk berani bersosialisasi dan berkenalan dengan orang baru. Jika kamu masih bimbang tentang memilih jurusan kuliah, mengikuti program ini bisa jadi membantu karena kamu akan diajak mengeksplor berbagai bidang. Seru banget, kan?

Jadi, cara kuliah di luar negeri manakah yang akan kamu pilih, Bela?

IDN Channels

Latest from Working Life