Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini 10 Pekerjaan yang Menurut Millennial Paling Bikin Stres

Dokter juga termasuk lho

Ria Theresia Situmorang

Nilai pekerjaan sifatnya sangat subjektif. Sebuah pekerjaan bisa jadi sangat menyenangkan dan memberikan segala kemewahan untuk seseorang, namun ada kalanya karena pekerjaan tersebut membutuhkan waktu kerja yang banyak dan membahayakan jiwa, sehingga pekerjaan tersebut nilai membuat stres.

Untuk mengetahui pekerjaan apa yang paling tidak disukai oleh profesional muda, survey di Amerika yang dijalankan oleh U.S News baru-baru ini diadakan dengan mengikutsertakan 1000 orang di usia 20 hingga 34 tahun. 

Masing-masing peserta dimintai pendapatnya tentang upah, keseimbangan hidup dan tingkat stres yang rendah yang berpengaruh pada pilihan karier mereka. Mengukur dari data ini, berikut adalah 10 pekerjaan yang menurut para millenials paling bikin stres. 

1. Pekerja konstruksi

photo-1504917595217-d4dc5ebe6122-6d560afc91b47a73563dd8b39e074c81.jpgUnsplash.com/Christopher Burns
Meski bekerja di bidang konstruksi adalah pekerjaan yang paling bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari kita saat ini, namun millennial menganggap pekerjaan ini berpotensi untuk menimbulkan stres. 

Hal ini dikarenakan pekerja konstruksi berpeluang mendapatkan kecelakaan saat bekerja. Mereka juga seringkali harus kerja lembur hingga larut malam dan yang paling penting menurut millennial adalah gajinya tak seberapa.

2. Aktor

photo-1495131796982-281014f71fbd-3100f805c50ca96ab8b945e021bad7ab.jpgUnsplash.com/William Bayreuther
 

Menjadi aktor mungkin adalah pekerjaan yang diinginkan banyak orang, namun bagi sebagian  millennial, profesi aktor memberi lingkungan kerja yang sangat tidak seimbang, di mana persaingan sangat ketat dan aktor harus melalui banyak casting sebelum akhirnya bermain dalam proyek tertentu.

Sebelum tampil di depan audiens-nya, aktor sering kali harus menghafal skrip dalam waktu singkat ditambah lagi kebanyakan pekerjaan aktor adalah proyek singkat di mana selalu akan ada wajah-wajah baru yang bermunculan.

3. Bartender

photo-1462539405390-d0bdb635c7d1-fc2c1f72acac0d9a6ba8f8d384e2b925.jpgUnsplash.com/Crew
 

Bartender dipilih menjadi pekerjaan yang membuat stres karena banyak sekali hal yang perlu dipelajari sementara mereka harus bekerja secara cepat menyajikan minuman. 

Mereka yang bekerja sebagai bartender harus membuat pesanan secara akurat, mempersiapkan minuman yang racikannya rumit, menyajikannya pada pemesan hingga menerima pembayaran. Karier yang berhubungan dengan alkohol juga seringkali mendapatkan cercaan, di mana bartender seringkali menghadapi pelanggan yang mabuk, dibawah umur atau bahkan melihat sendiri pengalaman prostitusi.

4. Koreografer

photo-1504609813442-a8924e83f76e-69501b968745ec73d782f35e9a3bbce0.jpgUnsplash.com/Ardian Lumi
 

Sama seperti aktor, koreografer dianggap pekerjaan yang membuat stres karena harus berhadapan dengan kompetisi yang ketat. Koreografer dianggap tidak memiliki lapangan kerja yang tetap mereka bisa saja menjadi guru, berada di sanggar atau menjadi back up dancer.

Koreografer juga dianggap pekerjaan dengan risiko tinggi karena bisa saja mereka mengalami kecelakaan saat bekerja.

5. Pekerja di komunitas kesehatan

photo-1512238972088-8acb84db0771-5ca2e578ed941216dd11cdb3e5ba96cb.jpgUnsplash.com/Monica Melton
 

Meskipun pekerja di pilar ini dianggap adalah karier yang mulia namun rendahnya upah membuat pekerjaan ini tidak menarik bagi millennial. Pekerja di panti jompo atau anak berkebutuhan khusus contohnya terkadang harus bekerja ekstra di malam hari atau bahkan akhir minggu. 

6. Koki di restoran atau hotel

photo-1489089905289-5c91ae6e2544-072b9f9dbd670f88cba3d86bc42349f3.jpgUnsplash.com/Irina
 

Meskipun kadang koki yang bekerja di tempat mewah dianggap menguntungkan, namun pekerjaan ini dianggap tidak menarik bagi millennial karena upahnya yang tidak seimbang. Koki di sebuah restoran atau hotel juga harus menyiapkan bahan makanan di pagi hari atau bahkan melayani pesanan hingga malam hari. 

Kecelakaan kerja juga tinggi risikonya saat berada di dapur di mana mereka harus berhadapan dengan oven yang panas hingga pisau yang tajam.

7. Pekerja medis

photo-1505924618867-ff42db34a861-772d20fc0bfd3dc2f70ef7579a697343.jpgUnsplash.com/Ken Treloar
 

Menyelamatkan jiwa seseorang mungkin adalah pekerjaan yang mulia, namun bekerja di bidang medis kadang membuat stres karena mereka harus siap sedia kala dibutuhkan. Meskipun dibayar cukup tinggi, pekerja di bidang medis terutama dokter juga terkadang ditantang secara emosional saat harus memberitahukan kabar buruk.

Dokter juga adalah pekerjaan yang paling memungkinan terkena virus berbahaya dibandingkan banyak pekerjaan lainnya.

8. Perawat

photo-1504813184591-01572f98c85f-3ca815638bd08bda4ba4e056fb52a962.jpgUnsplash.com/Piron Guillaume

Pekerjaan sebagai perawat dianggap pekerjaan dengan tingkat stres tertinggi karena mereka diwajibkan untuk merawat pasien termasuk memandikan, memastikan perkembangan hingga menjalin hubungan emosional dengan pasiennya.

Bekerja sebagai perawat juga memiliki risiko yang tinggi sama seperti dokter. Mereka bisa saja terkena virus berbahaya, membantu pasien duduk di kursi roda hingga bertanggungjawab atas perkembangan pasiennya sendiri.

9. Sales marketing

photo-1507296331917-350a3d10ef92-5cf6320f247e80841d6c9bf5e1469949.jpgUnsplash.com/LinkedIn Sales Navigator
 

Mulai dari bertemu dengan klien yang banyak maunya, berusaha untuk mencapai target yang sekilas dirasa tidak mungkin, hingga terus menawarkan produk, bekerja di bidang pemasaran dianggap salah satu pekerjaan paling stres menurut millennial. 

Sistem upah yang berdasarkan komisi dianggap paling membuat stres karena mereka harus merelakan waktunya hanya untuk bekerja. Menurut millennial, upah yang didapat sales marketing tidak sebanding dengan keseimbangan kerja yang didapatkannya meskipun peluang di bidang kerja ini sangat banyak.

10. Pekerja pabrik

photo-1460533078824-f51edbff2726-848db0e443d68f16934c5018ef736e77.jpgUnsplash.com/Tim Gouw
 

Sama seperti pekerja konstruksi, pekerja pabrik juga dianggap bikin stres karena membutuhkan tenaga lebih dan menghadapi kecelakaan kerja yang risikonya sangat tinggi. 

Mereka yang bekerja di pabrik setiap harinya berhadapan dengan mesin yang ada kalanya membahayakan bagi jiwa sehingga mereka selalu diwajibkan untuk mengenakan pakaian yang menunjang keamanan kerja. Millennial juga menganggap pekerjaan ini diupah lebih rendah padahal tingkat stresnya sangat tinggi.

 

BACA JUGA: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Mandiri Dalam Segi Keuangan

IDN Channels

Latest from Working Life