Jalan-jalan keliling dunia dengan kemewahan yang sudah terlengkapi memang jadi impian banyak orang. Namun bagaimana dengan para backpacker yang nekat mengunjungi dari satu negara ke negara lainnya dengan uang yang terbatas? Mungkinkah misi mereka terpenuhi?
Melihat fenomena yang sangat memprihatinkan di mata pemerintah Thailand, ternyata keberadaan backpacker asing sudah sangat mengganggu. Sebab, di pinggir jalanan Thailand, para ekspatriat backpacker mengemis semakin menjamur! Cara ini mereka lakukan demi memenuhi misinya menjelajahi berbagai negara!
popbela.com/content-images/post/20170725/3-17-e1492132773688-9ba2456dc695e5c326954a1bef380dc7.jpg" />
nextshark.com
Keadaan tersebut ternyata tak hanya membuat pemerintah Thailand saja yang geram, namun para netizen di sana juga kesal melihat para backpacker yang meminta-minta. Bagaimana tidak kesal, penduduk asli Thailand justru bekerja demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sedangkan para
backpacker mengemis untuk melancong ke berbagai negara. Tak heran jika masyarakat negara gajah putih ini pun menjuluki mereka dengan panggilan 'beg-packers', plesetan dari kata
beggar (red-
pengemis) dan
backpackers.
Melansir New York Post, atas keresahan ini pula, demi mengurangi jumlah
begpackers, pemerintah Thailand pun akhirnya membuat regulasi baru, Bela. Para
wisatawan yang ingin masuk ke Thailand harus mempunyai uang Rp8 juta. Jika terbukti tidak mempunyai uang sebanyak itu, petugas imigrasi tidak akan memperbolehkan si wisatawan masuk ke negara mereka, Bela.
Bahkan petugas imigrasi juga sudah mulai menggalakkan regulasi yang katanya juga untuk mengurangi pekerja ilegal yang menggunakan visa
turis. Dengan cara ini, pemerintah Thailand optimis bisa mengurangi jumlah
beg-packers yang mulai meresahkan.
Pelajaran juga nih buat kita yang mau jadi turis backpacker.