Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Pro dan Kontra Bekerja di Industri Startup

Tertarik bekerja di perusahaan startup?

Shilla Dipodiputro

Gara-gara menonton serial drama korea berjudul Start-Up, keinginan untuk membuat perusahaan start-up meningkat. Sebelum membuat perusahaannya, mengetahui situasi dan cara kerja perusahaan start-up menjadi hal yang bisa dicoba, apalagi citra bekerja di perusahaan start-up terkenal memiliki suasana kerja menyenangkan

Melansir dari Forbes.com, The American Heritage Dictionary mendefinisikan start-up sebagai sebuah bisnis yang baru memulai kegiatan operasionalnya. Sementara, Investopedia.com mengartikannya sebagai perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa pengusaha, yang baru saja mengembangkan produk atau jasa yang mereka percaya dibutuhkan oleh market.

Apakah kamu adalah salah satu yang memiliki keinginan bekerja di perusahaan start-up? Sebelum mengambil keputusan, simak dulu pro dan kontra bekerja di industri start-up yang sudah Popbela rangkum berikut ini.

1. Pro bekerja di perusahaan start-up

Freepik.com/Stockphotomania

Pengalaman yang unik. Salah satu hal yang bisa kamu dapatkan dengan bekerja di perusahaan start-up adalah pengalaman kerja yang unik. Mulai dari serunya desain kantor, hingga suasana kerja yang berwarna. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan pengalaman bagaimana kreativitas dan inovasi perusahaan dalam membangun bisnisnya.

Banyak pelajaran yang didapat. Perusahaan star-tup cenderung bekerja secara efisien dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang mereka miliki, sehingga banyak tanggung jawab dan tugas yang diembankan pada satu posisi. Jangan heran apabila kamu perlu mengerjakan hal-hal di luar yang tertera di deskripsi pekerjaanmu. Founders dan karyawan bekerja secara bersama-sama, sehingga hal ini juga yang akan membuatmu banyak belajar.

Freepik.com/Tirachardz

Bekerja tanpa terlalu banyak supervisi. Aspirasi setiap karyawan sangat diperhitungkan dalam perusahaan start-up. Mereka cenderung memiliki kebijakan yang membuat karyawan bisa bertanggung jawab atas keputusan mereka dalam melakukan suatu hal.

Inovasimu sangat dihargai. Perusahaan start-up perlu bertumbuh dengan cepat sehingga setiap karyawan memiliki kesempatan untuk ‘memamerkan’ ide brilian mereka. Semua ide dan inovasi bisa lebih mudah didengar dan dipertimbangkan. Perusahaan start-up sangat membutuhkan hal ini.

Berbagai keuntungan di luar gaji. Hal yang ‘dijual’ oleh perusahaan start-up dalam menarik minat calon pekerjanya adalah dengan berbagai benefit sederhana namun menyenangkan. Beberapa keuntungan tersebut bisa berupa jam kerja yang fleksibel, kemungkinan bekerja dari mana saja, suasana kerja yang santai, kegiatan-kegiatan seru untuk mempererat hubungan antar karyawan, dan seringkali adanya makan gratis bagi karyawan.

Freepik.com/Tirachardz

Jenjang karier yang cepat. Kemampuanmu akan sangat terlihat di perusahaan start-up karena jumlah karyawan yang cenderung sedikit. Ketika perusahaan semakin berkembang, berbagai divisi dan posisi baru tentu akan dibuka sehingga sangat memungkinkan untukmu menempati posisi senior di perusahaan dengan lebih cepat.

Kepuasan kerja lebih terasa. Kesuksesan atau pencapaian perusahaan akan lebih terasa bagi setiap karyawan karena kamu akan merasa telah berkontribusi pada pencapaian-pencapaian tersebut. Kesuksesan perusahaan akan terasa sebagai apresiasi dari kerja kerasmu yang turut membangun perusahaan.

2. Kontra bekerja di perusahaan start-up

Freepik.com/Yanalya

Beban kerja yang berat. Perusahaan start-up perlu berlari untuk mencapai kesuksesannya, sehingga kamu juga mengemban pekerjaan yang banyak, karena mereka sedang berkembang pesat. Tidak heran jika lembur atau bekerja di akhir pekan menjadi hal yang biasa di kantor start-up.

Ketidakstabilan dalam pekerjaan. Menurut penelitian dari UC Berkeley & Stanford, 90% perusahaan start-up dunia runtuh dalam 3 tahun pertama mereka. Hal ini dikarenakan pertumbuhan inovasi yang sangat pesat di dunia, sehingga persaingan menjadi sangat ketat. Hal ini juga yang membuat kestabilan dan rasa aman menjadi risiko ketika bekerja di perusahaan start-up.

Freepik.com/Tirachardz

Pendapatan yang terbatas. Mungkin beberapa start-up memberikan gaji bulanan bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah lebih stabil, namun jika dihitung selama satu tahun, pendapatan yang kamu peroleh cenderung lebih kecil. Hal ini dikarenakan jumlah gaji tahunan serta bonus dan insentif. Perusahaan start-up cenderung tidak memberikan hal tersebut karena mereka masih perlu memanfaakan keuntungan perusahaan untuk pengembangan yang lebih.

Kehidupan di luar kantor menjadi lebih langka. Meski lingkungan dan budaya kerja di kantor sangat menyenangkan, namun pekerjaan yang dibebankan juga cukup berat bila bekerja di perusahaan start-up. Hal ini membuat kamu memiliki waktu yang terbatas sehingga sulit untuk memiliki kehidupan sosial di luar kantor.

Bagaimana? sudah membulatkan tekadmu untuk bekerja di industri start-up?

IDN Channels

Latest from Working Life