Generasi muda sangat antusias dengan hadirnya teknologi. Kemajuan teknologi yang semua serba praktis memang memudahkan beraktivitas. Ditambah lagi dengan munculnya aplikasi percakapan dan media sosial yang membantu pekerjaan dan pergaulan.
Namun menurut penelitian, kamu sering merasa terisolasi dan kesepian yang berdampak berbahaya. Kalau kamu penasaran apa penyebabnya, kamu wajib baca artikel ini.
1. Kerja remote bisa meningkatkan isolasi diri
Majunya teknologi memang membuat bertambahnya profesi yang semakin beragam. Ingat kan kalau dulu kita nggak mengenal adanya profesi Social Media Manager? Kini profesi itu justru dicari-cari, positifnya generasi muda diberikan satu kemudahan untuk berkarier, salah satunya adalah bisa kerja di mana saja tanpa ke kantor. Tinggal update status yang berkaitan dengan jobdesk, kamu bisa kerja tanpa harus berada di kantor. Komunikasi dengan klien atau teman kerja biasanya lewat aplikasi percakapan atau media sosial. Lama kelamaan kamu pun berteman hanya lewat dunia maya, dan kehabisan kata-kata kalau bertemu secara langsung. Hindari terlalu sering berkomunikasi lewat medsos seperti mengisolasi diri dari kehidupan nyata. Jangan ragu untuk ikut kegiatan positif agar kamu tidak melewatkan komunikasi dengan orang lain.
2. Menurunkan tingkat interaksi
Banyaknya pilihan media sosial dan aplikasi percapakan membuat kamu memiliki semua akun. Menariknya, media sosial berlomba-lomba menghadirkan fitur menarik agar dicoba. Dan, ini membuat generasi muda semakin tidak bisa lepas dengan gawai. Sebagai alternatif kecilnya, hindari untuk asyik dengan gawai kalau sedang berinteraksi dengan orang lain. Misal kumpul dengan teman atau keluarga. Ini juga melatih agar kamu hadir sepenuhnya jika ada orang lain yang berbicara.
3. Lebih mempertimbangkan kuantitas
Dalam pertemanan atau menjalin relasi, angka yang tinggi memang terlihat memesona. Misalnya, kamu punya beberapa media sosial yang pengikutnya ribuan. Senang memang karena kamu punya hal kreatif untuk dibagikan. Kamu pun sering berbincang dengan mereka. Tapi, terlalu terhubung dengan banyak orang akan membuat kamu merasa tertekan. Ini dikarenakan, kamu tidak punya kualitas komunikasi seperti yang kamu lakukan dengan teman dekat atau keluarga.
4. Kemampuan membaca isyarat sosial menurun
Sering berkomunikasi menggunakan gawai membuat kamu terlihat seperti orang yang kurang peka. Tidak terlihat juga bagaimana emosi dan bahasa tubuh yang dihadirkan saat berkomunikasi dengan kamu. Memang benar ada stiker dan emoji yang bisa mewakili. Tapi, kamu tidak tahu yang sesungguhnya. Mengabaikan tanda-tanda sosial dan mulai menganggap aneh kata maaf, tolong, dan terima kasih. Ada baiknya memang kamu detox gawai agar bisa lebih berempati lagi.
5. Hubungan dengan orang menjadi sekedarnya
Terlalu peduli dengan dunia maya membuat hubungan dengan orang terdekat menjadi kurang komunikatif. Hanya berkomunikasi jika ada yang benar-benar dibicarakan. Kamu hanya membagikan yang bagus-bagus saja. Ini disebabkan orang lain seringkali ingin tahu dan kamu berusaha menampilkan diri dengan maksimal. Ketika orang lain sudah tidak memperhatikanmu di media sosial, kamu akan semakin merasa kesepian. Ada baiknya kamu mulai memperbaiki hubungan dengan orang terdekat.