Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Alasan Pentingnya Konsisten Dalam Mencapai Tujuan

Harus dipaksa sedikit

Tita Florita

Salah satu kunci sukses orang adalah konsisten. Memang terdengar sederhana, karena yang ada di kepala adalah melakukan rutinitas dengan pengembangan diri. Kenyataannya, banyak dari kamu yang merasa bosan dan ingin segera mencari hal baru. Kamu juga tergoda dengan tujuan lain yang terlihat lebih menjanjikan.

Di sisi lain, merasa bersalah ketika melihat sesuatu yang kamu kerjakan belum ada hasil yang maksimal. Padahal, konsistensi adalah kunci dari semuanya. Kamu pun penasaran kenapa harus konsisten dan terlihat monoton? Simak jawabannya di bawah ini.

1. Pencapaian itu butuh waktu

unsplash.com/Curtis MacNewton

Menjalankan proses untuk mencapai suatu tujuan itu nggak ada yang instan. Kamu pun harus melewati beragam tantangan. Waktunya pun nggak bisa kamu prediksi dan hanya bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik. Melewati fase ini memang berat. Suasana hati memang cepat berubah, namun ini harus tetap dijalankan.

Ingin mencapai sesuatu dengan instan memang menjadi keinginan banyak orang, termasuk kamu. Mendapatkan hal besar dalam waktu singkat memang ada rasa bangga. Kalau kurang bisa mengelola dan kurang pengalaman, bisa terbuang percuma. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk nggak menghindari yang namanya proses.

2. Membangun kebiasaan

pexels.com/Breakingpic

Adanya konsisten ini secara nggak langsung mengajarkan kamu untuk membentuk kebiasaan baru yang positif dan mengurangi yang kurang perlu. Awalnya memang berat dan terpaksa, tapi ini ada pengaruhnya dengan perkembangan diri kamu. Semakin dewasa kamu pun nggak ingin melakukan kegiatan yang percuma, kan?

Untuk memulainya, lakukan hal kecil yang punya dampak besar. Misalnya, tidur lebih awal dan bangun pagi. Sederhana, namun susah untuk dilakukan. Dan ketika kamu melakukannya, ada efek positif dan kegiatanmu menjadi lebih teratur.

3. Melatih disiplin

pexels.com/pixabay

Melakukan suatu hal dengan konsisten ini secara nggak langsung mengajarkan tubuh dan pikiran untuk disiplin. Ketika mencoba dilakukan, rasa ingin melanggar dan menghentikan pun ada. Namun, kamu jangan terpengaruh. Kalau sudah berkomitmen ingin melakukan, selesaikan sampai target tercapai. Setelah itu, kamu bisa berpindah ke kegiatan lain.

Konsistensi ini memang bagian dari proses yang membutuhkan waktu yang lama. Ketika kamu melanggar sedikit saja, bisa jadi kamu mulai dari awal lagi. Begitu terus hingga kamu sadar kalau nggak berhasil. Agar nggak terbuang percuma, tahan ego untuk melanggar dan ingat kembali alasan kamu melakukan hal ini.

4. Bertanggung jawab

pexels.com/Bruce Mars

Punya banyak keinginan berarti harus siap untuk konsisten. Ketika sudah memilih, kamu pun wajib mempertanggung jawabkannya dengan cara berusaha mewujudkannya. Gagal bukan masalah kalau usaha telah maksimal. Hindari untuk menyalahkan, ketika terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan. Bukan hanya tanggung jawab terhadap proses, tapi juga dengan diri sendiri.

Kalau hanya bisa mengerjakan satu proyek, hindari untuk memaksakan diri. Lebih baik sedikit, selesai, dan tangguh jawab penuh. Daripada banyak, namun kamu merasa kebingungan dan nggak selesai. Belajar konsisten ini secara nggak langsung kenal dengan kemampuan diri sendiri.

5. Belajar mengatasi rasa bosan

unsplash.com/ Steve Johnson

Melakukan kegiatan yang konsisten memang membosankan. Ada keinginan untuk berhenti, karena menurut kamu itu nggak seru. Padahal kamu tetap bisa melakukan hobi atau kegiatan menyenangkan lainnya. Menjadi konsisten bukan berarti kamu serius dan susah untuk bertemu dengan teman-teman. Kamu harus punya batasan supaya nggak merasa berat dan tertekan.

Konsisten dalam melakukan sesuatu juga mengajarkan kamu untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Misalnya, setiap hari ambil waktu satu jam untuk melakukan hal yang disuka. Butuh strategi buat bisa mengatur waktu dan energi yang kamu punya.

IDN Channels

Latest from Working Life