Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kisah Pilu Korban Jiwa Tak Bersalah di Konser Ariana Grande

Padahal mereka tak bersalah

Rara Peni Asih

Resepsionis sekolah di Inggris, Jane Tweddle-Taylor (51) termasuk korban bom bunuh diri yang dilakukan oleh Salman Abedi di konser Ariana Grande, Manchester Arena, Inggris. Mirisnya saat ledakan itu terjadi, Ibu tiga anak ini berniat untuk menjemput anak temannya!

Mark Taylor, suami Jane, mengatakan kepada The Guardian kalau kejadian ini teramat berat baginya. “Satu hal kenapa ini begitu berat karena salah satu anakku masih liburan di Australia, jadi kami akan pilih waktu yang tepat untuk mengatakan kepadanya,” ucapnya kepada surat kabar UK.

jane-e7586ced88e7403d99c6da967cb66804.jpgpopbela.com/content-images/post/20170525/jane-e7586ced88e7403d99c6da967cb66804.jpg" />
 
Tak hanya keluarganya saja yang merasa kehilangan sosok Jane Bailey, namun juga dirasakan oleh rekan kerjanya di South Shore Academy. “Dia tak tergantikan, dia orang yang penuh kasih sayang dan nggak akan terlupakan.” Pimpinan utama tempat Jane bekerja juga berkata, “Jane benar-benar teman sekaligus rekan kerja yang sangat baik. Sebagai resepsionis di sekolah, dialah wajah yang merepresentasikan sekolah kami, dan dia menjalankan tanggung jawabnya dengan baik pula.”

Tak hanya Jane yang meninggalkan kisah pilu, Bela. Namun semua korban dan keluarga korban yang ditinggalkan juga punya kenangan yang tak terlupakan. Inilah beberapa kisah pilu para korban di Manchester Arena, Bela.

Michelle Kiss

michelle-kiss-20f8d216b4b09f75888fb06f683971d8.jpg
 
 
Jika sebelumnya kamu membaca berita ledakan di konser Ariana di Popbela, kamu lihat kan ada foto seorang anak yang dipeluk Polisi perempuan? Ya, gadis kecil itu adalah anak Michelle Kiss. Ibu tiga anak ini adalah Istri yang sangat dicintai suaminya, Tony. “Baginya, keluarga adalah kekuatannya, dan keluarga kami begitu hancur kehilangan dia. Dia sudah meninggalkan kami yang mencintainya dengan cara yang penuh trauma dan tak terbayangkan,” ungkap Tony.

Nell Jones

nell-jones-c075069f201b33a63637d649b840676a.jpg
 
 
Remaja 14 tahun yang dikenal sebagai cewek popular di sekolahnya ini termasuk korban yang tak terselamatkan, Bela. “Sangat populer, selalu tersenyum, dan selalu berpikiran positif,” ucap gurunya. “Rasanya seperti kehilangan seorang kakak, bukan teman sekelas,” ucap David Wheeler, guru Nell Jones.

Martyn Hett

martyn-het-406fc20dc801de94304e9ae91feb203d.jpeg
 
Sosok yang dikenal selalu berusaha dan nggak gampang menyerah ini begitu dicintai oleh teman-temannya, Bela. Martyn tiba-tiba terkenal pada tahun 2016 lalu saat ia mengunggah foto yang membuat sedih banyak orang. “Ibuku berjualan di pameran kerajinan tangan, tapi belum ada satupun yang terjual,” cuitannya itu sontak membuat banyak orang yang langsung memborong pernak-pernik lucu buatan ibunya hingga ludes terjual! Sayangnya, teman-teman tercintanya harus rela menerima kenyataan, bahwa Martyn juga salah satu korban yang tidak selamat dari ledakan.

Saffie Rose Roussos​

 
Saffie salah satu korban jiwa yang paling muda. Gadis kecil berusia 8 tahun ini datang ke konser Ariana Grande ditemani oleh Ibu dan Kakaknya,. Sayangnya, sang Ibu, Lisa Roussos, dan kakanya, Ashlee Bromwich jadi korban luka-luka dan berada di Rumah Sakit bebeda dengan Saffie. Ayahnya yang sedang menjemput mereka merasa begitu hancur atas apa yang ia hadapi kini.

 

BACA JUGA: Ariana Grande Nangis Semalaman Setelah Tragedi Bom di Konsernya

IDN Channels

Latest from Working Life